Mengenai
bangsa siluman, Penulis mempunyai pengertian sendiri tentang bangsa siluman
yang pengertian Penulis ini tidak sejalan dengan pengertian siluman di
masyarakat.
Bangsa siluman dalam pengertian Penulis adalah entitas gaib yang entah sekarang bentuknya apa tetapi sudah tidak asli lagi seperti sosok wujud aslinya yang adalah sukma manusia, karena sebenarnya mahluk halus tersebut aslinya dulu adalah roh / sukma / arwah manusia.
Jadi bangsa siluman dalam pengertian Penulis adalah entitas halus, roh / sukma / arwah manusia, tetapi sekarang wujudnya sudah berubah, sudah tidak sama lagi dengan wujud aslinya yang adalah sebelum nya arwah manusia.
Bangsa siluman dalam pengertian Penulis adalah entitas gaib yang entah sekarang bentuknya apa tetapi sudah tidak asli lagi seperti sosok wujud aslinya yang adalah sukma manusia, karena sebenarnya mahluk halus tersebut aslinya dulu adalah roh / sukma / arwah manusia.
Jadi bangsa siluman dalam pengertian Penulis adalah entitas halus, roh / sukma / arwah manusia, tetapi sekarang wujudnya sudah berubah, sudah tidak sama lagi dengan wujud aslinya yang adalah sebelum nya arwah manusia.
Tetapi di
masyarakat ada banyak cerita tentang mahluk siluman dan mahluk jadi-jadian, dan
seringkali istilah siluman itu disamakan artinya sebagai mahluk jadi-jadian.
Bangsa siluman tidak sama dengan mahluk jadi-jadian yang sering merubah
wujudnya menyerupai manusia atau menyerupai mahluk halus lain dengan maksud
menipu. Mahluk jadi-jadian biasanya adalah bangsa jin kelas rendah yang suka
mengganggu dan menakut-nakuti manusia. Tetapi cukuplah itu menjadi cerita saja
untuk memperkaya wawasan kita, jangan ditentangkan dengan cerita Penulis, karena
pengertian siluman di masyarakat itu tidak sama dengan pengertian siluman
menurut pengertian Penulis, karena Penulis mempunyai penggolongan sendiri
tentang jenis-jenis mahluk halus.
Misalnya
saja ada cerita tentang Prabu Siliwangi yang mempunyai banyak prajurit siluman
macan. Dari hasil deteksian Penulis, prajurit macannya itu aslinya adalah
bangsa jin yang sosoknya macan, bukan siluman.
Juga ada
banyak mahluk halus ular sering disebut siluman ular, padahal dalam kategori
Penulis mahluk halus ular itu adalah asli bangsa jin yang wujudnya ular, bukan
siluman.
Juga ada
cerita tentang siluman harimau putih, tetapi menurut Penulis harimau putih itu
bukan siluman, tapi adalah bangsa jin. Selain yang
aslinya adalah bangsa jin, ada juga sosok halus ular, macan, dan sebagai nya yang
sebenarnya adalah mahluk jadi-jadian, karena sosok-sosok itu adalah ubahan
wujud mereka, sosok-sosok itu bukanlah wujud mereka yang asli.
Jadi disini
ada perbedaan penggolongan mahluk halus siluman antara versi Penulis dengan
versi di masyarakat, tetapi cukuplah itu untuk menambah pengetahuan kita saja,
karena setiap orang boleh-boleh saja mempunyai versi dan pendapat
sendiri-sendiri.
Penulis
mempunyai pengertian sendiri tentang siluman. Bangsa siluman menurut kriteria
Penulis adalah mahluk halus yang asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena
sesuatu sebab, mungkin karena kutukan, kemudian wujudnya berubah menjadi sosok
lain, atau mungkin karena kekuatan ilmunya sehingga sifat energinya berubah
menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat energi sukma
manusia pada umumnya.
Bagi yang
hanya berubah wujudnya saja, maka sifat energinya masih sama dengan sukma
manusia. Bila yang berubah adalah sifat energinya, maka bila keberadaan
energinya kita rasakan dengan telapak tangan, rasanya tidak lagi seperti asap
atau gerakan angin seperti umumnya sukma manusia, tetapi sama seperti bila kita
merasakan keberadaan energi jin atau dedemit, yaitu lebih padat terasa,
ibaratnya seperti menggerakkan tangan di dalam air.
Beberapa
contoh siluman :
1. Ibu Kanjeng Ratu Kidul.
Menurut
sejarahnya, Ibu Kanjeng Ratu Kidul dulunya adalah seorang putri bangsawan
bupati, yang hidup jauh sebelum jaman Ken Arok dan Singasari, yang mengalami
penindasan dan kezaliman dalam hidupnya. Dengan tujuan memperoleh kesaktian
untuk menuntut balas, beliau bersama adiknya melakukan laku prihatin dan tapa
brata. Setelah segala kesaktian diperoleh dan berhasil menuntut balas, beliau
bersama dengan adiknya itu, dengan kekuatan ilmunya mereka moksa, masuk ke alam
gaib bersama dengan raga mereka.
Di alam
gaib, bersama dengan para pengikutnya, mereka membangun kerajaan gaib. Ibu
Kanjeng Ratu Kidul berkuasa terutama di sepanjang pantai selatan pulau jawa,
dari ujung timur sampai ujung kulon. Posisi kerajaannya + 10 km sebelah selatan
pantai Parang Tritis, Yogyakarta.
Ibu Kanjeng
Ratu Kidul sering dikatakan sebagai mahluk siluman. Beliau, karena kekuatan
ilmunya, kondisi sifat fisik energinya berubah menjadi seperti sifat
fisik energi bangsa jin, tidak lagi sama dengan sifat fisik energi sukma
manusia pada umumnya. Tetapi sosoknya tidak berubah, tetap masih sesuai
aslinya, cantik seperti putri keraton. Jadi yang berubah hanya sifat energi
dari sukmanya saja, tidak lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya,
sedangkan sosoknya tidak berubah.
2.
Buaya Buntung dan Ular Buntung Tak Berekor.
Sosok gaib
buaya buntung dan ular buntung tak berekor biasanya berasal dari sukma manusia
yang dahulu semasa hidupnya berambisi mengejar kesaktian kanuragan maupun
kesaktian gaib yang kesaktian tersebut saat diperoleh terkait hubungan dengan
gaib tertentu (ngelmu gaib).
Tetapi
manusia tersebut mati karena kalah dalam pertarungan. Kemudian wujud sukmanya
berubah menjadi buaya buntung atau ular buntung. Ekor yang buntung menjadi
tanda bahwa dahulu mereka mengalami kekalahan dalam suatu pertarungan.
Bila dahulu
ilmu kesaktiannya berhubungan dengan mahluk gaib yang berdiam di air, maka
kemudian sosoknya berubah menjadi buaya buntung.
Bila dahulu
ilmu kesaktiannya berhubungan dengan mahluk gaib yang berdiam di darat, maka
kemudian sosoknya berubah menjadi ular buntung.
3.
Manusia Setengah Ular dan Siluman Kerbau.
Sosok
manusia dengan pinggang ke bawah seperti ular dan sosok siluman kerbau biasanya
berasal dari sukma manusia yang dahulu semasa hidupnya berambisi mengejar
kesaktian kanuragan maupun kesaktian gaib yang kesaktian tersebut saat
diperoleh terkait hubungan dengan gaib tertentu.
Bedanya
dengan buaya buntung dan ular buntung, manusia tersebut tidak mengalami mati
karena kalah dalam suatu pertarungan. Tetapi setelah kematiannya, wujud
sukmanya berubah menjadi sosok setengah manusia setengah ular atau menjadi
siluman kerbau.
4.
Buaya Putih dan Siluman Kera.
Sosok gaib
buaya putih dan siluman kera biasanya berasal dari sukma manusia yang dahulu
semasa hidupnya berambisi mengejar kekayaan dengan cara pesugihan (atau ngalap
berkah) atau menjalani ilmu gaib tertentu untuk kekayaan. Setelah kematiannya,
sukmanya berubah menjadi buaya putih atau siluman kera.
Bila dulu
kekayaannya berhubungan dengan mahluk gaib yang berdiam di air, maka kemudian
sosoknya berubah menjadi buaya putih.
Bila dulu
kekayaannya berhubungan dengan mahluk gaib yang berdiam di darat, maka kemudian
sosoknya berubah menjadi siluman kera.
Sebagai
catatan, banyak mahluk halus yang sosok wujudnya serupa dengan sosok-sosok
siluman seperti disebutkan di atas. Jadi walaupun ada mahluk halus sosok
wujudnya sama dengan sosok-sosok di atas, belum tentu dia adalah bangsa
siluman, karena banyak sosok gaib, biasanya bangsa jin, yang wujudnya mirip
dengan sosok-sosok di atas. Jadi yang dimaksudkan siluman disini adalah
sosok-sosok gaib yang asli merupakan bangsa siluman, yang dulunya adalah
manusia.
Contoh mahluk halus yang sosok wujudnya mirip dengan contoh siluman di atas adalah Nyi Blorong, yang wujudnya adalah manusia perempuan dengan bagian pinggang ke bawah seperti ular.
Nyi Blorong adalah asli bangsa jin. Asal-usul aslinya adalah dari sebuah gunung di Jawa Barat. Dulu ia pernah bertarung dengan Ibu Ratu Kidul untuk memperebutkan kekuasaan di pantai selatan jawa dan wilayah jawa tengah dan jawa timur. Tetapi dia kalah. Atas seizin Ibu Ratu Kidul, Nyi Blorong bertempat tinggal dan berkekuasaan di Pantai Karang Bolong dan sekitarnya (Kebumen-Cilacap, Jawa Tengah).
Nyi Blorong ini berwatak jahat. Untuk mencari pengikut, dia memberikan kesaktian dan jasa pesugihan kepada manusia yang memintanya, yang kemudian setelah orang tersebut meninggal dunia atau tidak mampu memenuhi perjanjian akan dijadikan tumbalnya atau dijadikan budaknya.
Tetapi karena ketidaktahuan orang kemudian terjadi kekeliruan yang kaprah yang Nyi Blorong ini disamakan orang sebagai Ibu Ratu Kidul dan pesugihan Nyi Blorong ini juga dikatakan sebagai pesugihan Ibu Ratu Kidul.
Contoh mahluk halus yang sosok wujudnya mirip dengan contoh siluman di atas adalah Nyi Blorong, yang wujudnya adalah manusia perempuan dengan bagian pinggang ke bawah seperti ular.
Nyi Blorong adalah asli bangsa jin. Asal-usul aslinya adalah dari sebuah gunung di Jawa Barat. Dulu ia pernah bertarung dengan Ibu Ratu Kidul untuk memperebutkan kekuasaan di pantai selatan jawa dan wilayah jawa tengah dan jawa timur. Tetapi dia kalah. Atas seizin Ibu Ratu Kidul, Nyi Blorong bertempat tinggal dan berkekuasaan di Pantai Karang Bolong dan sekitarnya (Kebumen-Cilacap, Jawa Tengah).
Nyi Blorong ini berwatak jahat. Untuk mencari pengikut, dia memberikan kesaktian dan jasa pesugihan kepada manusia yang memintanya, yang kemudian setelah orang tersebut meninggal dunia atau tidak mampu memenuhi perjanjian akan dijadikan tumbalnya atau dijadikan budaknya.
Tetapi karena ketidaktahuan orang kemudian terjadi kekeliruan yang kaprah yang Nyi Blorong ini disamakan orang sebagai Ibu Ratu Kidul dan pesugihan Nyi Blorong ini juga dikatakan sebagai pesugihan Ibu Ratu Kidul.
Dalam postingan ini Penulis menuliskan fenomena wujud roh manusia / arwah dari seseorang yang sudah meninggal yang berubah menjadi tidak lagi sama seperti wujud manusia aslinya. Ada yang berubah menjadi siluman kera, siluman kerbau, buaya putih, dsb. Itu terjadi selain mungkin karena adanya kutukan atas perilaku dan perbuatan seseorang semasa hidupnya, juga karena sifat perwatakan manusia itu sendiri semasa hidupnya, sehingga setelah meninggal rohnya berubah wujud menjadi sejenis siluman, yang tidak sama lagi dengan jenis-jenis sukma manusia yang umum.
Seperti yang sudah dituliskan di halaman sebelumnya, sosok-sosok mahluk halus di alam gaib adalah menggambarkan perwatakannya yang sesuai dengan perwujudannya masing-masing. Sekalipun seorang manusia tidak berhubungan atau tidak pernah meminta bantuan kepada suatu gaib tertentu, tetapi fenomena siluman seperti di atas tetap dapat terjadi. Dan seseorang yang kemudian sukmanya berubah menjadi siluman, yang menentukan wujud sukmanya akan menjadi seperti apa, bukan hanya perbuatannya, tetapi juga watak manusia itu sendiri. Ini adalah fenomena kegaiban dalam hidup yang tidak semua manusia mengetahui dan percaya kebenarannya. Tidak ada cara lain untuk percaya kecuali mengalaminya sendiri.
Contohnya, siluman monyet / kera adalah menggambarkan watak manusia yang rakus, tamak dan serakah dan akan melakukan apapun cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk dengan perbuatan-perbuatan yang tercela. Sekalipun semasa hidupnya tidak pernah berhubungan atau meminta bantuan kepada gaib manapun, juga tidak pernah menjalani pesugihan, tetapi tetap saja dapat terjadi bahwa kemudian sukma seseorang berubah menjadi monyet / kera karena adanya kutukan akibat perbuatan-perbuatannya semasa hidupnya atau karena sifat perwatakannya sendiri.
Setelah sosoknya berubah menjadi monyet / kera, dia tidak dapat tinggal di dalam komunitas sukma manusia, tetapi tinggal di dalam komunitas monyet / kera. Apa rasanya setelah tinggal di dalam kawanan monyet / kera, kemudian dia kawin dengan monyet lain dan beranak-pinak, padahal di dalam jiwanya dia sadar bahwa dia adalah manusia, bukan monyet. Ditambah lagi dengan didengarnya adanya ucapan-ucapan manusia yang mengatakan bahwa kawanan monyet tersebut adalah berasal dari sukma manusia yang semasa hidupnya menjalani pesugihan.
Fenomena-fenomena gaib seperti di atas memang benar terjadi, dan sebaiknya jangan hanya kita jadikan bahan bacaan atau cerita saja, karena kejadian-kejadian di atas dapat juga terjadi pada diri kita. Tulisan mengenai bangsa siluman ini seyogyanya memberikan kita suatu kebijaksanaan dalam hidup, kebijaksanaan dalam berperilaku dan menjaga moral yang baik. Berbagai agama, kebatinan dan spiritual pun mengajarkan supaya manusia menjadi pribadi yang baik dan berbudi luhur. Kehidupan beragama dan segala laku amal dan ibadah seharusnya menjadikan pribadi yang baik, ahklak yang baik, jangan hanya sekedar menekankan pada kerajinan beribadah formal atau ke-Aku-an beragama saja. Agama mengajar manusia supaya selalu bersyukur dalam hidupnya. Agama tidak melarang seseorang menjadi kaya, tetapi sifat sombong, tamak dan serakah itu yang harus dihindari.
Demikian sedikit kilasan tentang bangsa siluman, mungkin anda semuanya lebih mengetahuinya dari pada Saya.....
Wassalam
No comments:
Post a Comment
silahkan komen,share ilmu dan pengalaman nya di sini