Bagi yang ingin mengamalkan silakan izin kepada admin melalui kolom komentar sebagai sambung sanad yang sangat penting dalam pengamalan sebuah ilmu/amalan.
WARGA SAMUDERA DOA
Ijazah Ilmu Hikmah - Pengisian Khodam (Konjurasi) - Media Spiritual - Konsultasi - Ilmu Gaib - Indra Ke enam - Astral Wapon - Jasa pengobatan Alternatif dan pembersihan gaib.
Kontak 089690497604
wongalus.banten@gmail.com
BannerFans.com

Wednesday 30 April 2014

OLAH RASA : TEHNIK DASAR OLAH RASA DENGAN MEDITASI


http://samuderadoa.blogspot.com/2014/04/olah-rasa-tehnik-dasar-olah-rasa-dengan.html
Latihan olah rasa ini diawali dengan meditasi sederhana untuk latihan mempertajam kepekaan rasa pada ujung-ujung jari tangan kita, belajar membuka diri terhadap kegaiban.

Latihan awal dalam latihan olah rasa ini adalah untuk belajar memisahkan pikiran dan perasaan, dengan belajar memfokuskan batin pada kepekaan untuk merasakan adanya setruman listrik halus pada benda jimat / mustika / pusaka sebagai tanda / indikasi bahwa benda itu berpenghuni gaib (ada kandungan energinya).

Latihan ini adalah cara sederhana untuk mendeteksi apakah sebuah benda ada isi gaibnya ataukah kosong, bukan untuk mengetahui gambaran sosok gaibnya atau kegunaannya. Tetapi bila kepekaan batin / rasa sudah terbentuk, biasanya juga dapat terbayang sosok gaibnya dan kegunaan / tuahnya.

Meditasi dalam latihan awal ini bisa dilakukan dengan duduk di kursi ataupun duduk bersila, bisa dilakukan kapan saja tanpa perlu mematikan lampu, bisa 5 menit atau lebih (terserah anda) dan bisa dilakukan sambil berdoa / zikir. Kendorkan pikiran, biar rasa dan batin yang bekerja.

1. Duduklah santai dengan punggung ditegakkan, tetapi tidak tegang dan tidak juga terlalu santai.
Kedua tangan diletakkan di atas paha dan terbuka menghadap ke atas.
Ujung ibu jari (jempol) ditempelkan dengan ujung jari tengah.
Pejamkan mata. Dalam kondisi terpejam, pandangan mata diarahkan santai ke bawah.

2. Tariklah nafas panjang dengan halus dan lepaskan juga dengan halus. Lakukan dengan rileks.
Rasakan jalannya nafas. Rasakan detak jantung anda.

3. Tenangkan hati dan pikiran anda.
Sekalipun suasana tempat anda ramai, usahakan dapat mencari keheningan di dalam keramaian.
Bisa juga sambil berdoa / zikir.

4. Ulangi langkah-langkah di atas sampai anda dapat merasakan ketenangan dan keheningan dan
bisa merasakan setruman listrik halus di ujung ibu jari dan ujung jari tengah.
Bila setruman itu sudah dapat dirasakan, teruskan saja sampai setrumnya terasa kencang di jari-jari
tangan anda.
Jari tengah kemudian bisa diganti dengan jari telunjuk atau jari manis atau tangan mengepal (jempol
dimasukkan ke dalam kepalan), supaya semua jari dan kepalan tangan mendapatkan ketajaman rasa
yang sama.

5. Jika sudah dianggap cukup, sebagai penutup, bentangkan kedua tangan ke samping dan hiruplah udara
bersih yang panjang beberapa kali dan rasakan energi alam yang segar mengisi tubuh, hati dan pikiran
anda dan setelah itu anda merasa bersih, sehat dan segar dan siap kembali beraktivitas.

Laku meditasi di atas tidak perlu dilakukan berlama-lama, biasanya 5 - 15 menit saja sudah cukup dan bisa dilakukan dimana saja kapan saja, tidak harus melakukannya secara khusus di waktu dan tempat yang khusus, tidak harus dilakukan malam hari, siang hari pun bisa.

Latihan awal olah rasa di atas tujuan utamanya adalah untuk belajar memisahkan antara pikiran dengan rasa dan batin, untuk belajar mengedepankan kepekaan rasa dan belajar memfokuskan rasa pada tangan.
Kalau anda masih kuat berfokus dengan pikiran, maka anda tidak akan merasakan apa-apa.
Kalau itu sudah bisa, sudah berhasl, berarti anda sudah berhasil memisahkan antara pikiran dengan rasa.
Kalau latihan itu sudah benar dikuasai, barulah kemudian anda melangkah ke latihan tahap berikutnya.


Tahap berikut nya insya Alah dalam postingan selanjut nya....

Wassalam

OLAH SUKMA DAN KEBATINAN

javanese TC

http://samuderadoa.blogspot.com/2014/04/olah-sukma-dan-kebatinan.html

Dalam dunia kebatinan jawa istilah roh sedulur papat lan kalima pancer selalu disebutkan, karena pengertian itu melandasi kekuatan sukma manusia, yang bila diyakini dan diolah dengan mendalam akan memunculkan suatu kegaiban dan kekuatan gaib yang berasal dari diri manusia sendiri, kegaiban sukma manusia, yang diolah melalui ketekunan kepercayaan dan penyelarasan hidup dan pemujaan kepada Gusti Allah. Termasuk ucapan yang dilandasi kekuatan dan keyakinan batin akan terjadi, maka itu akan benar terjadi, saking kersaning Allah. Orang yang sudah sedemikian itu sering disebut ucapannya mandi (manjur / idu geni).

Sebenarnya sudah disadari bahwa pengetahuan tentang Sedulur Papat Kalima Pancer, yang biasanya terkait dengan konsep kebatinan tentang Manunggaling Kawula Lan Gusti, Sangkan Paraning Dumadi, Sukma Sejati, Guru Sejati, dsb, sebenarnya adalah puncak-puncak dari keilmuan kebatinan dan spiritual jawa, jauh sebelum datangnya agama Islam di pulau Jawa. Konsep-konsep tersebut adalah terminologi asli kejawen dan adalah hasil pencapaian kebatinan dan spiritual tokoh-tokoh kejawen, yang kemudian diajarkan kepada para pengikutnya, dan akhirnya berkembang menjadi ajaran keilmuan kebatinan jawa atau menjadi aliran kepercayaan kerohanian kejawen.

Tetapi banyak orang yang kurang mengerti tentang Roh Sedulur Papat kemudian memberikan pandangan-pandangan lain, misalnya menyamakan artinya sebagai sifat-sifat tanah, air, api, dsb dalam diri manusia. Atau juga dalam penyebaran agama Islam di tanah jawa dulu, sebagai tandingan ajaran kejawen dan untuk menghapuskan pengaruh ajaran Syech Siti Jenar yang telah diterima secara umum di masyarakat Jawa, roh sedulur papat sering disamakan sebagai empat jenis nafsu manusia ataupun disamakan dengan malaikat-malaikat pendamping manusia (juga untuk keperluan penyebaran agama Islam, arti kata pusaka kalimasada dalam cerita pewayangan disimpangkan artinya menjadi kalimat syahadat (Wikipedia)).

Tanpa bermaksud menyalahkan atau merendahkan pandangan-pandangan lain tersebut, Penulis hanya ingin mengingatkan bahwa konsep-konsep kejawen tersebut di atas adalah asli terminologi kebatinan jawa dan memiliki arti dan makna sendiri yang tidak dapat disamakan atau digantikan dengan arti dan makna dalam pandangan-pandangan lain tersebut. Jika pun dihubungkan dengan penghayatan kebatinan masyarakat Jawa, laku prihatin dan puasa, wetonan, dsb, maka arti dan makna dalam konsep pandangan lain tersebut sama sekali berbeda dengan arti dan makna roh pancer dan sedulur papat dalam konsep kejawen di masyarakat. Apalagi kalau diterapkan dalam keilmuan kebatinan kejawen, arti dan makna roh pancer dan sedulur papat dalam pandangan lain tersebut sama sekali tidak berguna. Dengan demikian menjadi jelas bahwa konsep-konsep kejawen itu sama sekali tidak dapat disamakan atau digantikan dengan konsep-konsep dalam pandangan lain tersebut.

Dalam postingan ini Penulis menuliskan sebagian hubungan roh sedulur papat dengan kemampuan seseorang dalam keilmuan batin / gaib.

Banyak orang bisa bercerita tentang roh pancer dan sedulur papat, tetapi seringkali orang-orang itu, walaupun mampu melihat gaib, dan walaupun juga adalah praktisi kebatinan atau spiritualis kawakan, tidak menyadari keberadaan roh sedulur papat dan tidak mampu melihatnya, sehingga mereka tidak mempunyai pemahaman yang dalam tentang roh sedulur papat dan tidak dapat mendaya-gunakan kemampuan roh-roh itu atau mendaya-gunakan kombinasi kesatuan roh Sedulur Papat dan roh Pancer.

Memang tidak semua orang, yang mampu melihat gaib, mampu juga melihat roh sedulur papat, karena dimensinya lebih halus dan lebih sulit dilihat daripada kuntilanak, gondoruwo atau dedemit lainnya atau roh-roh halus tingkat rendah lainnya yang biasa dilihat orang, sehingga sekalipun di sekitar mereka ada roh-roh sedulur papat orang lain (sedulur papat orang lain yang terpisah), mereka tidak bisa melihatnya. Roh Saudara Kembar / Sedulur Papat menjadi sesuatu yang sulit untuk dilihat, sehingga seseorang yang sudah dapat melihat atau pernah bertemu dengan roh sedulur papat-nya sendiri sering dianggap sebagai suatu keberuntungan dan keistimewaan tersendiri.

Bahkan seringkali dikatakan, dalam hubungannya dengan kebatinan jawa, bahwa ilmu seseorang sudah mencapai puncaknya apabila sudah dapat menemui wujud Guru Sejati, yang tidak lain adalah roh sedulur papatnya yang wujudnya secara halus benar-benar mirip dengan orang yang bersangkutan. Tetapi sebenarnya itu barulah awal dari suatu tahapan penting yang harus dikembangkannya lagi ke tingkat yang lebih tinggi. Hanya sekedar bisa melihat atau bertemu dengan roh sedulur papat tidak akan berarti apa-apa dan tidak akan memberi manfaat apa-apa. Tetapi kesempurnaan akan didapatkan jika seseorang bisa mendayagunakan kesatuan roh sedulur papat dengan orang itu sendiri dalam setiap usaha dan perbuatannya.
Pendayagunaan sedulur papat sebagai Pamomong dan Guru Sejati dapat dilakukan dengan memperhatikan semua pemberitahuan dari mereka yang berupa rasa dan firasat, gambaran dan penglihatan gaib, ide dan ilham, dan jawaban dari berbagai pertanyaan dan permasalahan, atau menjadikannya sebagai satu kekuatan sukma yang mendasari perbuatan-perbuatan, atau pada tingkatan yang tinggi dapat mendayagunakannya sebagai sosok-sosok pribadi yang bisa diajak berpikir, berkomunikasi dan berbuat seolah-olah mereka adalah sosok-sosok pribadi lain yang berdiri sendiri-sendiri.

Untuk dapat lebih memahami isi dari tulisan di halaman ini, sebaiknya memahami lebih dulu penjelasan tentang roh sedulur papat dalam tulisan : Sedulur Papat Kalima Pancer.


Olah Sukma adalah bagian dari olah batin, tetapi tingkatannya lebih tinggi daripada ilmu-ilmu kebatinan biasa, dan di sisi lain, olah sukma ini juga menjadi dasar menuju tingkatan ilmu kebatinan dan spiritual yang lebih tinggi lagi.

Dalam olah batin kita mengolah kekuatan kebatinan dan ilmu-ilmu kebatinan, sedangkan dalam olah sukma kita mengolah sukma kita. Cakra tubuh yang bekerja adalah cakra-cakra yang berada di dada, leher sampai dahi dan ubun-ubun.

Dalam olah batin kita mengolah kemampuan kebatinan, yaitu kekuatan kebatinan dan kepekaan / ketajaman batin kita, kesatuan kesadaran (pancer) dan sedulur papat yang menyatu di dalam tubuh kita, yang menjadi bagian dari kebatinan kita. Di dalamnya terdapat olah rasa dan olah sugesti, olah kekuatan kebatinan dan kepekaan kebatinan dan pengolahan ilmu-ilmu kebatinan.

Dalam olah sukma kita mengolah kemampuan sukma, yaitu khusus mengolah kemampuan sukma kita, tentang apa yang dapat dilakukan oleh sukma kita, kesatuan kesadaran (pancer) dan sedulur papat, di dalam tubuh maupun di luar tubuh kita (di alam manusia maupun di alam gaib). Kekuatan sukma yang didapat dari hasil olah batin dan spiritual akan menentukan sejauhmana kemampuan yang dapat dilakukan oleh sukma tersebut.

Contoh-contoh ilmu dalam olah sukma :

1. Ilmu Terawangan Gaib.

Terawangan Gaib adalah kemampuan untuk melihat secara gaib ke tempat-tempat yang jauh jaraknya yang tidak cukup jelas untuk dapat dilihat dengan mata kepala kita.

Banyak orang yang mampu melihat gaib, tetapi tidak mengetahui prinsip cara kerjanya, sehingga seringkali terawangan gaib tidak dibedakan dengan kebisaan melihat gaib, sehingga oleh banyak orang seringkali dianggap sama, walaupun sebenarnya berbeda, sehingga tidak mampu mengembangkannya menjadi suatu bentuk keilmuan tersendiri. Kemampuan melihat gaib adalah dasar untuk terawangan gaib. Terawangan gaib adalah mendayagunakan kemampuan melihat gaib untuk dapat mendeteksi / melihat suatu objek di tempat yang jauh.

Ilmu terawangan gaib ini bisa digunakan untuk melihat sosok-sosok gaib atau melihat suatu lokasi / objek tertentu, di tempat yang jauh. Kemampuan melihat gaib menjadi dasar untuk ilmu terawangan gaib.

Kemampuan melihat gaib dapat dilakukan dengan 3 cara utama, yaitu :

1. Melihat gaib dengan cakra mata ketiga.

2. Melihat secara batin

3. Melihat secara roh.


Masing-masing cara melihat gaib di atas mempunyai cara kerja sendiri-sendiri yang masing-masing tidak sama dan memiliki juga kelebihan dan kelemahannya sendiri-sendiri, sehingga untuk melatih dan mengembangkan masing-masing kemampuan melihat gaib itu harus dilakukan dengan cara yang masing-masing juga berbeda.

Salam takjim.....

MELIHAT GAIB/ALAM ASTRAL DENGAN ATAU SECARA ROH


Melihat gaib secara roh adalah kemampuan tingkat lanjut dan tingkat tinggi dari melihat gaib secara batin, sehingga dalam melihat gaib secara roh ini ada banyak kesamaan penerapannya dengan melihat gaib secara batin, karena sebenarnya melihat gaib secara roh ini adalah kelanjutan dari melihat gaib secara batin, yaitu pada tingkatan yang tinggi melihat gaib secara batin ditingkatkan kualitasnya menjadi melihat secara roh.

Melihat gaib secara roh juga mengandalkan ketajaman / kepekaan rasa dan batin (ketajaman indera keenam), ditambah kekuatan kebatinan dan spiritualitas orangnya.
Cara melihat gaib ini disebut melihat gaib secara roh, karena seseorang yang mampu melihat gaib dengan cara ini, yang melihat gaib adalah murni rohnya, yang tidak terikat secara jasmani dengan tubuh biologisnya, berbeda dengan melihat gaib dengan mata ketiga atau melihat secara batin yang masih ada ikatan dengan biologis tubuhnya. Setelah bisa terbebas secara roh orang akan lebih mudah untuk lebih lanjut meningkat menekuni keilmuan gaib kebatinan / spiritual yang lebih tinggi lagi.
Bila kekuatan sukma seseorang (kesatuan roh pancer dan sedulur papat) sudah cukup kuat, maka jika digunakan untuk masuk ke alam gaib roh pancer dan roh sedulur papat dapat saling melindungi, dapat saling menjadi perisai yang saling melindungi dari gangguan dan serangan mahluk halus dan dapat bersama-sama menyatukan kekuatan untuk mengusir / bertarung melawan mahluk halus tertentu tanpa seseorang harus bergerak secara fisik atau lebih dulu membaca amalan gaib.

Dalam melihat gaib, sedulur papat yang keluar mendatangi objeknya hanya terjadi pada orang-orang yang menerawang / melihat jauh dengan cakra mata ketiga.

Dengan melihat gaib secara batin atau melihat gaib secara roh sedulur papatnya tidak pergi keluar (kecuali disengaja supaya keluar). Dengan cara-cara melihat gaib itu yang diandalkan terutama adalah kepekaan batin dan kekuatan sukma dari kebatinan dan spiritual orangnya, sesuai tingkatannya masing-masing.

Pada tingkat dasar, melihat secara roh sama dengan melihat secara batin. Tetapi pada tingkatan yang lebih tinggi, melihat secara roh dapat mirip dengan melihat gaib dengan cakra mata ketiga, yaitu sedulur papatnya (bisa dan disengaja) bergerak keluar tubuh. Pada penguasaan tingkat lanjut, orang juga bisa mengetrapkan ilmu medhar sukma dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga apa saja yang dialami dan dilihat oleh sedulur papatnya itu, ia juga dapat mengetahuinya.

Pada tingkat dasar, melihat secara roh sama dengan melihat gaib secara batin. Kalau tidak kuat lama berfokus pada kepekaan batin, seringkali yang kelihatan hanya sekelebatan-sekelebatan bayangan saja, dan untuk mendapatkan informasi gambaran yang lengkap banyak mengandalkan bisikan wangsit / ilham.

Pada tingkatan yang tinggi melihat secara roh akan mirip dengan melihat gaib dengan cakra mata ketiga, yaitu sedulur papatnya (bisa / disengaja) bergerak keluar tubuh. Tetapi ada perbedaannya, yaitu melihat secara roh tidak mengharuskan adanya komunikasi antar roh melalui cakra energi mata ketiga, tetapi dilakukan secara kontak rasa dan batin (menyatukan rasa dan batin). Disitulah kelebihannya, yaitu tidak bergantung pada cakra energi mata ketiga. Dengan melihat secara roh, seseorang bisa melihat gaib dengan roh Pancer-nya saja, bisa dengan menerima penglihatan gaib dari roh sedulur papatnya, bisa juga kedua-duanya. Melihat secara roh memiliki peluang yang luas untuk dikembangkan.

Dalam penyatuan rasa dan batin masing-masing roh dapat berinteraksi saling memberikan penglihatan gaib, tetapi masing-masing roh dapat juga berdiri sendiri-sendiri dalam melihat gaib.

1. Dengan melihat secara roh, seseorang dapat melihat gaib dengan roh Pancer-nya saja. Ketika seseorang ingin melihat sesuatu secara langsung, atau ketika roh sedulur papatnya sedang pergi jauh ke suatu tempat tertentu, seseorang tetap bisa melihat gaib dengan roh Pancernya di dalam tubuh (melihat dengan sadar), tidak perlu menunggu adanya pemberitahuan penglihatan atau komunikasi dari roh sedulur papatnya.

2. Dengan melihat secara roh, seseorang juga dapat melihat gaib dengan cara menerima saja penglihatan roh sedulur papatnya. Roh sedulur papat kita itu bisa pergi kemana saja yang kita inginkan. Dalam penyatuan rasa dan batin, dengan pancernya menerima penglihatan dari roh sedulur papat, maka apa yang dilihat oleh mereka, kita juga bisa melihatnya, apa yang dialami oleh mereka, kita juga bisa merasakannya. Komunikasi dengan roh sedulur papat dilakukan secara kontak batin atau kontak rasa (menyatukan rasa dan batin), bukan melalui jalur komunikasi cakra mata ketiga, sehingga tidak harus melakukannya dengan konsentrasi khusus melihat gaib, bisa dilakukan sambil tetap sadar dan bekerja, bisa sambil menyetir mobil atau aktivitas lainnya.

3. Dengan melihat secara roh, seseorang dapat melihat gaib dengan roh Pancer-nya (kesadarannya) sambil sekaligus menerima penglihatan gaib dari roh sedulur papatnya seolah-olah roh sedulur papatnya itu adalah pribadi-pribadi lain yang tidak terkait dengan dirinya. Masing-masing roh dapat saling memberikan penglihatan gaib dan dapat saling berkomunikasi / bertukar pikiran seolah-olah mereka adalah pribadi-pribadi yang berdiri sendiri-sendiri.

Pada tingkatan ini penerapan melihat secara roh akan sama dengan penerapan ilmu medhar sukma, yaitu rohnya dapat dengan sengaja dipecah, sehingga roh sedulur papatnya dapat terpisah keluar dari tubuhnya, terpisah dari Pancer, dapat dipecah menjadi 2, menjadi 3 atau menjadi 4.

Saat seseorang yang menguasai ilmu merogoh sukma dan menguasai juga ilmu medhar sukma, maka ketika keseluruhan rohnya merogoh sukma, keluar dari raganya, sukmanya itu dapat dipecahnya menjadi 5 roh yang wujudnya mirip dan serupa, yaitu 1 roh pancer dan 4 roh sedulur papat (roh pancer akan tampak lebih tebal dan jelas, sedangkan roh sedulur papat lebih tipis transparan). Tetapi kebanyakan orang yang memecah sukmanya ketika merogoh sukma, sukmanya hanya bisa dipecahnya menjadi 2 roh, yaitu 1 roh pancer dan 1 kesatuan roh sedulur papat.

Dengan demikian, dengan kombinasi penglihatan gaib di atas, seseorang dapat melihat banyak hal sekaligus. Atau bila difokuskan pada satu objek tertentu, seseorang akan dapat melihat dari banyak sisi dan akan memiliki pengetahuan lebih banyak, karena apa yang dilihatnya adalah penglihatannya sendiri ditambah penglihatan-penglihatan dari para roh sedulur papatnya.

Masing-masing roh itu akan dapat berperan seolah-olah mereka adalah pribadi-pribadi yang berdiri sendiri-sendiri, sehingga antara mereka masing-masing dapat berkomunikasi dan bertukar pikiran, dan masing-masing dapat saling menceritakan penglihatannya dan pemikirannya dari sudut pandang dirinya masing-masing.

Bila penglihatan itu difokuskan pada satu objek yang sama, maka yang dilihatnya itu adalah penglihatannya sendiri (pancer) ditambah dengan apa yang dilihat oleh para sedulur papatnya. Pengetahuan yang didapatkan dari penglihatan itu adalah juga pengetahuan dari kesadarannya sendiri ditambah pengetahuan dari para sedulur papatnya. Pada tingkatan ini bila penglihatan gaibnya itu difokuskan pada satu objek yang sama, maka pengetahuan dan penglihatan yang didapatkannya akan sama seperti pengetahuan dan penglihatan dari 5 orang yang berbeda terhadap satu objek.

Pada tingkatan yang tinggi, kekuatan roh dan ketajaman penglihatan gaib masing-masing roh juga dapat digabungkan / disatukan, sehingga kekuatan rohnya, dan ketajaman / kemampuannya melihat gaib akan menjadi berlipat-lipat, berguna sekali untuk menghadapi kekuatan gaib yang tinggi dan untuk mempelajari kegaiban yang berdimensi tinggi.

Melihat secara roh ini akan menjadi penglihatan gaib spiritual dan akan mendatangkan pengetahuan spiritual. Cakra yang bekerja adalah cakra di dada, ubun-ubun dan cakra mahkota. Bila kemampuan ini berhasil ditekuni dan dikuasai akan bisa mengantarkan seseorang pada tingkatan spiritual yang tidak terhingga dan bisa sampai pada pengetahuan gaib yang berdimensi luar biasa tinggi, kemampuan-kemampuan yang akan sulit sekali dicapai oleh manusia yang umum, apalagi pada jaman sekarang ini.

Pada tingkatan ini roh para sedulur papat dapat berperan sebagai pribadi-pribadi tersendiri yang bisa diajak berpikir dan berkomunikasi, dan karenanya para sedulur papat itu sudah dapat berperan sebagai guru sejati bagi seseorang yang akan mengajarkan dan memberitahukan banyak hal kepadanya yang tidak akan diketahuinya jika ia sendirian saja yang kondisinya akan jauh lebih baik dibanding sebelumnya yang para sedulur papat bersifat mendampingi saja seperti teman seperjalanan. Komunikasi antara pancer (kesadaran) dengan roh sedulur papat itu terjadi secara kontak batin, atau sebagai ilham yang mengalir di dalam pikiran, atau sama dengan komunikasi seseorang dengan khodam pendampingnya atau sama dengan komunikasi seseorang dengan sesosok roh gaib lain.

Cara melihat secara roh ini juga dapat digunakan dengan cara meminjam / melihat apa yang dilihat oleh sukma orang lain. Misalnya kita ingin mengetahui apa yang ada di dalam rumah seseorang, maka kita secara roh menyelaraskan frekuensi dengan sukma / roh orang si pemilik rumah, sehingga apa yang diketahui oleh orang tersebut (sukmanya), kita juga dapat mengetahuinya (cara yang serupa dengan ini biasanya dilakukan orang bukan dengan cara melihat secara roh, tetapi dengan menerima pemberitahuan dari khodam ilmu / pendampingnya).

Rahasia kemampuan deteksi dan melihat gaib ada pada tingkat kepekaan batin (kesatuan kesadaran (pancer) dan sedulur papat) untuk bisa mendeteksi dan melihat "sesuatu" yang gaib. Itulah juga sebabnya orang-orang yang sudah meninggal, di alam roh sukmanya belum tentu langsung bisa melihat mahluk halus lain, walaupun kondisinya sudah menjadi roh / arwah dan berada di alam roh (beruntunglah dirinya jika ada saudara / leluhur yang mendatanginya, sehingga di alam roh ia tidak merasa sendirian). Yang di alam roh sudah bisa melihat mahluk halus lain juga belum tentu bisa melihat mahluk halus yang kesaktiannya atau dimensinya tinggi. Semuanya itu tergantung pada kepekaan batinnya semasa hidupnya sebagai manusia.

Kemampuan melihat gaib tidak begitu saja secara otomatis terjadi pada orang-orang yang telah terbuka cakra mata ketiganya di dahi atau cakra di ubun-ubun kepala atau cakra mahkota, misalnya yang dibuka dengan tenaga dalam / prana / kundalini. Dengan telah terbukanya cakra mata ketiga dan cakra di ubun-ubun kepala akan mempermudah "jalur komunikasi" antara sedulur papat di luar tubuh dengan sukma di dalam tubuh. Tetapi untuk bisa melihat gaib tidak cukup hanya dengan membuka dan mengolah cakra-cakra tubuh, tetapi harus dilatih untuk kepekaan dan ketajaman rasa / batin dan keselarasan roh pancer dan sedulur papatnya.Untuk bisa melihat gaib cakra-cakra itu harus dibuka untuk tujuan melihat gaib, bukan dengan cara dan tujuan yang sama dengan yang untuk tujuan pengolahan energi, karena itu banyak orang yang menjadi kecewa setelah cakra-cakranya dibuka ternyata ia masih juga tidak dapat melihat gaib. Untuk tujuan melihat gaib pembukaan cakra-cakra itu harus dengan sugesti menggerakkan sukma (atau dengan cara memberikan khodam melihat gaib atau memasukkan khodamnya ke dalam kepala / badan yang nantinya akan sama dengan yang dinamakan melihat gaib dengan bantuan khodam yang itu bukan sesuatu yang Penulis prefer).

Rahasia kemampuan mendeteksi dan melihat gaib bukan pada telah terbukanya cakra-cakra tubuh dan tidak harus lebih dulu cakra-cakranya dibuka, tetapi ada pada tingkat kepekaan batin. Rahasia kemampuan melihat gaib ada pada tingkat kepekaan batin dan keselarasan antara kesadaran (pancer) dan para sedulur papat dan komunikasinya. Pergerakan para sedulur papat ini tidak banyak diketahui orang, karena walaupun banyak orang bisa melihat gaib, tetapi jarang sekali bisa melihat roh sedulur papat, karena dimensinya lebih halus dan lebih sulit dilihat daripada kuntilanak, gondoruwo atau dedemit lainnya atau roh-roh halus tingkat rendah lainnya yang biasa dilihat orang.

Kekuatan batin / sukma dan kepekaan rasa menentukan tingkat dimensi gaib yang bisa dideteksi. Semakin peka batinnya dan kuat sukmanya, semakin tinggi tingkatan dimensi gaib yang bisa dideteksinya.

Melihat gaib dengan mata ketiga biasanya hanya dapat untuk melihat mahluk gaib tingkat rendah saja dan yang jaraknya tidak jauh. Bila sukmanya dan energi cakra mata ketiganya kurang kuat, maka bila digunakan untuk melihat jauh, yang dilihatnya hanya samar-samar saja, atau malah blank tidak tampak apa-apa. Karena itulah sedulur papatnya terpaksa harus keluar dari tubuh untuk mendekati objek yang ingin dilihat.

Pada tingkatan dasar melihat secara batin dapat digunakan untuk mendeteksi tingkatan dimensi gaib rendah sampai menengah. Tetapi bila kepekaan batin dan kekuatan sukmanya tinggi akan dapat juga mendeteksi tingkatan gaib berdimensi tinggi dan kekuatan sukmanya dapat digunakan untuk menundukkan mahluk gaib kelas atas.

Melihat secara roh bisa untuk mengetahui keberadaan mahluk halus tingkat rendah sampai yang berdimensi tinggi, juga bisa untuk mempelajari pengetahuan gaib berdimensi tinggi. Pengetahuan gaib yang didapatkan itu bukan hanya tentang kegaiban biasa, tetapi juga mengarah pada kegaiban dunia spiritual dan ketuhanan.

Pada masa sekarang ini banyak orang yang ingin bisa melihat gaib, ingin bisa melihat gaib dengan mata ketiga saja yang dianggapnya bisa mudah melihat gaib dan penglihatan gaibnya jelas, dan menganggap melihat gaib secara batin bersifat mengawang-awang, tidak handal, tidak meyakinkan dan tidak bisa dibanggakan. Tetapi yang tidak disadari oleh umum adalah bahwa kelemahan melihat secara batin itu hanya terjadi pada orang-orang yang hanya mengandalkan kepekaan rasa saja untuk melihat gaib, yang tidak mempunyai kemampuan lain yang lebih dari itu, karena tujuan mereka hanyalah ingin bisa melihat gaib saja.

Pada orang-orang yang menekuni dunia kebatinan dan spiritual, peka rasa dan kemampuan melihat secara batin adalah (hanyalah) kemampuan dasar saja yang menjadi modal utama untuk mempelajari kemampuan kebatinan dan spiritual yang lebih tinggi lagi yang akan mengantarkan seseorang menjadi linuwih dan waskita. Kemampuan peka rasa dan melihat secara batin gunanya bukan semata-mata untuk hanya bisa melihat gaib, tetapi adalah untuk kepekaan kegaiban dalam segala bidang kehidupan.

Orang-orang yang mampu melihat gaib secara roh kebanyakan adalah orang-orang yang sudah mampu "melihat" secara batin untuk mengetahui dimensi gaib tingkat tinggi, terutama adalah orang-orang yang menekuni dunia spiritual ketuhanan. Dengan demikian kemampuan melihat gaib secara roh bukanlah suatu jenis keilmuan khusus yang bisa dipelajari tersendiri untuk kemudian diturunkan ilmunya, tetapi merupakan pengembangan / peningkatan kualitas dari kemampuan melihat secara batin untuk orangnya bisa lebih dalam lagi masuk ke dalam dunia kegaiban.

Kalau sudah terbiasa mengasah kepekaan rasa, biasanya sukma kita juga akan bekerja, sehingga kita dapat mendeteksi keberadaan sesuatu yang gaib dan juga bisa terbayang sosoknya seperti apa. Kalau kita bisa fokus kuat dan lama pada kepekaan rasa, maka gambaran yang kita terima juga akan jelas. Dengan cara ini kita sudah menjalin komunikasi dengan sukma kita, sehingga pemberitahuan dari mereka berupa ide / ilham dan gambaran gaib bisa kita terima dengan baik sinyalnya di dalam pikiran kita dan kemampuan ini akan sama dengan melihat secara batin.

Bila kemampuan melihat secara batin dan roh digunakan untuk menerawang tempat atau objek yang jauh, biasanya cakra di ubun-ubun kepala dan cakra mahkota energinya akan menguat, akan terbentuk dan terbuka sedikit demi sedikit. Bila terlalu dipaksakan maka akan cepat lelah pikirannya. Tetapi bila sudah terbiasa, maka energi cakra di kepalanya akan kuat dan akan mampu juga melihat dimensi gaib tingkat tinggi. Selain itu, sukmanya juga akan meningkat kekuatannya dan memiliki kekuatan batin / roh yang tajam yang bisa digunakan melalui desakan nafas, sorot mata atau langsung dengan pikiran untuk menyerang / mengusir mahluk halus atau untuk menembus tabir-tabir kegaiban.

SEMOGA DAPAT MENAMBAH WAWASAN KITA SEMUANYA....

WASSALAM

MELIHAT GAIB/ASTRAL DENGAN BATIN

 JavaneseTC




BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
Salam sejahtra....
 
Melihat gaib secara batin berbeda dengan melihat gaib dengan cakra mata ketiga.

Melihat gaib secara batin adalah melihat gaib dengan mengandalkan ketajaman / kepekaan rasa dan batin (ketajaman indera keenam), ditambah kekuatan kebatinan dan spiritualitas orangnya.

Dengan cara ini yang melihat gaib bukanlah mata dan kesadaran kita, tetapi adalah kepekaan batin kita yang mampu mendeteksi sesuatu yang gaib atau menginderai suasana gaib di sekitar kita. Sedulur papat tidak bergerak keluar tubuh, biasanya cakra mata ketiganya juga belum terbuka.
Melihat gaib secara batin, pada tingkat dasar kalau tidak kuat lama berfokus pada kepekaan batin, seringkali gambaran gaib yang tertangkap hanya sekelebatan-sekelebatan bayangan saja, dan untuk mendapatkan informasi gambaran yang lengkap akan banyak mengandalkan bisikan wangsit atau ilham dari roh sedulur papatnya.

Kemampuan menginderai atau melihat secara batin ini biasanya terjadi pada orang-orang yang peka / tajam batinnya, atau pada orang-orang yang menekuni penghayatan kebatinan atau ilmu-ilmu batin. Orang-orang yang menekuni laku kebatinan tertentu biasanya memiliki batin yang peka, kuat dan tajam, dan memiliki kedekatan dengan roh sedulur papatnya, sehingga orang-orang tersebut mengerti kegaiban, tanggap rasa dan firasat dan peka sasmita. Kepekaan dan ketajaman batin (indera keenam) mereka bersifat umum dalam segala bidang, tidak semata-mata difokuskan untuk bisa melihat gaib.

Kepekaan dan ketajaman batin mereka biasanya digunakan untuk peka rasa terhadap suasana gaib di sekitar mereka berada dan untuk berkomunikasi batin (kontak rasa dan batin) dengan para mahluk gaib yang ada. Komunikasi dan interaksi dengan roh-roh lain (juga dengan roh sedulur papatnya) dilakukan secara kontak batin atau kontak rasa, bukan melalui jalur komunikasi cakra mata ketiga. Untuk keperluan itu orangnya tidak harus melakukannya dengan konsentrasi khusus melihat gaib.

Kepekaan dan ketajaman batin mereka biasanya bukan hanya dapat untuk mendeteksi keberadaan sesosok mahluk gaib, tetapi juga peka untuk merasakan tanda-tanda alam beserta kegaiban di dalamnya, peka rasa untuk menilai kepribadian orang lain, peka rasa tentang suatu kejadian yang akan terjadi (weruh sak durunge winarah) dan sering mendapatkan ilham / wangsit tentang suatu kejadian tertentu yang akan terjadi. Kepekaan dan ketajaman batin mereka itu juga dapat untuk mengetahui kegaiban tingkat tinggi, tergantung pencapaian masing-masing orang. Bukan sekedar untuk melihat gaib, kepekaan rasa yang disatukan dengan kekuatan kebatinan juga menjadi kekuatan mereka untuk mengusir roh-roh halus atau untuk menjadikan suatu kejadian gaib.

Secara keseluruhan kemampuan mereka melihat gaib itu tergantung pada kepekaan rasa dan batin mereka untuk menangkap getaran-getaran kegaiban dan menangkap sinyal gaib dari roh sedulur papatnya, tingkat kesatuan sukmanya dan kekuatan sukmanya.

Melihat gaib secara batin tidak mengharuskan adanya komunikasi antar roh melalui cakra energi mata ketiga. Di situlah kelebihannya, yaitu tidak bergantung pada adanya komunikasi antar roh melalui cakra energi mata ketiga, dan tidak harus dilakukan dengan konsentrasi khusus.

Melihat gaib secara batin kuncinya adalah pada proses awalnya, yaitu kemampuan peka / kontak rasa untuk mendapatkan gambaran penglihatan batin dari roh sedulur papat. Sesudah mendapatkan gambaran awalnya barulah kita (pancer) fokus batin untuk mempertegas lagi gambarannya. Untuk keperluan itu bisa dilakukan dengan mata terbuka ataupun terpejam, yang penting bisa hening peka rasa untuk menangkap informasi gambaran awal dari roh sedulur papat, kemudian ditindaklanjuti dengan fokus batin kepada sosok gaibnya untuk menjadikannya gambaran penglihatan gaib yang utuh.

Biasanya, dengan mengedepankan kepekaan batin ini seseorang juga akan mendapatkan informasi yang lain mengenai objeknya, misalnya apakah wataknya baik / jahat, apakah sifat keberadaannya membahayakan, apakah tujuan keberadaannya baik, dsb. Karena itu dalam melihat gaib secara batin interaksi batin dengan roh sedulur papat bersifat pokok.

Bila kepekaan batin kuat orang akan mudah untuk merasakan suasana gaib di lingkungannya berada, mudah untuk menerima sinyal dari roh sedulur papatnya yang dapat berupa rasa firasat, ide / ilham, tanda-tanda petunjuk, rasa / feeling / intuisi, dan penglihatan / gambaran-gambaran gaib.

Bila tingkat kesatuan antara sedulur papat dengan kesadaran / pancer-nya lemah, gambaran gaib yang diterimanya hanya akan berupa sekelebatan-sekelebatan bayangan saja, tidak jelas, dan untuk mendapatkan informasi gambaran yang lengkap akan banyak mengandalkan bisikan wangsit / ilham. Tetapi bila tingkat kesatuan antara sedulur papat dengan kesadaran / pancer-nya kuat, dan memiliki kemampuan yang baik untuk fokus dengan kepekaan batinnya (tidak dengan pikirannya), gambaran-gambaran gaib itu dapat diperjelas dan dapat diikuti gerakannya.

Untuk belajar kemampuan melihat gaib secara batin dapat dilakukan dengan latihan olah rasa dan kebatinan

 Kelemahan melihat gaib secara batin adalah sifat penglihatannya yang oleh para pemula dianggap tidak langsung, penglihatannya hanya bisa dibatin saja, mengawang-awang, hanya sekelebatan saja, tidak bisa dipastikan apakah yang dilihatnya itu sungguhan atau hanya halusinasi saja.

Yang umum dirasakan oleh orang-orang yang baru sekedar bisa peka rasa adalah tahapan awalnya saja, yaitu ia menerima gambaran gaib dari sedulur papatnya, tapi tidak mampu menegaskannya menjadi gambaran gaib yang utuh, gambaran gaib yang tertangkap hanya sekelebatan saja.

Kelemahan itu terjadi karena orangnya tidak bisa menindaklanjuti sinyal yang diterimanya dari sedulur papatnya untuk dipertegas lagi menjadi gambaran yang utuh, tidak bisa fokus batin untuk mempertegasnya menjadi informasi gambaran gaib yang utuh.

Kelemahan itu bisa diatasi dengan cara melatih olah rasa dan batin, berlatih untuk bisa bertahan lama dengan kepekaan batin untuk menerima gambaran gaib sampai gambarannya utuh, kemudian mempertegasnya dengan fokus batin kepada sosok gaibnya, sehingga bisa melihatnya secara utuh. Lebih baik lagi kalau kita dapat berinteraksi langsung secara energi (kontak rasa dan energi) dengan sosok-sosok gaib yang kita lihat, seperti dengan latihan olah rasa dan olah energi, sehingga kita dapat memastikan bahwa sosok gaibnya itu benar ada di tempat keberadaannya yang kita lihat.

Untuk keperluan itu sebaiknya kita melatih olah rasa dan kontak energi, dengan latihan olah rasa atau dengan cara-cara kebatinan lain yang ada. Satu hal yang perlu diperhatikan, gunakan selalu sebelumnya pagaran diri, dan jika naluri anda merasakan adanya sesuatu yang berbahaya, sebaiknya jangan diteruskan. Lebih baik : sama-sama selamat.

Pada orang-orang kebatinan jaman dulu kekuatan kegaiban batin dan sukma mereka bisa "disatukan" dengan alam gaib (mereka peka suasana gaib dan secara kebatinan bisa lebih "masuk" lagi ke alam gaib) untuk digunakan merasakan suasana gaib di lingkungan mereka berada dan untuk mengendalikan kegaiban di sekitar mereka, untuk mengusir / menarik / menyerang / menundukkan atau untuk berkomunikasi dengan sosok-sosok gaib tertentu, sehingga kelemahan melihat gaib secara batin itu tidak berlaku bagi mereka. Kelemahan itu hanya terjadi pada orang-orang yang hanya mengandalkan kepekaan rasa dan batin saja, tidak mempunyai kemampuan lain yang lebih daripada itu, tidak mempunyai kemampuan untuk "bermain" di alam roh.

Sekalipun melihat gaib dengan mengandalkan kepekaan rasa oleh para pemula seringkali dianggap sebagai suatu kelemahan, tetapi sebenarnya disitulah kelebihannya, karena itu sebenarnya hanyalah dasar saja untuk ditingkatkan menjadi kemampuan yang lebih tinggi lagi. Kelemahan ini bisa diatasi dengan melatih ketajaman fokus batin dan berinteraksi langsung secara energi dengan sosok-sosok gaib yang kita lihat, seperti dalam latihan olah energi dan olah rasa, sehingga kita dapat memastikan bahwa sosok gaibnya itu benar ada di tempat keberadaannya yang kita lihat.

Dengan peka rasa seseorang bisa merasakan suasana gaib di sekitarnya dan bisa semakin "masuk" lebih dalam lagi ke dalam kegaiban yang ditemuinya. Dan dengan menggunakan kekuatan kebatinannya seseorang akan dapat "bermain", bertarung, dan berkuasa di alam gaib. Sambil berkonsentrasi peka rasa tersebut, seseorang juga bisa mengetrapkan ilmu merogoh sukma tanpa perlu membaca amalan gaib, secara kebatinan semakin "masuk" ke alam kegaiban, rohnya keluar dari tubuhnya dan masuk ke alam roh (sebaiknya jangan dengan sengaja melakukan rogoh sukma tanpa adanya pembimbingan dan pendampingan dari seorang guru yang benar menguasai keilmuannya).

Pada orang-orang yang tekun mendalami kebatinan / spiritual dan tapa brata, peka rasa dan batin, weruh sak durunge winarah, melihat gaib, terawangan gaib, melolos sukma, medhar sukma, dsb, biasanya merupakan kemampuan yang tidak terpisahkan dari kegaiban sukma mereka, merupakan kemampuan gaib yang menyatu dengan diri mereka, menjadikan mereka orang-orang yang linuwih dan waskita. Biasanya kemampuan atas ilmu-ilmu tersebut tidak secara khusus dipelajari, tetapi terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari kegaiban sukma mereka, sebagai efek dari ketekunan penghayatan kebatinan / spiritual dan semedi / tapa brata mereka.Selain menjadi mumpuni dalam kesaktian fisik dan kebatinan, kegaiban sukma mereka juga menjadikan mereka mengerti dunia kegaiban tingkat tinggi, mengerti mahluk-mahluk halus tingkat tinggi, dewa dan wahyu dewa, dan weruh sak durunge winarah, dan kekuatan gaib sukma mereka menjadikan mereka berkuasa di alam gaib, mengalahkan kekuasaan roh-roh dan mahluk halus tingkat tinggi sekalipun, dan mereka juga berkuasa menciptakan kegaiban-kegaiban tanpa perlu lebih dulu mengamalkan amalan gaib.


WASSALAM...

Tuesday 29 April 2014

TEHNIK MENGETAHUI TUAH KERIS/MENAYUH KERIS

Ilmu Tayuh Keris adalah suatu cara kebatinan untuk mengetahui berbagai informasi mengenai sebuah keris, untuk menentukan apakah sebuah keris memiliki isi gaib di dalamnya ataukah kosong, untuk mengetahui perwatakan isi gaib keris, untuk mengetahui jenis tuah keris dan untuk menentukan apakah sebuah keris cocok dimiliki oleh seseorang ataukah tidak. Ilmu ini bersifat kebatinan, terutama bersifat kepekaan seseorang untuk dapat menilai karakter sebuah keris dan menilai kecocokkannya dengan karakter manusia pemiliknya.

Untuk menayuh sebuah keris, mencaritahu sisi kegaiban dari sebuah keris (isoteri keris) selain menggunakan kemampuan kebatinan dengan dasar kepekaan rasa, sebaiknya juga menanyakan / mencocokkan jawaban pertanyaannya langsung kepada gaib kerisnya.

Inti dari ilmu menayuh adalah menyampaikan komunikasi manusia kepada sesuatu yang gaib untuk mendapatkan jawaban / informasi tentang sesuatu hal dari sosok gaib yang bersangkutan. Dalam hal menayuh keris, berarti si manusia berkomunikasi dengan gaib si keris untuk mendapatkan segala sesuatu jawaban / informasi tentang si keris.

Secara umum orang menayuh sisi kegaiban sebuah pusaka / keris adalah dengan cara menilai keris dari bentuk fisik sebuah keris. Misalnya untuk memperkirakan jenis tuah dari sebuah keris dan menilai kecocokkannya dengan orang si pemilik kerisnya, orang akan menilainya / memperkirakannya dengan cara memperhatikan bentuk fisik kerisnya, seperti bentuk dapurnya, bentuk gambar pamornya, dsb. Sesudah bisa diperkirakan sisi kegaibannya barulah keris itu dinilai kecocokkannya dengan orang si pemilik keris.

Biasanya orang awam yang memiliki keris untuk mengetahui perihal kegaiban dari kerisnya itu, misalnya untuk mencaritahu jenis tuah kerisnya dan kecocokkan kerisnya dengan dirinya, ia akan pergi menanyakannya kepada orang-orang yang dianggapnya mengerti mengenai sisi gaib / isoteri keris, misalnya kepada seorang paranormal / spiritualis, penjamas keris, kolektor keris, dsb. Walaupun jawaban mereka tidak selalu akurat, entah benar entah salah, dan jawaban satu orang dengan orang lainnya juga tidak selalu sama, apapun jawaban mereka itu adalah informasi yang penting bagi si pemilik keris, karena ia sendiri tidak paham perihal isoteri keris dan tidak tahu cara menayuh keris.

Cara umum yang dilakukan orang untuk menayuh sendiri kerisnya adalah dengan cara mendatangkan mimpi tayuhan dengan cara meletakkan keris atau tombak di bawah bantal, atau diposisikan di atas kepala, sebelum tidur. Jika pada malam pertama tidak berhasil akan diulanginya lagi pada malam berikutnya, dan seterusnya, sampai mimpi yang diharapkan itu datang. Dengan cara ini si pemilik keris berharap dapat bertemu dengan 'isi' keris di dalam mimpinya.

Namun cara itu tidak selalu berhasil. Kadang-kadang mimpi yang dinantikan itu tidak muncul, atau seandainya bermimpi, sesudah bangun tidur pun orangnya lupa akan isi mimpinya. Bahkan karena rasa penasarannya, ada orang yang sampai menuruti perkataan orang lain, yaitu ketika tidur kerisnya diselipkan di balik bajunya atau bahkan ditempatkan di bawah kakinya (ada juga yang untuk mengetahui isi gaib batu cincin, sampai-sampai batu cincin itu diikatkan di jempol kakinya).

Untuk dapat menayuh keris atau benda gaib lainnya, sebenarnya orang tidak harus lebih dulu menjadi seorang ahli kebatinan. Untuk mengetahui kecocokkan sebuah keris dengan orang pemiliknya tidak harus dilakukan dengan ritual khusus dan olah batin khusus. Orang awam pun bisa, asalkan tahu caranya dan melakukannya dengan benar.

Di bawah ini dituliskan beberapa teknik menayuh keris yang sudah sangat disederhanakan, tetapi efisien dan efektif, dan dapat dilakukan oleh banyak orang, termasuk oleh orang-orang yang masih awam sekalipun.
Ini juga menjadi bahan pembelajaran untuk kita belajar menayuh dan belajar kontak rasa yang jika kita interest dan tekun mempelajarinya kita bisa juga menguasai pelajarannya yang bukan hanya sebatas cara-cara praktis menayuh keris, tetapi juga sampai pada kemampuan seperti seorang spiritualis, yaitu menilai sisi kegaiban keris dan melihat isi gaib keris secara batin.

Syarat dasarnya adalah orangnya harus bisa kontak rasa dan batin, harus bisa bersugesti keluar, sugesti / kata-katanya tidak hanya berputar-putar di kepalanya saja seperti orang yang sedang berkata-kata sendiri kepada dirinya sendiri, tetapi kata-katanya itu harus bisa sampai kepada sosok gaib yang dituju, sama seperti kita berbicara kepada orang lain yang kata-kata kita harus sampai kepada orang yang dituju.


Untuk belajar menayuh dengan teknik teknik tayuhan di halaman ini diharapkan anda cukup kreatif dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang detail. Jika digunakan untuk menangguh keris diharapkan anda juga memiliki pengetahuan mengenai asal-usul dan jaman pembuatan keris dan nama-nama empu keris sesuai jamannya masing-masing.

Di dalam posting ini ada digunakan istilah kata sugesti.
Arti kata sugesti tergantung konteks pembicaraannya.

Kalau istilah sugesti digunakan dalam hubungannya dengan benda gaib atau khodam, kita memberi sugesti sama artinya dengan kita memberi perintah, sambil membayangkan hasilnya atau memvisualisasikan cara kerjanya. Dengan cara itu kita menyampaikan niat / kehendak batin kita tentang apa yang kita ingin supaya itu dilakukan oleh khodam benda gaibnya. Jadi maksud arti kata sugesti itu berarti kita mempengaruhi / membuat khodamnya melakukan suatu perbuatan seperti yang kita ingin ia melakukannya.

Kalau istilah sugesti digunakan dalam hubungannya dengan meditasi, dalam meditasi kita bersugesti berarti kita melakukan suatu perbuatan dalam meditasi sambil membayangkan kejadiannya atau memvisualisasikan proses dan hasilnya, atau kita mengkondisikan batin kita sesuai bentuk dan maksud sugesti dalam meditasinya.

Kalau istilah sugesti digunakan dalam hubungannya dengan mengsugesti diri, artinya kita melakukan suatu perbuatan membuat / mengkondisikan diri (dan batin) kita supaya berada dalam kondisi yang kita bayangkan / visualisasikan, atau kita mengkondisikan batin kita sesuai bentuk dan maksud sugestinya.

Kalau istilah sugesti digunakan dalam hubungannya dengan mengsugesti orang lain, artinya kita melakukan suatu perbuatan membuat / mempengaruhi orang lain supaya berada dalam kondisi yang kita inginkan / visualisasikan, bisa juga berarti kita mengkondisikan orang lain dalam pengaruh bentuk dan maksud sugesti kita.

Inti dari ilmu menayuh adalah menyampaikan komunikasi manusia kepada sesuatu yang gaib untuk mendapatkan jawaban / informasi tentang sesuatu hal dari gaib yang bersangkutan (dalam hal menayuh keris, berarti si manusia berkomunikasi dengan gaib si keris).

Dengan demikian yang disebut menayuh itu adalah usaha untuk mendapatkan jawaban / informasi tentang sesuatu hal gaib. Caranya sendiri bisa dilakukan dengan banyak macam cara, dengan menanyakannya langsung kepada gaib yang bersangkutan dengan olah rasa / kontak rasa untuk berkomuniksi dengan gaib, maupun dengan cara-cara bantuan menayuh lewat mimpi atau dengan ayunan keris / bandul.

Jadi kalau di dalam jawaban pertanyaan dari anda atau pembaca yang lain Penulis ada menganjurkan supaya anda atau pembaca ybs melakukan tayuhan, berarti anda atau pembaca itu bisa melakukan tayuhannya dengan cara berkomunikasi langsung dengan gaibnya, menayuh lewat mimpi, atapun menayuh dengan cara ayunan keris / bandul, tergantung cara apa yang anda dan pembaca itu kuasai.

Dalam latihan olah rasa dan latihan tayuhan Penulis sangat menekankan supaya para pembaca yang interest untuk melatihnya supaya belajar keras untuk bisa membedakan mahluk halus yang baik dan yang tidak baik. Itu adalah upaya kita untuk berhati-hati karena segala sesuatu perbuatan dan kepemilikan kita atas suatu benda gaib dan khodam selalu saja ada resikonya.

Dalam kita menayuh, menerawang atau mendeteksi sesuatu yang gaib usahakan supaya secara otomatis kita bisa langsung mengetahui apakah yang sedang kita terawang / tayuh itu perwatakannya baik ataukah tidak baik.

Jika dalam langkah awal kita sudah merasakan bahwa sosok gaibnya itu tidak baik wataknya, sebaiknya tayuhan dan penerawangannya jangan dipertegas, jangan sampai karena adanya kontak rasa dan batin yang tidak baik itu menjadi perhatian kepada kita, atau malah mendatangi kita. Karena itu untuk langkah awalnya lebih baik kalau kita menggunakan minyak jafaron dan membuat pagaran gaib untuk perlindungan kita.

Cara-cara Menayuh Keris

Cara 1 Menayuh Keris - Lewat Mimpi.

Cara pertama menayuh keris adalah meminta jawaban lewat mimpi seperti cara yang umum dilakukan orang. Sebaiknya tayuhan ini dilakukan di dalam kamar atau di ruangan lain yang tidak ada gangguan dari orang lain dan dilakukan sebelum tidur. Bila seseorang memiliki beberapa buah keris, maka untuk menayuh keris-kerisnya itu harus dilakukan satu per satu, tidak sekaligus, supaya jelas bahwa mimpi yang didapatkannya adalah berasal dari keris A, bukan dari keris B, dsb.

Caranya yang benar adalah sebagai berikut :

Cara pertama, keris yang akan kita tayuh dengan hormat kita keluarkan dari sarungnya, lalu kita letakkan di hadapan kita, di atas meja atau di atas bantal. Kemudian kita sampaikan maksud niat kita dengan mengkomunikasikannya langsung kepada si keris, yaitu kita berkata-kata kepada si keris, seolah-olah keris itu adalah manusia, minta tolong supaya ditunjukkan lewat mimpi, tentang tanda kecocokkannya dengan si keris, atau kita sampaikan pertanyaan-pertanyaan yang lain yang kita ingin itu dijawab oleh si keris lewat mimpi.

Jika benda yang ingin ditayuh adalah benda lain selain keris, seperti batu akik dan mustika, maka dengan cara bendanya digenggam kita berkata-kata langsung kepada bendanya, kita sampaikan keinginan kita berkenalan lewat mimpi seolah-olah benda itu adalah manusia, sesudahnya bendanya dikembalikan lagi ke tempat penyimpanannya.

Cara kedua, setelah kerisnya dikeluarkan dari sarungnya, keris diangkat tegak ke atas kepala di depan wajah, dan sambil menunduk keris tersebut disentuhkan ke dahi. Dalam posisi itu kita berkata-kata kepada si keris (berkata-kata di dalam hati, tetapi ditujukan kepada si keris), menyampaikan isi hati kita kepada si keris.

Cara kedua ini baik sekali untuk kita menyatukan rasa dengan si keris, atau untuk menyampaikan sugesti / perintah / keinginan kita terhadap si keris. Dengan cara ini kita akan dapat merasakan energinya di kepala kita. Ada keris-keris yang energinya tajam, ada juga yang energinya tidak tajam, tapi akan terasa berat di kepala kita. Cara ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi apakah sebuah keris benar berpenghuni gaib ataukah kosong isi gaibnya, dengan merasakan keberadaan energi gaibnya.

Dengan cara kedua tersebut, sambil kita berusaha untuk merasakan "rasa" keris supaya kita bisa menyatukan rasa hati dengan si keris, mendekatkan batin kita dengan si keris, cara itu baik untuk menyampaikan sesuatu kepada si keris, misalnya untuk menayuh keris supaya hadir di dalam mimpi atau untuk mengsugesti si keris untuk menyatu dengan kehidupan kita, atau untuk memberikan perintah tertentu kepada si keris, dengan cara berkonsentrasi berbicara di dalam hati, tetapi ditujukan langsung kepada si keris.

Dengan cara pertama atau kedua tersebut di atas, kata-kata yang disampaikan kepada si keris, misalnya :

" Kerisku, datanglah ke dalam mimpiku. Saya ingin kenalan.
Tunjukkanlah kepada saya tanda apakah keris ini cocok bersama saya
dan tunjukkan juga kegunaan keris ini bagi saya.
Kalau ada syarat-syarat / perawatan yang diminta kepada saya, sampaikan juga di dalam mimpi saya " .


Dalam menyampaikan komunikasi kita itu, usahakan supaya perhatian kita bisa fokus kepada si keris, kalau perlu kata-katanya diulang beberapa kali untuk memastikan bahwa komunikasi yang kita lakukan dapat benar sampai kepada si keris. Sesudahnya, keris itu dimasukkan lagi ke dalam sarungnya, bisa kemudian diletakkan di bawah bantal, bisa juga diposisikan di atas kepala, sebelum tidur, tetapi sebaiknya keris itu dikembalikan lagi saja ke tempat penyimpanannya semula (tidak harus ditaruh di bawah bantal).

Yang penting sugesti komunikasi kita itu harus sampai kepada kerisnya, sehingga kemudian khodamnya akan menjawabnya lewat mimpi, sehingga tidak perlu kerisnya ditaruh di bawah bantal.

Sebelum tidur, si pemilik keris harus ingat bahwa dia meminta tanda lewat mimpi, jadi sesudah bangun tidur dia harus ingat apa isi mimpinya.

Jawaban di dalam mimpi biasanya berupa suatu kejadian yang bersifat "perlambang", maksudnya, jawaban dari si keris biasanya adalah berupa kejadian di alam mimpi yang bersifat perlambang / simbol, yang arti dan maksudnya masih harus diartikan lagi oleh orang yang bersangkutan.

Kehidupan mahluk halus di alam gaib mirip dengan kehidupan manusia pada jaman kerajaan dulu. Jika mereka membangun sebuah bangunan gaib untuk tempat tinggal mereka, bangunannya mirip dengan istana kerajaan atau rumah jaman dulu. Perilaku mereka juga mirip dengan perilaku manusia jaman dulu. Itulah juga sebabnya bila kita melakukan tayuhan lewat mimpi, biasanya mereka akan memberikan jawaban mimpi yang bersifat perlambang, karena manusia jaman dulu juga, sesuai tatakrama yang berlaku, kalau memberikan nasehat atau petunjuk biasanya tidak secara langsung, tetapi dalam bentuk kiasan atau perlambang yang dengan bijaksana harus dimengerti artinya.

Bila keris itu cocok atau berjodoh dengan si pemilik, maka di dalam mimpinya, keris itu akan menampilkan diri sebagai sosok yang bersahabat. Bila keris itu cocok atau berjodoh dengan si pemilik, mungkin si pemilik keris akan bermimpi bertemu dengan seorang bayi, anak-anak, wanita, pemuda atau orang tua, harimau, atau orang tinggi besar, yang menyatakan ingin ikut, ingin diangkat anak, atau ingin diperistri, atau bermimpi bercinta, atau bermimpi ada orang yang menyertai / menemani dalam perjalanan, atau mimpi ada marabahaya tetapi kemudian ada seseorang yang melindungi, atau memimpikan kejadian lain yang sifatnya bersahabat dan baik. Ini adalah tanda bahwa si keris berkenan kepadanya.

Bila keris itu tidak cocok atau tidak berjodoh dengan si pemilik, maka di dalam mimpinya, keris itu akan menampilkan diri sebagai sosok yang tidak bersahabat. Bisa jadi, yang ditemui dalam mimpinya adalah sosok yang menakutkan, berkelahi dengannya, mengejar-ngejar, atau mengancam. Mimpi yang seperti itu adalah sebagai isyarat dari 'isi' keris yang tidak cocok dengannya atau tidak cocok untuk dimilikinya. Bila ini yang kita alami, sebaiknya janganlah kita memaksakan diri untuk tetap memiliki keris itu.

Bila menayuh keris dilakukan lewat mimpi, sebaiknya dilakukan minimal 2 kali berturut-turut, supaya dari ke 2 mimpi tersebut kita dapat mengambil sebuah kesimpulan yang sama, sehingga kita dapat merasa yakin bahwa mimpi itu adalah mimpi yang diberikan sebagai jawaban dari si keris, bukan mimpi biasa. Bila mimpinya sudah 2 kali diberikan, biasanya si keris tidak akan memberikan mimpi untuk ketiga kalinya, karena menganggap si manusia sudah tahu jawabannya.

Setelah mendapatkan mimpi, jika masih ada arti mimpi yang belum dimengerti, sebaiknya jawabannya ditanyakan langsung kepada kerisnya dengan cara-cara tayuhan no. 2 dan 3 di bawah ini.

Jawaban di dalam mimpi biasanya berupa suatu kejadian yang bersifat "perlambang", maksudnya, jawaban dari si keris biasanya adalah berupa kejadian di alam mimpi yang bersifat perlambang / simbol, yang arti dan maksudnya masih harus diartikan lagi oleh orang yang bersangkutan.

Begitu juga dengan sosok gaibnya. Sosok gaib yang muncul di dalam mimpi tayuhan kita biasanya adalah sosok-sosok perlambang saja, bukan gambaran sosok asli khodamnya. Jadi jangan anda menganggap sosok yang muncul / tergambar di dalam mimpi adalah sosok wujud aslinya.

Sesudah menayuh lewat mimpi, sebaiknya tayuhannya dilanjutkan lagi dengan tayuhan ayunan keris atau dengan ayunan bandul / pendulum.

Insya Allah dalam postingan berikut nya di jelaskan bagai mana menayuh keris menggunakan ayunan keris dan pendulum/bandul


Semoga bermanfaat....salam rahayu

MELIHAT ALAM ASTRAL DENGAN MATA KETIGA/ CAKRA AJNA

JAVANESE TC

Melihat gaib dengan cakra mata ketiga adalah melihat gaib dengan mendayagunakan kemampuan gaib dari cakra energi yang ada di dahi, di antara 2 alis mata (cakra ajna). 
Yang tidak disadari oleh banyak orang adalah pada saat seseorang melihat gaib dengan cakra mata ketiga ini, roh sedulur papatnya bergerak keluar dari tubuhnya (pergerakannya tidak disengaja dan tidak disadari).
Bila digunakan untuk melihat jauh, maka roh sedulur papatnya akan keluar dari tubuhnya mendatangi objek sasaran yang ingin dilihat, kemudian mengirimkan gambarannya kepada roh pancernya di dalam tubuh (kesadaran / pikiran) melalui jalur energi cakra mata ketiga.
Dengan kata lain, yang bisa melihat gaib adalah sedulur papatnya, bukan pancernya (bukan orangnya). Apa saja yang dilihat oleh roh sedulur papatnya itu disampaikan (disambungkan) kepada pancernya melalui jalur energi cakra mata ketiga, sehingga pancernya dapat ikut melihatnya, sehingga orangnya "merasa" bisa melihat gaib secara langsung dan secara sadar.
Jadi, yang melihat gaib adalah sedulur papatnya, yang pada saat seseorang sedang melihat gaib roh sedulur papatnya itu bergerak keluar dari tubuhnya mendekati objek yang ingin dilihat dan kemudian mengirimkan gambaran penglihatannya kepada sukma di dalam tubuh (roh pancer) melalui jalur komunikasi cakra energi mata ketiga.
Kemampuan melihat gaib dengan mata ketiga kuncinya adalah pada adanya ikatan kuat dan komunikasi antara sedulur papat yang berada diluar tubuh dengan sukma di dalam tubuh, melalui jalur komunikasi cakra energi mata ketiga.
Sebenarnya tidak tepat menyebut kemampuan ini sebagai melihat gaib dengan cakra mata ketiga, karena yang melihat gaib adalah sukmanya (sedulur papat dan pancernya), bukan cakra mata ketiganya, sehingga orang tidak bisa memiliki kemampuan ini hanya dengan cara membuka cakra mata ketiganya.
Orang-orang yang dikatakan bisa melihat gaib dengan cakra mata ketiga, sebenarnya bukanlah dengan cakra mata ketiganya itu ia melihat gaib. Orang bisa melihat gaib karena sudah aktifnya saraf-saraf imajinasi di kepalanya yang itu memudahkan pikirannya (pancernya) menangkap sinyal gaib dari sedulur papatnya atau dari khodamnya atau dari roh halus lain, sehingga orang tidak bisa melihat gaib hanya dengan cara membuka cakra mata ketiganya saja.

Aktifnya saraf-saraf imajinasi itu adalah yang dengan sengaja dirangsang dalam orang bermeditasi untuk tujuan melihat gaib, atau dengan melatih kepekaan / olah rasa atau dengan cara orangnya membiasakan diri berdiam di tempat yang gelap dan sunyi. Tetapi jika saraf-saraf imajinasinya itu belum aktif, mungkin orang bisa mendeteksi kegaiban dengan rasa, dengan saraf-saraf kepekaan rasa di dada.Kemampuan melihat gaib ini tidak begitu saja secara otomatis terjadi pada orang yang telah terbuka cakra energi mata ketiganya.

Dengan telah terbukanya cakra energi di dahi memang akan memfasilitasi "jalur komunikasi" antara sedulur papat di luar tubuh dengan sukma di dalam tubuh. Tetapi cakra-cakra tubuh yang dibuka dengan teknik pengolahan energi tubuh tidak langsung berhubungan dengan alam gaib dan kegaiban, misalnya yang dibuka dengan tenaga dalam / prana / kundalini. Untuk dapat melihat gaib harus ada sugesti pergerakan sukma, walaupun pergerakan itu seringkali terjadi tidak disadari dan tidak disengaja. Untuk keperluan melihat gaib, maka cakra-cakra tersebut harus dibuka khusus untuk tujuan kegaiban, bukan untuk tujuan yang sama dengan pengolahan energi tubuh.

Kemampuan seseorang yang bisa melihat gaib melalui cakra mata ketiga merupakan suatu kelebihan dibandingkan orang lain yang tidak bisa, tetapi dari sisi keilmuan, kemampuan itu juga masih mempunyai kelemahan.

Walaupun dengan kemampuan melihat gaib melalui cakra mata ketiga orang merasa dapat melihat gaib secara langsung dengan cukup jelas, tetapi seringkali kemampuan melihat gaib dengan cara ini hanya dapat untuk melihat kegaiban tingkat rendah saja. Cakra mata ketiga merupakan bagian dari fisik manusia yang kekuatannya terbatas, dan kemampuan melihat gaib dengan cakra mata ketiga tersebut sangat bergantung pada kekuatan energi cakranya. Sesudah bisa melihat gaib, biasanya seseorang sudah merasa puas,  kekuatan energi cakra mata ketiganya tidak ditingkatkan kualitasnya, sukmanya sendiri (roh pancer dan sedulur papatnya) juga tidak diolah untuk memiliki kekuatan gaib yang tinggi, kepekaan batinnya juga tidak dilatih supaya lebih tajam, sehingga secara keseluruhan seringkali kemampuan ini hanya dapat digunakan untuk melihat / mendeteksi keberadaan gaib yang berdimensi rendah saja, tidak bisa melihat / mendeteksi keberadaan gaib yang berdimensi tinggi.
Melihat gaib melalui cakra mata ketiga mengharuskan adanya komunikasi antara roh sedulur papat dengan roh pancer. Dengan demikian seseorang harus melakukannya dengan konsentrasi khusus (dan seringkali juga akan melelahkan pikiran). Selain kualitas energi di cakra mata ketiganya, kualitas penglihatan gaibnya juga tergantung pada kemampuannya membaca gambaran gaib yang dikirimkan oleh roh sedulur papatnya yang mengalir di pikirannya.
Ketergantungan pada kemampuan melihat gaib akan menyebabkan seseorang menjadi tidak peka batinnya, tidak bisa mendeteksi kegaiban di lingkungannya berada, tidak bisa mengedepankan "rasa".
Orang-orang yang peka rasa batinnya akan dapat merasakan suasana gaib di lingkungannya berada, tetapi orang-orang yang terbiasa melihat gaib seringkali menjadi tidak peka, tidak dapat merasakan suasana gaib di lingkungannya, kecuali mereka melihat sendiri sosok-sosok wujud gaibnya. Karena kurangnya kepekaan dan ketajaman batinnya seringkali juga pemahaman mereka menjadi dangkal, yang mampu mereka lihat hanya sebatas kulitnya saja, hanya luarnya saja, dan yang dimensinya rendah saja, tidak mampu menelisik lebih dalam, dan tidak mampu mengetahui kesejatian dari apa yang dilihatnya, malahan seringkali orang-orang tersebut tertipu dengan penglihatannya sendiri. Dan dari apa yang dilihatnya itu, seolah-olah dirinya benar-benar menguasai ilmu melihat gaib, kepada orang lain yang awam mereka akan memberikan cerita-cerita dan penjelasan yang seringkali tidak sesuai dengan aslinya hakekat dan kesejatian dari kegaibannya, ceritanya dilebih-lebihkan, ketinggian, akan banyak bersifat dogma dan pengkultusan.
Kelemahan lainnya, orang-orang yang memiliki kemampuan melihat gaib seperti di atas seringkali tidak dapat mengendalikan penglihatannya, mata ketiganya terus terbuka dan terus melihat gaib, walaupun tidak sedang ingin melihat gaib.
Pada orang-orang tersebut, kelemahan lainnya adalah jika kekuatan sukmanya masih rendah dan penyatuan antar sukma belum cukup kuat. Misalnya saja kemampuan melihat gaibnya itu digunakannya untuk melihat sesosok gaib yang ternyata "berbahaya", atau dalam kondisi tidur dan bermimpi roh sedulur papatnya pergi keluar dari tubuhnya diluar kontrolnya. Kondisi itu suatu saat akan dapat menjadi musibah jika roh sedulur papatnya itu ditangkap oleh roh halus lain. Akibatnya, orang tersebut akan dapat menjadi lemah ingatan, lupa ingatan, lemah tubuhnya dan sakit-sakitan, sering bengong melamun tak sadar diri, dsb. Apalagi jika sedulur papatnya itu disiksa oleh sosok gaib yang menangkapnya, atau dikejar-kejar, sedulur papatnya itu akan memberikan gambaran apa yang dialaminya itu kepada orangnya (pancernya) yang kemudian bisa menyebabkan orangnya selalu merasa ketakutan, merasa berhadapan, diserang atau dikejar-kejar mahluk halus, karena sedulur papatnya itu memang sedang berhadapan dengan mahluk halus, ditangkap, disiksa atau dikejar-kejar.
Kasus di atas ada juga yang terjadi pada orang-orang yang sedulur papat terpisahnya ditangkap, disandera, atau disiksa oleh mahluk halus lain.

Kemampuan melihat gaib dengan mata ketiga banyak dimiliki oleh orang-orang yang melatih melihat gaib dengan jalur ilmu kebatinan / spiritual, dengan tambahan mantra dan amalan melihat gaib. Tetapi umumnya mereka itu masih dalam tahap pemula, yang kekuatan sukmanya belum cukup tinggi, sehingga sedulur papatnya harus pergi keluar mendatangi objek yang ingin dilihat supaya penglihatannya menjadi jelas. Sedangkan jika kekuatan sukmanya sudah tinggi umumnya orang-orang itu melihat gaib secara batin. Dengan melihat secara batin itu orangnya dengan kebatinan dan kekuatan sukmanya yang tinggi ikut "bermain" di alam roh, bukan sekedar melihat gaib saja. Pada tingkatan yang sangat tinggi orang melihat gaib secara roh, tetapi hanya sedikit sekali orang yang mampu melakukannya.
Pada masa sekarang ini sangat jarang ada orang yang bisa melihat gaib dengan mata ketiga, apalagi yang terjadi secara alami. Kebanyakan orang melakukannya dengan melihat gaib secara batin, termasuk para praktisi paranormal dan praktisi ilmu gaib yang sering muncul di televisi. Sebenarnya yang mereka lihat juga hanya sekelebatan bayangan saja, tidak sempurna, sehingga pengetahuan mereka tentang alam gaib juga terbatas. Tetapi ada juga yang dengan mempertunjukkan keilmuan gaibnya yang lain mereka tampak seolah-olah benar mumpuni dalam hal melihat gaib. Tetapi kemampuan mereka itu (pada sebagian saja dari mereka) sudah dilatih, sehingga penglihatan mereka dapat lebih tajam dan lebih jelas, bukan hanya melihat sekelebatan bayangan saja.
Pada masa sekarang ini orang-orang yang dikatakan memiliki kemampuan melihat gaib dengan cakra mata ketiga, yang dikatakan bisa melihat gaib dengan cukup jelas, apalagi yang kemampuannya itu terjadi dengan sendirinya tanpa orang itu pernah melatih kepekaan melihat gaib, kebanyakan sebenarnya adalah orang-orang yang dirinya mengalami ketempatan sesosok mahluk halus di dalam tubuhnya, terutama di dalam kepalanya.
Pada orang-orang itu sosok gaib di kepalanya itu memberikan banyak penglihatan gaib, termasuk ilusi dan halusinasi. Ketika orangnya ingin melihat / menerawang jauh, karena kondisi kekuatan sukma dan kebatinan orangnya masih lemah, tidak cukup kekuatannya untuk bisa melihat / menerawang jauh, maka di luar sepengetahuannya sosok halus di dalam kepalanya itu memaksa sedulur papatnya untuk keluar mendatangi objek yang ingin dilihatnya supaya penglihatannya menjadi jelas. Sesudah sedulur papatnya itu melihat objeknya, kemudian mereka "melapor" kepada sosok halus yang di dalam kepala melalui jalur energi cakra mata ketiga. Sesudahnya barulah kemudian si sosok halus di dalam kepalanya itu memberikan penglihatan gaibnya itu kepada orangnya (pancernya), sehingga orangnya "merasa" bisa melihat gaib. Tetapi apa saja isi penglihatan gaibnya itu semuanya sudah "disetir" atau sudah "dibentuk" oleh sosok halus di kepalanya itu, tidak semuanya asli apa adanya.
Tetapi dengan ia merasa bisa melihat gaib itu tanpa disadarinya ia sudah "memperbudak" sedulur papatnya sendiri dan meresikokan sedulur papatnya untuk bertemu / berhadapan dengan mahluk-mahluk halus di alam gaib.
Di sisi lain ada juga orang-orang yang ketempatan sesosok mahluk halus di dalam badannya. Pada orang-orang ini sosok gaib di dalam badannya itu juga memberikan banyak penglihatan gaib, termasuk ilusi dan halusinasi. Tetapi ketika orangnya ingin melihat / menerawang jauh, biasanya sosok halus di badannya itu tidak memaksa sedulur papatnya untuk keluar mendatangi objek yang ingin dilihatnya, sehingga penglihatan gaibnya tidak cukup jelas dibandingkan orang-orang yang ketempatan mahluk halus di kepalanya. Tetapi kasusnya sama juga, apa saja isi penglihatan gaibnya itu semuanya sudah "disetir" atau sudah "dibentuk" oleh sosok halus di badannya itu, tidak semuanya asli apa adanya.
Selain sesosok halus yang berdiam di dalam kepala / badan, ada juga orang-orang yang memiliki khodam ilmu atau khodam pendamping. Khodam-khodam itu juga banyak yang sering memberikan gambaran gaib kepada orangnya sehingga orangnya merasa bisa melihat gaib (merasa mengerti gaib).
Pada orang-orang itu, yang merasa bisa melihat gaib karena dirinya menerima penglihatan gaib dari sesosok mahluk halus di dalam tubuhnya, atau menerima penglihatan gaib dari khodam ilmu / pendampingnya, yang sebenarnya bukan orangnya sendiri yang bisa melihat gaib, tetapi orangnya merasa bisa melihat gaib karena si mahluk halus itu memberinya gambaran gaib, yang orangnya merasa bisa melihat gaib karena menerima gambaran gaib yang mengalir di dalam kepalanya dari khodamnya, kemampuan mereka melihat gaib itu oleh Penulis dikategorikan sama dengan melihat gaib dengan bantuan khodam.

Dengan adanya uraian di atas, maka untuk kita yang merasa bisa melihat gaib, yang kemampuan itu terjadi dengan sendirinya tanpa kita pernah melatih kepekaan rasa, tanpa kita pernah melatih kepekaan batin untuk bisa melihat gaib, apalagi kalau kita sering melihat gaib di saat-saat yang tidak kita inginkan, melihat gaibnya mengalir sendiri di luar kontrol kita, sebaiknya menjadi bahan tersendiri untuk kita berwaspada, jangan-jangan kita sendiri sudah mengalami diri kita ketempatan mahluk halus, entah di dalam kepala ataupun di dalam badan kita, atau mungkin juga sebenarnya kita memiliki sesosok khodam pendamping.
Begitu juga upaya kita untuk meminta dibukakan mata batin atau mata ketiga kita untuk bisa melihat gaib, yang melihat gaibnya bukan hasil usaha kita sendiri dalam melatih kepekaan batin, harus juga diwaspadai, jangan sampai caranya membuat kita bisa melihat gaib itu adalah dengan cara memasukkan / mengisikan mahluk halus (khodam) ke dalam kepala kita, yang kalau itu berhasil terjadi, maka kemudian kita akan merasa bisa melihat gaib, tetapi nantinya kepala kita akan dipenuhi oleh ilusi dan halusinasi, dan penglihatan gaib kita tidak semuanya sesuai dengan aslinya apa adanya. Banyak fiktifnya.

Terhadap semua bentuk pengisian ilmu dan khodam yang langsung mengisikannya ke dalam tubuh kita haruslah kita lebih berhati-hati, terutama pada efek samping selanjutnya, karena jika ternyata nantinya ada resiko negatifnya yang benar-benar kita alami, tidak semua orang mampu mendeteksi faktor penyebabnya, apalagi untuk menangkal dan menanggulanginya. Tidak semua orang yang bisa melihat gaib, termasuk para spiritualis kawakan, mampu dengan benar untuk mendeteksi / melihat sosok gaib yang berdiam di dalam badan atau kepala seseorang. Seringkali mereka sendiri malah ditipu penglihatan gaib dan pengertiannya, sehingga akan keliru dan mengatakan bahwa orang yang ketempatan mahluk halus itu mempunyai khodam penjaga, khodam leluhur, dsb. Dengan demikian mereka tidak dapat mendeteksi dengan benar untuk menilai sisi negatifnya, apalagi untuk menangkalnya.

089690497604 (WA/Call)
wongalus.banten@gmail.com

SEMOGA MENAMBAH WAWASAN KITA SEMUA....
wassalam

BISIKAN GAIB : BAIK ATAU BURUK ?

Ide dan ilham yang ada kalanya muncul saling berlawanan. Ketika sedang hening berusaha mencari jalan keluar dari masalah kehidupan muncul ide / ilham yang saling bertentangan. Di satu sisi mengingatkan bahwa kalau kita percaya kepada Kuasa Tuhan, maka masalah apapun bisa diselesaikan. Di sisi lain ada suara yang sifatnya melemahkan, menjadi merasa terlalu muluk untuk meminta hal yang besar kepada Tuhan. Mana yang harus dipilih sebagai jawaban batin ? Apa yang menjadi ciri dari ide / ilham dari batin yang harus diikuti ?

Ide dan ilham dimengerti sebagai suatu bisikan gaib yang berasal dari luar kesadaran manusia yang diterima di dalam pikiran manusia. Jika bisikan gaib itu tidak berasal dari sesosok gaib lain, maka diartikan bisikan itu berasal dari batin / sukma si manusia sendiri, umumnya berasal dari roh sedulur papatnya.

Roh manusia terdiri dari 2 unsur, yaitu roh pancernya dan roh sedulur papatnya.
Roh pancer hadir secara biologis manusia, melambangkan kesadaran si manusia.
Roh sedulur papat hadir secara gaib sebagai pendamping roh pancernya.

Dalam kondisi manusia sadar berpikir, maka ide / ilham itu berasal dari sedulur papatnya.
Dalam kondisi pikiran manusia mengambang, atau seperti sedang melamun, atau berada di alam bawah sadar, kadang-kadang terjadi semacam percakapan antara pancer dan sedulur papatnya yang kita rasakan sebagai
ide / ilham yang mengalir di pikiran kita.

Jika itu terjadi, maka biasanya roh sedulur papatnya akan memberikan masukan-masukan yang bersifat positif, membangun kualitas diri si manusia ke arah yang positif, sedangkan roh pancernya, yang lebih banyak bersifat biologis manusia, seringkali memunculkan kata-kata yang sifatnya melemahkan, bisa juga malah mengarahkan si manusia untuk berbuat yang tidak baik, untuk mengoptimalkan aspek biologis / keduniawiannya, malahan bisa menjadi iblis baginya.

Dalam hal ini sedulur papatnya itu berfungsi sebagai alat kontrol diri bagi si manusia, untuk membangun kesadaran diri dan kualitas kepribadian yang tinggi.
Selebihnya tergantung si manusianya sendiri apa saja yang akan diperbuatnya.
Pilih saja
yang sifatnya membangun kualitas diri, jangan yang jelek.

Jadi seharusnya kita selalu menggunakan kesadaran
yang tertinggi, dalam hal apapun, baik dalam hal duniawi maupun ketuhanan, jangan menggunakan kesadaran yang rendah, yang menjadikan manusia hidup dalam kepribadian, perilaku dan kehidupan yang rendah.

SALAM RAHAYU...

SEDULUR PAPAT LIMA PANCER

Sejak jaman dulu masyarakat dan spiritualitas Jawa meyakini bahwa setiap manusia mempunyai saudara-saudara halus yang mendampinginya. Mereka tidak kelihatan oleh mata biasa. Mereka tergolong sebagai roh-roh halus. Saudara-saudara halus ini banyak yang menyebutnya dengan istilah Saudara Kembar, atau disebut juga Roh Sedulur Papat.

Konsep tersebut secara umum dipercaya dan dihayati oleh masyarakat jawa. Dalam kehidupan sehari-harinya di masa sekarang pun masih banyak orang Jawa yang terbiasa melakukan suatu laku prihatin dan tirakat tertentu untuk menjaga kedekatan mereka dengan roh Sedulur Papat itu.

Roh Pancer dan para Sedulur Papat dalam satu kesatuan merupakan roh / sukma seseorang.

Roh Sedulur Papat mempunyai sebutan Kakang Kawah (paling tua), Adi Ari-ari (paling muda), Getih (darah), dan Pusar, sedangkan kita sendiri disebut Pancer.

Kita adalah Pancer (pusat), sedangkan sukma kita yang lain (sedulur papat) disebut sedulur pendamping kita. Artinya, para sedulur kita itu keberadaannya mengikuti kita sebagai Pancer. Para sedulur ini secara halus sosok dan wajahnya mirip dengan masing-masing orang yang bersangkutan.

Kepercayaan terhadap sedulur papat ini tatalaku dan ritualnya dimulai ketika seorang ibu melahirkan bayi. Selain atas kelahiran anaknya itu dilakukan syukuran / selametan, terhadap ari-ari si jabang bayi juga dilakukan suatu "perawatan". Ada tatacara dan ritual tersendiri untuk merawat dan menyimpan / memakamkan ari-ari anak, yang selain dibacakan doa-doa, biasanya juga diberikan sesaji kembang, diberikan lampu penerangan selama 7 atau 40 hari di tempat ari-ari dimakamkan, dan dijaga supaya tidak diganggu hewan dan tidak langsung terkena hujan.

Pada hari-hari berikutnya biasanya sang orang tua akan tekun memelihara sedulur papat anak-anaknya dengan menyajikan bubur merah putih atau jajan pasar pada hari weton masing-masing anaknya (atau sebulan sekali).

Setelah anak-anaknya dewasa, maka anak-anaknya itu sendiri yang memelihara sedulur papatnya sendiri dengan rajin berpuasa weton setiap hari wetonnya (hari kelahirannya sesuai kalender jawa).

Sampai sekarang dalam masyarakat Jawa masih ada kepercayaan dan tradisi yang dilestarikan untuk melakukan semacam ritual, puasa dan doa dan memberi sesaji untuk sedulur papat, seperti ritual / puasa wetonan, dengan sesaji bubur merah-putih, atau jajan pasar, mandi kembang, atau memberi kembang di makam ari-ari anak, dsb. Tradisi ini baik sekali bila dilakukan, supaya sukma orang yang bersangkutan terpelihara, sehat secara kejiwaan, sehat tubuhnya tidak mudah sakit-sakitan, dan lancar dalam segala urusan hidupnya.

Kepercayaan dasar atas laku dan ritual di atas adalah pada adanya kepercayaan tentang roh sedulur papat yang selalu mendampingi seseorang sejak orang itu lahir. Karena itu orang jawa yang masih memelihara kepercayaan kejawen akan menghormati kepercayaan itu, bahkan masih banyak yang tekun menjalankan tatalaku dan ritual yang terkait dengan sedulur papat

Karakteristik Roh Pancer dan Sedulur Papat
Telah diuraikan di atas, sedulur papat kita itu mempunyai sebutan Kakang Kawah (paling tua), Adi Ari-ari (paling muda), Getih (darah), dan Pusar, sedangkan kita sendiri disebut Pancer. Kita adalah Pancer, sedangkan sukma kita yang lain disebut sedulur pendamping kita. Artinya, para sedulur kita itu keberadaannya mengikuti kita sebagai Pancer. Pancer ini juga bersifat roh / sukma.

Untuk diketahui, Pancer hadir di dalam kesadaran, perasaan dan pikiran kita.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita sok berlogika, atau tidak peduli situasi, mengesampingkan bisikan hati dan kebijaksanaan, atau lebih mengutamakan dogma dan doktrin, pemikiran, pendapat sendiri dan ke-Aku-an. Itulah sebabnya kita tidak akrab dengan rasa dan firasat. Tetapi bila kita mau peka dan memperhatikan rasa dan firasat, ide-ide dan ilham, maka kita akan memiliki naluri dan insting yang tajam. Dengan cara demikian kita sudah mengakrabkan diri dengan para Sedulur Papat dan sudah memperhatikan komunikasi yang mereka lakukan.

Sebagai penjelasan, manusia terdiri dari 2 unsur pokok, yaitu tubuh biologis dan roh. Roh manusia terbagi menjadi 2, yaitu roh Pancer dan roh Sedulur Papat. Roh Sedulur Papat mendampingi Pancer, karena ada ikatan kuat di antara mereka. Tetapi mereka tidak sungguh-sungguh menyatu, mereka terpisah (kecuali setelah si manusia meninggal, roh-roh itu menyatu menjadi arwah).

Dalam kehidupan sehari-hari, roh manusia ada di dalam tubuh biologisnya. Roh itu menentukan ada tidaknya energi kehidupan di dalam tubuh manusia, yang menentukan berfungsinya bagian-bagian tubuh manusia, organ-organ dan saraf, dan otak / pikiran manusia, menghidupkan saraf-saraf motorik sehingga manusia bisa berjalan, dsb. Roh menjadi penunjang kehidupan manusia.

Roh Pancer hadir secara biologis manusia. Berpikir dan berperasaan, berlogika, merencanakan kehidupan, merasa lapar, merasa sakit, ingin kaya, ingin hidup mulia, dsb, semuanya adalah aktivitas biologis manusia. Dalam hal ini Roh Pancer manusia hadir dan bertindak sebagai mahluk biologis.

Roh Pancer hadir di dalam kesadaran, hati dan pikiran, sehingga yang berperan dalam keseharian manusia adalah Roh Pancer, sedangkan Roh Sedulur Papat keberadaannya bersifat mendampingi dan membantu membentuk kebijaksanaan dan memberikan peringatan-peringatan (dalam bentuk ide dan ilham, bisikan hati / nurani dan mimpi).

Roh Pancer hadir di dalam kesadaran dan berpikir manusia, tetapi roh sedulur papat tidak menentukan jalan berpikir manusia. Roh sedulur papat tidak menyatu dengan pikiran manusia, tetapi hanya bersifat membantu membentuk kebijaksanaan dan memberikan peringatan-peringatan, dalam bentuk rasa dan firasat, gambaran-gambaran gaib, ide-ide dan ilham, yang mengalir di dalam pikiran manusia.

Seseorang yang dalam hidupnya dominan mengutamakan sikap berpikirnya atau sok berlogika, menonjolkan kepandaiannya, mengutamakan pendapat sendiri dan ke-Aku-an atau dogma / doktrin, atau tidak peduli situasi, dan mengesampingkan bisikan hati dan kebijaksanaan, maka dia lebih mengutamakan aspek biologisnya, aspek manusia keduniawiannya, sehingga tidak peka terhadap sesuatu yang bersifat roh, rasa dan firasat. Tetapi seseorang yang selalu peka batin, memperhatikan rasa dan firasat, dia akan tajam nalurinya, dan mungkin juga mengerti tentang kegaiban alam, karena dia kental berhubungan dengan rohnya.

Roh kita sebagai Pancer, sebenarnya juga bersifat roh, sehingga juga dapat mengetahui hal-hal yang bersifat roh. Tetapi sehari-harinya roh Pancer ini terbelenggu dalam kehidupan biologis manusia, terbelenggu dalam sikap berpikir duniawi manusia, sehingga manusia tidak peka lagi dengan hal-hal yang bersifat roh, apalagi atas hal-hal yang bersifat ke-Allah-an. Karena itu seringkali seseorang harus bisa membersihkan hati, pikiran dan batinnya, harus bisa melepaskan belenggu keduniawiannya, untuk bisa mendalami hal-hal yang bersifat roh dan keTuhanan.

Kepekaan atas hal-hal yang bersifat roh lebih banyak dialami ketika manusia masih kanak-kanak. Dengan telah semakin aktifnya sikap berpikir duniawi manusia, kepekaan itu juga semakin melemah.

Bila kita dekat dengan para Sedulur Papat, karena keberadaan mereka mendampingi kita sebagai Pancer, maka mungkin kita akan dapat peka rasa mengenai keberadaan roh-roh lain dan dapat peka rasa mengenai sesuatu kejadian sebelum kejadian tersebut terjadi (weruh sakdurunge winarah), melalui pemberitahuan dari mereka sebelumnya. Pemberitahuan / peringatan dari para Sedulur Papat ini bisa berupa suatu kejadian perlambang, penglihatan gaib, wangsit / bisikan gaib, mimpi, rasa, firasat, ide-ide dan ilham, dsb. Diperlukan kepekaan rasa dan batin untuk dapat menangkap sinyal komunikasi dari para Sedulur Papat dan untuk mengetahui maksudnya.

Roh sedulur papat aktif hadir di dalam perenungan-perenungan dan pencarian ide dan ilham. Roh sedulur papat aktif memberikan ide-ide pemikiran, nasehat-nasehat dan ajaran yang bersifat keduniawian (berupa ide-ide dan ilham), yang mengarahkan seseorang menjadi memiliki kecerdasan batin di dalam perbuatan-perbuatannya, kaya dengan ide dan ilham, bisa menemukan jawaban-jawaban dari permasalahannya dan tidak akan menemukan jalan buntu dalam setiap permasalahan (feeling / intuisinya tajam). Dalam hal ini para sedulur papat berperan sebagai pendamping kehidupan duniawi manusia.

Roh sedulur papat aktif hadir di dalam perenungan-perenungan kerohanian dan spiritual, memberikan ide-ide pemikiran, nasehat-nasehat dan ajaran yang bersifat kerohanian maupun spiritual, yang mengarahkan seseorang menjadi memiliki hikmat kebijaksanaan kesepuhan di dalam dirinya. Dalam hal ini para sedulur papat berperan sebagai penasehat spiritual , yang pada tingkatan yang tinggi akan menjadi guru sejati , mengantarkan seseorang menjadi waskita, mengerti kebijaksanaan hidup dan mungkin juga weruh sak durunge winarah.

Dalam hal kita akan menghadapi suatu kesulitan atau pun musibah, para sedulur papat ini akan memberikan peringatan sebelumnya (dalam bentuk bisikan hati nurani atau mimpi). Apapun yang dilakukan oleh si manusia (pancer), roh sedulur papat ini akan selalu memberikan peringatan, menjauhkan manusia dari kesulitan dan marabahaya. Dan ketika si manusia melakukan atau akan melakukan suatu perbuatan yang tidak baik atau yang akan mengakibatkan kesulitan, roh sedulur papatnya akan memberinya peringatan yang mengarahkannya untuk selalu berbuat baik dan menjauhkan manusia dari perbuatan yang mengarah pada kesulitan atau musibah. Dalam hal ini kebatinan jawa memandang keberadaan para roh sedulur papat itu sebagai teman seperjalanan kita sekaligus menjadi Pamomong (pembimbing), yang mengarahkan perilaku dan perbuatan si manusia supaya selalu baik dan tidak mengarah pada kesulitan atau musibah.

Sebaiknya kita semua mengenal dan mengakrabkan diri dengan para saudara kembar kita. Mereka itu selalu membantu kita, disadari ataupun tidak. Apalagi bila kita selalu berbuat baik dan berhati lurus. Perlu diketahui bahwa para saudara halus tersebut merasa senang kalau kita mengetahui keberadaan mereka, terlebih kalau kita memperhatikan mereka. Kalau mereka merasa diperhatikan tentu mereka akan lebih dekat dan senang membantu. Hubungan akrab dengan semua saudara halus bisa dilakukan dengan sering melakukan komunikasi dan memperhatikan rasa dan firasat, ide-ide dan ilham. Seperti juga dalam pergaulan antar manusia, kalau sering terjadi komunikasi dan saling memperhatikan, tentulah hubungannya menjadi lebih dekat dan akrab.

Seandainya kita tidak mempedulikan komunikasi mereka, apalagi kita menganggap cerita tentang saudara kembar ini hanya tahayul atau mitos saja, maka mereka juga akan merasa bahwa keberadaan mereka tidak diperhatikan dan tidak diperlukan. Mereka akan tidak antusias mendampingi dan membantu kita. Maka janganlah kesal kalau pada saat kita mendapatkan kesulitan, sial, nasib jelek, dsb, kita tidak mendapatkan peringatan atau tanda-tanda sebelumnya.

Pendampingan para roh sedulur papat ini bukan hanya ada dalam bidang keilmuan batin / spiritual, tetapi ada pada semua bidang kehidupan kita sehari-hari. Kita sendiri juga dapat merasakan adanya ajaran-ajaran berupa ilham dan ide-ide yang mengalir di dalam pikiran kita dalam segala bidang kehidupan kita. Begitu juga manusia yang hidup di negara maju. Mereka yang menjadi penemu, peneliti, atau pengembang suatu teori ilmiah, ilmu pengetahuan, ataupun peralatan modern dan canggih, mereka melakukannya bukan semata-mata mendasarkan kecerdasan otak mereka, tetapi terutama mendasarkan diri pada kecerdasan mereka untuk mendayagunakan mengalirnya ide dan ilham di dalam pikiran mereka sebagai sumber inspirasi untuk ditindaklanjuti. Mereka tidak mempunyai pemahaman tentang roh sedulur papat, tetapi mereka sudah mengimplementasikan kecerdasan batin mereka sebagai Guru Sejati dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Ketika masih dalam kondisi awam, roh para sedulur papat akan bersama-sama dengan kita dalam proses belajar (mereka juga ikut belajar). Dalam tahapan ini dipahami mereka adalah kawan seperjalanan kita. Tetapi perkembangan belajar mereka jauh lebih cepat daripada kita, karena secara roh mereka bisa mengetahui hal-hal yang secara fisik tidak kita ketahui, dan dapat kemudian memberitahukan pengetahuan mereka kepada kita dalam bentuk ide-ide dan ilham atau penglihatan gaib yang mengalir dalam pikiran kita. Mereka mengerti seluk-beluk kehidupan kita, termasuk pekerjaan kita yang terkait dengan teori dan alat berteknologi tinggi atau pun teori-teori ilmiah tingkat tinggi. Karena itu bila kita aktif memperhatikan dan berkomunikasi dengan mereka, kita akan lebih mudah dalam mempelajari sesuatu apapun dalam kehidupan kita, ide dan ilham akan mengalir setiap saat dan kita tidak akan menemukan jalan buntu di dalam setiap permasalahan. Mereka akan aktif hadir di dalam perenungan-perenungan.

Roh kita sebagai Pancer, sebenarnya juga bersifat roh, sehingga juga dapat mengetahui hal-hal yang bersifat roh, tetapi secara duniawi roh Pancer ini terbelenggu dalam kehidupan biologis manusia, terbelenggu dalam sikap berpikir duniawi manusia, sehingga manusia tidak peka dengan hal-hal yang bersifat roh, apalagi atas hal-hal yang bersifat ke-Allah-an. Karena itu seringkali seseorang harus bisa membersihkan hati, pikiran dan batinnya, harus bisa melepaskan belenggu keduniawiannya untuk bisa mendalami hal-hal yang bersifat roh dan keTuhanan. Jika tidak bisa membersihkan hati, pikiran dan batinnya, maka dalam hal-hal yang bersifat roh dan keTuhanan, yang kemudian muncul adalah sifat-sifat ke-Aku-an, sok suci, sok beriman, sok tahu, sok benar, dan akan mudah sekali terpancing rasa sentimen dan ego keAkuannya.

Di dalam proses pencarian spiritual, roh sedulur papat dan roh para leluhur akan saling berinteraksi, menjadi Guru Sejati yang akan berperan mendatangkan / mengajarkan ilmu dan pengetahuan kepadanya, walaupun orang yang bersangkutan seringkali tidak mengetahui siapa sajakah para pribadi yang sudah menjadi guru sejatinya. Itulah sebabnya, seseorang yang mempunyai garis keturunan orang ilmu akan lebih mudah mempelajari sesuatu ilmu, dibanding orang lain yang tidak mempunyai garis keturunan orang ilmu.

Aspek penting Guru Sejati hadir di dalam keilmuan kebatinan dan spiritual dengan penekanan pada usaha untuk mengenali siapa saja yang menjadi guru sejatinya dalam proses keilmuannya, supaya seseorang bertekun kepada gurunya itu untuk mendapatkan bimbingan yang mendalam. Dan ketika sudah tidak ada lagi suatu sosok yang dapat menjadi guru pembimbingnya, maka roh sedulur papatnya akan menjadi pembimbingnya yang utama, yang memberinya ide dan ilham, penglihatan gaib, dan jawaban dari berbagai pertanyaan, dan menuntunnya pada pengetahuan yang lebih tinggi.

Ini adalah salah satu aspek penting dalam dunia kebatinan jawa yang menekankan pengenalan pada roh sedulur papat, sehingga muncul konsep Sedulur Papat Kalima Pancer sebagai Guru Sejati, yang penekanannya adalah pada penyatuan interaksi antara seseorang (Pancer) dengan para roh sedulur papatnya. Dan bila saja para dewa berkenan sehingga seseorang memiliki suatu wahyu keilmuan / spiritual / kesepuhan dalam dirinya, maka keberadaan wahyu itu akan melipatgandakan kemampuan orang tersebut dalam mempelajari pengetahuan yang berdimensi tinggi (termasuk pengetahuan yang bersifat teknologi modern).

Dalam proses belajar banyak pihak yang menjadi Guru Sejati kita, terutama adalah pihak-pihak yang nyata-nyata sudah mengajar kita, yang sudah menjadikan kita menguasai suatu ilmu atau pengetahuan. Konteks Sedulur Papat sebagai Guru Sejati kita muncul ketika tidak ada lagi pihak yang menuntun dan memberi kita ajaran, sehingga kita harus mempelajarinya sendiri. Dalam kondisi ini kita mempelajari sesuatunya sendiri, mengandalkan kecerdasan pikiran dan kecerdasan batin kita sendiri. Dalam kondisi ini interaksi dengan sedulur papat akan lebih intensif, berupa mengalirnya ide dan ilham sebagai inspirasi untuk ditindaklanjuti, walaupun kita sendiri tidak menyadari bahwa ide dan ilham itu berasal dari para roh sedulur papat.

Tidak selamanya dalam semua hal yang kita tekuni kita akan menemukan suatu sosok yang dapat mengajar atau membimbing kita. Aspek roh sedulur papat menjadi penting karena mereka selalu ada pada kita, dan apapun kebaikan dan kekuatan yang dimiliki oleh sedulur papat kita itu, efeknya akan selalu berimbas kepada kita, menjadi kebaikan dan kekuatan kita juga, karena mereka adalah bagian dari diri kita sendiri. Kekuatan mereka dan keyakinan kita pada kebersamaan mereka, akan mewujudkan suatu kekuatan batin dan kegaiban tersendiri yang akan berguna dalam melandasi keberhasilan perbuatan-perbuatan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Keilmuan dan pengetahuan yang didasarkan pada kesadaran akan kesejatian manusia akan dapat dengan lebih cepat berkembang dan meningkat, karena manusia yang menyadari kesejatiannya akan juga mengenal potensinya sebagai mahluk biologis dan sebagai mahluk roh. Pengetahuan yang tidak diketahui secara fisik manusia akan dapat diketahui secara roh. Dan apa yang sudah dapat diketahui secara roh akan menunjang pengetahuan duniawi manusia.

Di bawah ini ada beberapa afirmasi bila kita ingin menyampaikan sesuatu kepada mereka, para roh Sedulur Papat, beberapa contoh cara dan doa (amalan) untuk komunikasi dan mendekatkan diri kepada mereka.

Misalnya kita akan melakukan sesuatu yang sifatnya penting bagi kita, kita dapat berkata kepada mereka, (mengucap dalam hati kepada mereka seolah-olah mereka nyata dan ada di sekitar kita) :

Contoh (kejawen) : Marmarti Kakang Kawah Adi Ari-Ari …… (sebutkan nama anda)
kadhangku kang lahir bareng sedino lan
kadhangku kang lahir bareng sewengi
Sang rojo bardah ingsun
Ingsun arso …….. (sebutkan apa yang akan anda lakukan)
Ewang-ewangono ingsun.


contoh umum nya

Saudara-saudara kembarku semua, bantulah saya dalam bekerja, sehingga
pekerjaan saya lancar dan benar. Kalau ada kesalahan, tolong beritahu saya.


Saudara-saudara kembarku semua, bantulah saya. Niat saya pergi keluar kota.
Bantulah saya supaya tidak ada kecelakaan, kejahatan atau gangguan apapun di
jalan.

Saudara-saudara kembarku semua, bantulah saya. Anak saya sedang sakit.
Bantulah saya, tunjukkan kepada saya di dalam mimpi, obat atau cara untuk
menyembuhkan anak saya.


Sebenarnya, yang namanya sedulur papat itu selalu menyatukan diri dengan pancernya. Dalam hal ini tanpa usaha penyatuan apapun, tanpa laku kebatinan ataupun berbagai macam amalan dan doa, roh sedulur papat selalu menyatukan dirinya dengan pancernya dan aktif berinteraksi dengan pancernya, walaupun karena ketidaktahuannya (atau sok tahu) ada sebagian orang yang menganjurkan dilakukannya tata dan laku kebatinan, puasa, laku prihatin dan tirakat, amalan dan doa, untuk mendekatkan, atau mengaktifkan sedulur papat.

Tanpa laku apapun sedulur papat selalu mendekatkan diri kepada pancernya karena sedulur papat adalah bagian yang tak terpisahkan dari pancernya, karena roh sedulur papat merupakan salah satu unsur yang membentuk sukma manusia. Hanya saja pancernya (kita sendiri) yang seringkali tidak peduli kepada sedulur papatnya.

Dengan demikian harus dimengerti bahwa segala macam laku olah rasa dan kebatinan, amalan dan doa, dan laku prihatin, adalah upaya manusia untuk mendekatkan pancer kepada sedulur papatnya itu, upaya kita sebagai pancer untuk lebih perhatian kepada sedulur papat kita, untuk bisa lebih peka rasa / tanggap atas semua bentuk interaksi dan komunikasi dari sedulur papat, bukan sebaliknya, bukan untuk mendekatkan sedulur papat kepada pancernya, dan jangan dipaksakan untuk itu.

Begitu juga dalam hal peka rasa, harus kita sendiri sebagai pancer yang berusaha peka rasa, misalnya dengan latihan olah rasa. Sedulur papat hanya membantu saja memberikan gambaran dan bisikan gaib supaya kita lebih ngeh dengan sesuatu yang gaib. Jangan berpikiran sebaliknya. Jangan menganggap sedulur papat kita tidak membantu kalau kita merasa tidak cukup peka rasa, karena harus kita sendiri yang berusaha peka rasa, mereka hanya membantu saja (itu juga kalau kita punya keinginan untuk peka rasa).

Dalam kehidupan sehari-hari usaha kita untuk mendekatkan pancer (kita sendiri) dengan sedulur papat kita salah satunya adalah dengan cara kita peka rasa untuk mendengarkan bisikan ide / ilham dan peka rasa untuk memperhatikan tanda / firasat yang diberikan oleh para sedulur papat kita.

Biasanya cara sedulur papat berinteraksi / berkomunikasi dengan kita adalah dengan memberikan mimpi, atau rasa dan firasat tentang akan terjadinya sesuatu kejadian, atau berupa ide dan ilham yang mengalir dalam pikiran kita. Rasa dan firasat seringkali muncul berupa perlambang rasa.

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, apalagi dalam kehidupan modern ini, rasa dan firasat seringkali diabaikan. Namun bila seseorang memperhatikan rasa dan firasatnya, dia sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya.

Misalnya, seseorang yang akan bepergian ke luar kota, karena merasa tidak enak hati kemudian membatalkan keberangkatannya. Ternyata kemudian dia mendapat berita bahwa kendaraan yang seharusnya ditumpanginya, mengalami kecelakaan. Untunglah dia tidak jadi berangkat. Apakah ini kebetulan saja?

Mungkin kita tidak akan terburu-buru berangkat kerja, walaupun sudah terlambat / kesiangan, seandainya saja sebelumnya kita tahu atau dapat merasakan bahwa pada hari itu ada anggota keluarga kita yang akan mengalami musibah.

Seringkali rasa dan firasat ini dianggap tahayul dan klenik, karena itu kita harus bisa membedakan sesuatu rasa, apakah itu hanya rasa biasa saja ataukah rasa yang merupakan suatu pertanda tentang sesuatu kejadian yang akan terjadi. Belajarlah peka terhadap bisikan-bisikan nurani, firasat, dsb. Jangan mengabaikan bisikan hati dan firasat, tetapi juga jangan mengada-ada, jangan melebih-lebihkan, jangan ber-ilusi.

Ada juga sisi manfaat lain jika kita peka rasa.
Misalnya, sudah umum sebenarnya, walaupun sering diabaikan atau dianggap tahayul, tapi sebenarnya sudah sering sekali terjadi di kehidupan manusia di manapun di dunia, yaitu kasus orang kesambet, ketempelan, atau ketempatan mahluk halus. Pengaruh negatifnya bisa berdampak pada kesehatan, psikologis dan pikiran (psikis), bisa juga berpengaruh negatif terhadap jalan hidup, kerejekian dan rumah tangga.

Kalau kasus ini menyebabkan kita (atau anggota keluarga kita) sakit, baik pegal-pegal, pusing, sakit organ dalam atau bahkan tumor dan kanker, umumnya kita hanya mengupayakan pengobatannya secara medis saja, ke dokter atau minum obat saja. Tapi kesembuhannya hanya sementara saja, nantinya akan muncul lagi, apalagi kalau penyakitnya parah yang bahkan bisa berujung kematian. Sakit-penyakit yang sumbernya karena gaib tidak semuanya bisa ditangani oleh medis.

Tapi kalau kita peka rasa mungkin kita akan bisa membedakan sakit-penyakit yang asli medis dengan yang asalnya adalah pengaruh gaib, sehingga yang sakitnya asli medis kita akan mengobatinya secara medis, dan yang asalnya dari pengaruh gaib kita akan menambahkan penyembuhannya dengan cara-cara kegaiban atau dengan pembersihan gaib.

Dengan demikian kita menjadi lebih tahu bagaimana harus bersikap jika ada sesuatu yang negatif menimpa diri kita (atau keluarga kita), apakah penanganannya harus secara modern duniawi ataukah harus ditambahkan dengan cara-cara kegaiban. Begitu juga bila ada dampaknya yang negatif terhadap psikologis dan pikiran (psikis), atau terhadap jalan hidup dan kerejekian dan rumah tangga.

Sesuai kondisi jaman sekarang, olah rasa dan firasat dapat dilakukan dengan cara sederhana tanpa harus banyak mengorbankan waktu dan aktivitas, misalnya seperti yang dicontohkan diatas....


Semoga tercerahkan....
SAMUDERADOA BLOG (samuderadoa.blogspot.com)

Assalamualaikum... Selamat datang sedulur spiritualis.Salam sejahtera dan berkah serta sukses slalu untuk semuanya...aamiin. Blog ini adalah wadah untuk ajang silaturahmi dan saling berbagi untuk menambah pengetahuan, wawasan, serta pengalaman. Bagi saudara ku yg mempunyai pengetahuan dan ingin berbagi atau ingin belajar dalam hal supranatural silahkan untuk komentar dan saling tegur sapa di artikel artikel yang telah di posting diblog ini. Dengan syarat memakai nickname dan komentar yg sopan santun. Bagi pendatang baru atau pun yang lama yg ingin menjadi anggota ataupun qobiltu amalan yg sudah dishare silahkan bergabung di postingan/artikel "daftar anggota "warga samuderadoa (WSD)". Terimakasih atas pertisipasinya melestrikan kebudayaan dan perbendaharaan ilmu nusantara...

Salam sejahtera untuk semuanya...

PENGIRIMAN ARTIKEL

Silahkan mengirimkan artikel keilmuan ataupun wawasan serta pengalaman spiritual yang bermanfaat ke alamat email: samuderadoa2013@gmail.com Artikel yg dikirim hendaknya orisinil tulisan sendiri dan bukan copas dari blog lain. Jika copas cantumkan sumbernya. Bagi yang ingin konsultasi tulis judul di email anda "KONSULTASI". Bagi yg ingin kirim artikel keilmua tulis judul di email anda "ARTIKEL KEILMUAN"

Salam...

HARAP DI PERHATIKAN!!!

Bagi para saudaraku yg ingin mengamalkan keilmuan ataupun amalan hikmah yg sdh dishare diblog ini, kami sarankan untuk berkonsultasi/mohon ijin/qobiltu kepada yg mengijazahkan. Sebelum mengamalkan sesuatu lebih baik sholat hajat dan istikhoroh meminta petunjuk kepada yg maha kuasa. Bagi yg tidak mempuanyai guru silahkan mencari orang yang faham, ustadz atau kiayi didaerah masing-masing yg sekiranya bisa membimbing dan mengarahkan saudaraku semua kepada jalan yg lebih baik. Silahkan yang ingin share artikel dari blog ini Kami persilahkan.


Salam rahayu dan sejahtera untk sedulurku semuanya....

Sekedar masukan bagi para pembaca dan bagi para sedulur semuanya jika masih kesulitan dan selalu gagal dalam mempelajari Amalan di blog ini ataupun amalan-amalan ilmu hikmah/kebatinan lainya kemungkinan aliran chakra anda masih terkunci, tertutup belum terbuka sehingga sulit dalam menangkap sinyal-sinyal ghoib dan sulit dalam konsentrasi dan tidak bisa fokus, saya sarankan aliran chakra/aura anda perlu di buka terlebih dahulu oleh orang yang mempunyai kemampuan membuka chakra/aura anda.

Dengan mengharap ridho Allah SWT, jika para sedulur berkenan ijinkan kami untuk menawarkan kepada sedulur sekalian untuk membuka aliran chakra/aura anda.

jika niat anda sudah yakin ingin membuka Chakra/Aura anda, sedulur bisa hubungi no ini 089652792664 atau bisa email ke: transferilmubatin@gmail.com

Sedulur tidak usah khawatir tentang apakah ini suatu penipuan atau kebohongan belaka,kami berikan garansi mahar kembali dalam 1 minggu jika anda tidak merasakan apa-apa.

Ketika proses nanti anda akan merasakan sendiri energi yg masuk ke tangan anda ketika proses berlangsung,
Reaksi biasanya tangan sprti ksetrum kcil, hangat dan dingin, kepala terasa berat dan lain-lain.

Nb: syarat dan mahar berlaku.

Bgi yg serius silhkn jangan sungkan untuk menghubungi kami
kami percaya kepada anda dan andapun seharusnya mempercayai kami..agar terjalin silahturahmi yang erat antar sesama manusia.