S-SAWUNGGALING
singarajeh_madura@yahoo.com
singarajeh_madura@yahoo.com
ASSALAMUALAIKUM
Salam hormat,ta’dzim untuk semua para
sesepuh Padepokan Maya KWA, ijinkan saya untuk berbagi dengan satejeh
taretan anggota KWA tentang amalan Asma Songai Rajeh madura utara dari
sumenep. amalan ini konon saya dapatkan secara tidak sengaja yang saat
itu saya menjadi pemantau pemilu di daerah kepulauan di sumenep Madura
pada tahun 2004 dari seorang “tokoh” masyarakat, beliau tidak dipandang
sebagai kyai/ustadz dilingkungannya,karena beliau memang bukan kyai dan
bukan nasab kyai, penampilannya yang biasa dan sederhana seperti
masyarakat lainnya yang kadang memakai celana pendek. dan saya memanggil
beliau “Ki Atun” termasuk masyarakat disitu,dan kata masyarakat
disitu,beliau juga tukang Nembang Macapat, sebutan “Ki” dikalangan
masyarakat Madura khususnya di sumenep adalah sebutan untuk seseorang
yang sudah sangat sepuh, karenanya sama dengan sebutan “kakek” .
Dari pertemuan singkat itu dengan
beliau yang hanya 2 hari (termasuk dengan kerja pemantauan saya) sayapun
juga di ijazah “Nakaban”,begitulah beliau menyebutnya…dan setelah saya
kenal dengan beberapa sesepuh termasuk di KWA, baru saya tau bahwa
itulah Asma Nakaban yang sama dengan beberapa sesepuh warisi.
(………) Setelah agak lama saya tidak bersua
dengan beliau dikarenakan jarak yang harus melewati laut,saya
berkeinginan untuk menemui beliau lagi, hasrat itu ada pada tahun akhir
2006 saat saya bekerja di PT Lapindo Brantas.Inc dan PT Minarak Lapindo
Jaya sebagai tim sosial dan tim verifikasi korban luapan lumpur
Sidoarjo sampai awal tahun 2009, selain rasa kangen pada beliau,ada
sesuatu yang ingin saya “minta” bukan untuk apa waktu itu saya ingin
“meminta“ sesuatu pada beliau…. saya waktu itu sadar yang saya hadapi
tiap hari ditempat kerja adalah warga yang panik yang secara psikologis
mereka lebih tempremental,emosional saya mafhum karena mereka
korban.dengan kesadaran itu saya berharap bagaimana mereka bisa
“kasihan” pada saya..minimal tidak berbuat sesuatu yang “salah” pada
saya.
Singkat cerita…setelah saya sampai
dikediaman beliau saya dikasih tau oleh keluarga beliau, ternyata beliau
sudah meninggal beberapa tahun yang lalu…Inna
lillah…Allahummaghfirlahu…
Untuk mengabadikan amal baik beliau saya
ijazahkan Asma ini buat sedulur Anggota KWA yang telah terdaftar,Semoga
bermanfaat dan barokah.Amin.
BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM
Cara Mengamalkan
Tawassul:
Nabi Muhammad SAW
Sayyidina Malaikat Jibril,Mikail,Isrofi dan “izroil
Nabiyullah Khidir A.S
Kholafaur Rosyidin Sayyidina Abu Bakar,Umar,Usma dan Ali
Sulthanul Auliya Syeh Abdul Qadir al Jailani
Syeh Basaniyah Bujuk Tompeng Pamekasan Madura
Syekh Abu Syamsudin
Syeh Habib Muhammad Alwiy Bawean Sumenep Madura
Syeh Moh. Kholil Bangkalan Madura
Ayah dan Ibu kita
Shohibul Ijazah dan semua guru Asma Sungai Rajeh
Ilaa Ruhi wa jasadi…………….wa ala niyati wal hajat……………..
Nabi Muhammad SAW
Sayyidina Malaikat Jibril,Mikail,Isrofi dan “izroil
Nabiyullah Khidir A.S
Kholafaur Rosyidin Sayyidina Abu Bakar,Umar,Usma dan Ali
Sulthanul Auliya Syeh Abdul Qadir al Jailani
Syeh Basaniyah Bujuk Tompeng Pamekasan Madura
Syekh Abu Syamsudin
Syeh Habib Muhammad Alwiy Bawean Sumenep Madura
Syeh Moh. Kholil Bangkalan Madura
Ayah dan Ibu kita
Shohibul Ijazah dan semua guru Asma Sungai Rajeh
Ilaa Ruhi wa jasadi…………….wa ala niyati wal hajat……………..
BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM
INNA QUWWATI ASMA’AN KAFANZA IHYA FATAROH. 1000x (3-7 malam)
INNA QUWWATI AHIYAN SYAROOHIYAN ASMA’AN KAFANZA IHYA FATAROH.1000x (3-7 malam)
INNA QUWWATI ASMA’AN KAFANZA IHYA FATAROH. 1000x (3-7 malam)
INNA QUWWATI AHIYAN SYAROOHIYAN ASMA’AN KAFANZA IHYA FATAROH.1000x (3-7 malam)
Cara mengamalkan:
Di amalkan seperti ASR Madura Utara selama 3-7 malam
Cara penyelarasannya sama dengan Asma Kajuh/Kayu Rajeh
Untuk Asma yang no-2 (bukan tingkatan)
insyaallah selain untuk pengobatan,kesurupan, juga bisa digunakan oleh
pengijazah ASR dan semua variannya untuk mencabut ASR yang pernah di
ijazahkan pada seseorang yang dianggap melanggar
pantangan/sombong,takabbur,atau alasan lain.
Cara mencabut/mengembalikan:
Baca ASR yang no-2 sebanyak 7x tahan
nafas lalu lepas pelan-pelan, lalu baca niatnya;ya allah semua ilmu dari
engkau dan akan kembali juga pada engkau ya allah,kembalikan ASR yang
pernah saya ijazahkan pada……(sebut nama).lalu baca ASR yang mau di cabut
3x tahan nafas (ASR,AKR,ALR dll) lalu lepas nafas pelan-pelan.
Kemudian baca “INNA LILLAHI WA INNA
ILAIHI ROOJI_’UUN.3X sambil menarik nafas dan menvisualisasikan menarik
sesuatu dari seseorang sembari menyilangkan tangannya di dada.(tangan
kakan di dada kiri,tangan kiri di dada kanan.) nafas taruh di bawah di
pusar. dan lepas lagi pelan-pelan sambil membaca Hauqolah 7x sembari
jempol tangan kanan menekan pusar dan memvisualisasikan mengunci.
Keterangan:
Yang bisa mencabutnya hanya
pengijazahnya. misal saya mengijazahkan ASR kepada si A. dan si B
mengijazahkan pada si C. jadi saya hanya bisa mencabut ASR si A tidak
bisa untuk si C.
tapi perlu di fahami bahwa ASR itu
warisan waliyullah, tidak sembarangan bisa di cabut/dikembalikan.namun
jika sipewaris/pengamal lebih istiqomah dan suci hatinya dari pada si
mujiz/pengijazah, insyaallah tidak bisa di cabut lagi. apalagi ijazah
yang melalui “jual beli” dengan harga yang di patok jutaan….hehehe gak
tau deh ane kalo getooo.
Demikian dari saya…BERKAT DI GURU MAKBUL DI AKU..BERKAT KUASA ALLAH, BERKAT SYAFAAT ROSULALLAH BERKAT KAROMAH WALIYULLAH.amein!
WASSALAM…!
MATOR SAKALONGKONG
@@@
@@@
assalamualaikum ki saya hanya ingin konsultasi,saya dengar asmak nakaban tidak boleh di amalkan di dalam rumah.
ReplyDeletepertanyaan saya jika saya pada saat riyadloh apakah mewiridkanya harus di luar rumah....?
dan apa bahanya jika di baca di dalam rumah.....?
mohon penjelasanya,terima kasih.wassalam
M.afndi...menurut saya semuanya kembali kpd niat kita semula...keyakinan yg membuat energi/tuah suatu amalan berfungsi. Jika niat anda hanya mencari kesaktian mungkin akan berhawa panas karena anda yakin riyadoh yg anda lakukan akan membuat anda sakti.
ReplyDeleteJika niat anda lurus dalam arti hanya merasakan saja reaksi yg terjadi atau membiarkan mengalir saja. Rasakan jika ada reaksi namun jangan mencoba merasakan suatu reaksi yg anda pikirkan.
Intinya jika anda was was riyadoh di rumah baiknya lakukan di tempat terbuka atau mushola/masjid yang mampu meredam energi panas