Postingan ini merupakan sambungan dari
PENGGOLONGAN MAHLUK HALUS, bagi yang belum membacanya silahkan baca dari awal sehingga anda mengerti apa yang penulis bababarkan
Mahluk Halus Golongan Putih dan Hitam
Umumnya orang membedakan mahluk halus yang baik dan jahat atau golongan putih
dan hitam dari sosok wujud dan penampakannya. Jika perwujudannya kelihatan
menyeramkan akan dikatakan tidak baik / jahat, sebaliknya kalau perwujudannya
bagus, ganteng / cantik, tutur katanya manis / lembut, perilakunya bersahabat
tidak kelihatan sebagai mahluk yang jahat / berbahaya, maka akan dikatakan
baik.
Yang di atas itu adalah yang biasa
dilakukan oleh orang-orang awam dalam menilai sesosok mahluk halus, tetapi
tidak sepantasnya orang-orang berilmu (dan yang mengaku mengerti gaib)
melakukan itu dalam menilai sesosok mahluk halus, seharusnya mereka bisa
melakukan pembedaan dengan cara yang lebih baik lagi, bukan dengan cara awam
seperti itu, karena dengan cara itu orang akan mudah tertipu, apalagi kalau
mahluk halusnya sengaja menipu mengelabui manusia dengan menampakkan perwujudan
dan perilaku yang kelihatan baik.
Penulis ada mengelompokkan mahluk halus
dalam golongan putih dan golongan hitam dari sisi perwatakannya.
Penekanan penggolongan putih dan hitam ini
ada pada pembedaan sifat perwatakan mahluk halusnya apakah dominan bersifat
jahat / mencelakakan dan menyesatkan ataukah tidak.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib, sekaligus juga ahli dalam hal agama,
tetapi tidak semuanya mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan
mahluk halus apakah dari golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh /
akibat perbuatan mereka terhadap manusia. Tentang mahluk halus yang
menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi
cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang
mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia
nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam yang dituliskan di bawah
ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan
pendapat mengenai yang golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan
sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma
agama, karena seringkali yang nyata terjadi di dunia tidak semuanya tertulis
dalam agama.
Mahluk halus golongan putih adalah
golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak berkecenderungan jahat terhadap
manusia. Bukan berarti tidak jahat atau tidak berbahaya dan tidak akan
menyerang / mencelakakan manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat
dan tidak bertendensi mengganggu / menyakiti manusia. Walaupun begitu, manusia
tetap harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja suatu saat mereka
menyerang / mencelakakan manusia, terutama jika manusia "dianggap"
melakukan kesalahan kepada mereka. Tetapi selama tidak ada perbuatan manusia
yang menyalahi mereka, tidak ada perbuatan manusia yang "dianggap"
menyalahi mereka, manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.
Mahluk halus yang dari golongan putih ini bukan berarti mereka adalah dari
golongan yang pasti baik dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan /
merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka sehari-harinya, baik
berada di sekitar manusia ataupun tidak, tidak berkecenderungan jahat
terhadap manusia.
Mahluk halus golongan hitam adalah
golongan mahluk halus yang perwatakannya berkecenderungan jahat terhadap
manusia. Sifat jahatnya itu bisa dalam bentuk perbuatannya yang sengaja
menyakiti dan membuat manusia sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja
membunuh manusia, bisa juga perbuatannya yang sengaja menipu / menyesatkan
manusia. Jadi, manusia harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja mereka
mengganggu, mencelakakan atau menyesatkan, walaupun tidak ada perbuatan si
manusia yang menyalahi mereka.
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat /
jahil terhadap manusia, banyak efek negatifnya bagi manusia. Manusia dan jenis
halus tersebut tidak boleh hidup berdampingan.
Mahluk halus, baik golongan putih maupun
hitam, dari sisi pengaruhnya terhadap manusia ada 2 macam posisi
keberadaannya.
Yang pertama adalah mahluk halus yang
tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia.
Mahluk halus, golongan putih maupun hitam,
apapun jenisnya, yang kesaktiannya tinggi, biasanya hidup sendiri, tidak
berkomunitas. Kalau berkomunitas, biasanya mereka berkomunitas dengan yang
sejenisnya saja dan kekuatannya setingkat. Yang kesaktiannya tinggi itu,
walaupun kelihatannya hidup sendiri, sebenarnya mereka juga berkomunitas, hanya
saja sesuai tingkat kesaktian mereka yang tinggi, dalam berkomunitas mereka
tidak tinggal berdekatan, satu dengan lainnya bisa berjarak puluhan, bahkan
ratusan kilometer jauhnya, sehingga akan tampak bahwa mereka hidup sendiri.
Baik mereka hidup sendiri atau pun
berkomunitas, selain yang berkesaktian rendah, banyak di antara mereka adalah
mahluk halus yang berkesaktian tinggi. Mereka tidak tampak berinteraksi
langsung dengan manusia. Jenis ini biasanya pengaruhnya tidak disadari oleh
manusia karena interaksinya dengan manusia tidak kelihatan langsung dan tidak
terasa. Seringkali keberadaannya saja tidak diketahui oleh manusia, karena
semakin tinggi kekuatannya, akan juga semakin sulit untuk dilihat. Walaupun
pancaran energinya besar, tetapi energinya juga semakin halus dan semakin sulit
dideteksi keberadaannya.
Biasanya semua mahluk halus memancarkan
suatu aura energi yang melingkupi area yang menjadi wilayah kekuasaannya. Yang
kesaktiannya tinggi (yang sampai ratusan atau bahkan ribuan kalinya
kesaktiannya Ibu Ratu Kidul) pancaran hawa energinya bisa melingkupi
jarak yang sangat jauh, bisa puluhan atau bahkan ratusan kilometer jauhnya.
Sekalipun mereka hidup sendiri dan tampak tidak berinteraksi langsung dengan
manusia atau pun dengan mahluk halus lain, tetapi sebenarnya mereka itulah yang
pengaruhnya paling kuat dalam mempengaruhi psikologis para mahluk halus lain
dan manusia.
Secara fisiknya para mahluk halus adalah
bersifat energi, sehingga secara alami dari tempat keberadaannya mereka akan
memancarkan suatu hawa energi yang sesuai dengan kondisi psikologis dan sifat
perwatakannya. Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa energi
mereka sangat kuat, pengaruhnya mencakup jarak yang jauh sampai beratus-ratus
kilometer jauhnya, yang bukan hanya akan mempengaruhi manusia, tetapi juga
mempengaruhi mahluk halus lain di dalam wilayah cakupan pancaran energinya.
Hanya orang-orang yang tinggi tingkat kepekaan batinnya dan tinggi
spiritualitasnya saja yang bisa mendeteksi hawa pengaruh mereka. Berbeda dengan
jenis sukma manusia yang walaupun berkesaktian tinggi, tetapi pancaran aura
energinya hanya beberapa meter saja yang pancaran aura energinya itu
menggambarkan hawa kekuatan kebatinan, kanuragan atau spiritualnya.
Yang kedua adalah mahluk halus yang mudah
diidentifikasikan berinteraksi langsung dengan manusia dalam bentuk khodam
ilmu, khodam pendamping, khodam jimat dan pusaka atau mahluk halus lain yang
tinggal di sekitar tempat tinggal manusia, atau yang tinggal di tempat-tempat /
lokasi yang ada interaksi langsung dengan manusia. Pengaruh perbuatan mereka
lebih mudah untuk diketahui, dan atas terjadinya suatu perbuatan gaib /
kejadian gaib lebih bisa diidentifikasi sosok halus pelakunya, karena ada
interaksi antara mereka dengan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan demikian pengaruh dari mahluk halus
golongan putih atau hitam yang berpengaruh terhadap manusia bersifat kombinasi,
yaitu kekuatan pancaran gaib dari mahluk halus yang hidup sendiri, yang tidak
tampak berinteraksi langsung dengan manusia, ditambah pengaruh dari yang tampak
ada interaksi dengan manusia. Dengan demikian, sekalipun manusia tidak secara
langsung berinteraksi dengan mahluk halus, manusia tetap berpotensi terpengaruh
psikologisnya secara positif atau pun negatif oleh pancaran gaib mahluk halus
yang hidup sendiri.
Mahluk halus golongan putih, yang
tampaknya hidup sendiri, yang tingkat kekuatan gaibnya tinggi, dari tempat
keberadaannya memancarkan hawa aura positif yang mempengaruhi psikologis
manusia dan mahluk halus lain. Manusia dan mahluk halus lain, yang eling dan
menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikiran, baik beragama ataupun tidak,
akan terpengaruh menjadi semakin baik kesadaran moralitas dan budi pekertinya.
Sedangkan mahluk halus golongan putih yang
kekuatan gaibnya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam batu atau benda
lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan manusia,
sebagian lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat.
Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa.
Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang
yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah".
Pengaruh keberadaan mereka biasanya tidak menyesatkan manusia, malah ada yang
tinggal di sekitar tempat tinggal manusia dengan sengaja membantu kehidupan
manusia tanpa diketahui dan tanpa meminta imbalan.
Mahluk halus golongan hitam, yang hidup sendiri, yang kekuatan gaibnya tinggi,
melakukan penyesatan tidak dengan mempengaruhi satu per satu individu, tetapi
melakukannya secara masal, yaitu dengan memancarkan hawa aura jahat yang
mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain di dalam area pengaruhnya
yang radiusnya bisa sampai beratus-ratus kilometer. Manusia dan mahluk halus
lain, beragama ataupun tidak, yang tidak eling dan tidak menjaga kelurusan dan
kesucian hati dan pikirannya akan menjadi terpengaruh, sehingga menjadi berhati
dan berpikiran jahat atau menjadi berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan
kesusilaan.
Mereka cukup cerdas dalam usahanya
menyesatkan. Biasanya cara kerja mereka sangat halus. Mereka menyerang sisi
psikologis yang lemah pada manusia dan mahluk halus lain. Pada manusia yang
menganggap suci dan sakral urusan iman dan agama, mereka akan membelokkannya,
sehingga pemahaman kerohanian manusia menjadi menyimpang dan memunculkan
sifat-sifat ke-Aku-an yang kuat, yang menyimpang dari ajaran agama yang benar,
menyimpang dari budi pekerti dan kasih. Pada manusia yang suka bersenang-senang
dan mengumbar keduniawiannya, mereka akan menambah kuat kecenderungan
sifat-sifat itu, sehingga korbannya akan semakin menyimpang dari budi pekerti
dan kesusilaan.
Sedangkan para mahluk halus golongan hitam
dan abu-abu yang kesaktiannya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam batu
atau benda gaib lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di
lingkungan manusia, sebagiannya lagi datang menjadi pendamping atau menjadi
khodam ilmu dan jimat (isian). Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang
tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji,
terutama sesaji dari orang-orang yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang
"ngalap berkah". Keberadaan mereka, selain akan sengaja menyesatkan manusia,
juga akan dengan sengaja mengganggu, menyakiti atau mencelakakan manusia.
Mahluk halus dari golongan abu-abu, yang
suka usil, mengganggu atau mencelakakan manusia, atau yang seringkali
menakut-nakuti dan menipu dengan merubah wujudnya (jadi-jadian) menyerupai
mahluk halus lain, seperti menirukan wujud kuntilanak atau si muka rata, atau
banaspati, atau menyerupai sesosok manusia yang sudah meninggal, biasanya
adalah mahluk halus kelas rendah dan menengah, yang terpengaruh oleh yang
golongan hitam. Selain terpengaruh secara psikologis, mereka juga berada di
bawah ancaman kekuatan mahluk halus golongan hitam yang lebih tinggi
kekuatannya.
Mahluk halus yang perwatakannya termasuk
dalam golongan hitam dan abu-abu, keberadaannya akan cenderung menyesatkan
atau mencelakakan manusia. Dari sudut pandang pengaruhnya terhadap manusia,
mahluk halus dari golongan hitam dan abu-abu kami anggap sama dan sejenis, jadi
akan kami samakan penyebutannya sebagai golongan hitam.
Mahluk halus golongan hitam menyesatkan manusia dengan cara mengajarkan
berbagai pengetahuan dan keilmuan (melalui ilham yang mengalir dalam pikiran
manusia), menyebabkan manusia merasa hebat, sakti, merasa lebih tahu dan
akhirnya akan menjadi sombong, atau dengan mengajarkan kebijaksanaan dan ilmu
agama dan mewujudkan banyak keinginan si manusia, menyebabkan si manusia merasa
dekat dengan Tuhan, karena merasa doa-doanya dikabulkan Tuhan dan kata-katanya
manjur selalu terjadi, merasa suci dan benar sendiri, merasa pantas menjadi
tokoh panutan atau bahkan merasa menjadi wakil / perantara Tuhan di bumi,
hatinya akan dipengaruhi menjadi sok suci dan benar, tetapi penuh dengan
kebencian dan permusuhan dan akan juga menyebarkan kebencian dan permusuhan,
dan pikirannya akan penuh dengan ide-ide jahat untuk mengumbar kebencian dan
permusuhan itu (apalagi jika orangnya menjadi seorang pemimpin, tokoh
masyarakat atau tokoh agama).
Penyesatan itu awalnya tidak terasa dan
sifatnya biasa-biasa saja, tetapi perlahan-lahan si manusia akan diarahkan
menjadi merasa hebat, kuat, sakti, dsb, yang ujung-ujungnya menyebabkan manusia
berperilaku tidak berbudi, atau mengarahkan si manusia menjadi merasa benar dan
beriman lebih daripada manusia yang lain, merasa dekat dengan Tuhan karena
doa-doa dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa layak menjadi tokoh
panutan atau merasa menjadi wakil Tuhan di dunia, mempertuhankan agama,
kemudian meningkat menjadi mempertuhankan dirinya sendiri yang akan menganggap
pendapat keagamaan dan ajarannya sebagai kebenaran mutlak dan akan
memaksakannya kepada orang lain. Ke-Aku-an manusia akan ditinggikan, sehingga
masing-masing manusia akan merasa "lebih" daripada orang lain dan
akan menganggap orang-orang yang tidak sejalan dengannya sebagai
"rendah" dan sesat.
Penyesatan juga bisa dalam bentuknya
menambah kuat kegemaran bersenang-senang dan mengumbar nafsu duniawi, nafsu
syahwat, keserakahan, ketamakan, kesombongan, berhati licik dan penipu,
kebencian, iri dan dengki, kebengisan, kekejian, kejahatan dan perilaku
merusak, dan perilaku-perilaku lain yang menyimpang dari budi pekerti dan
kesusilaan, dan akan selalu mencari pembenaran atas perbuatan-perbuatan yang
menyimpang.
Mahluk halus golongan hitam sering mengikut kepada orang-orang yang rajin
berdoa / zikir / wirid, termasuk kepada orang-orang yang sering mengamalkan
amalan doa atau amalan ilmu, apalagi orang-orang yang kuat berdoanya karena
kondisi yang terpaksa. Keberadaannya akan bersifat menyesatkan, membuat doa-doa
dan kata-katanya ampuh selalu terwujud, banyak mendapat keberuntungan, membuat
orangnya merasa benar jalan agama dan ibadahnya, tetapi pelan-pelan dan halus
orangnya akan disimpangkan menjadi jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan
akhirnya orangnya akan memuliakan dirinya sendiri (kata-katanya manis
memuliakan Tuhan dan perbuatan-perbuatannya selalu mengatas-namakan Tuhan
tetapi sebenarnya ia hanya memuliakan dirinya sendiri, mencitrakan dirinya
sendiri sebagai mahluk Tuhan yang mulia).
Jika orangnya sampai terpengaruh, maka pelan-pelan nantinya hatinya akan
menyimpang, merasa dekat dengan Tuhan tapi sebenarnya hatinya jauh dari Tuhan,
merasa benar sendiri dan akhirnya akan memuliakan dirinya sendiri (menganggap
dirinya mulia). Jadi sekalipun orangnya kuat agamanya dan rajin ibadahnya, dan
mulutnya manis selalu memuji Tuhan, tapi hatinya akan dipenuhi pemujaan akan
kemuliaan dirinya sendiri, kemunafikan, rasa kebencian dan permusuhan,
pikirannya akan dipenuhi dengan pikiran-pikiran jahat dan kelicikan (dan tipu
muslihat), dan dipenuhi hasrat mengumbar kebencian dan permusuhan kepada
orang-orang yang tidak sejalan, sehingga tanpa disadarinya ia juga terpengaruh
ikut menjadi hitam.
Dalam cerita lama kerohanian / agama atau cerita dunia spiritual, mahluk halus
golongan hitam secara spiritual sering dilambangkan dengan perwujudan naga,
sebagai gambaran mahluk halus yang kuat dan berbahaya bagi manusia, yang sejak
dulu sudah "memangsa" manusia, menyimpangkan manusia dari jalan
kebenaran dan menjerumuskan manusia ke dalam kegelapan dan kesesatan.
Di kalangan keilmuan kebatinan dan spiritual khodam mahluk halus golongan hitam
dianggap "berat", dalam arti orang-orang yang berkhodam golongan
hitam, atau mempunyai jimat yang berkhodam golongan hitam, sedikit atau banyak
biasanya orangnya akan terpengaruh, berat baginya untuk tetap mampu menjaga
ketulusan dan kelurusan hatinya.
Orang-orang yang bergelut dalam laku
kebatinan dan spiritual ketuhanan, yang mampu membedakan mahluk halus yang
berpengaruh baik (putih) dan yang berpengaruh jahat (hitam), akan menolak
khodam golongan hitam, karena jenis khodam itu dianggap "berat",
membuat mereka semakin berat untuk tetap lurus menjaga hati dan spirtualitas
ketuhanan mereka.
Tetapi orang-orang golongan hitam, yang
bergelut dalam dunia kejahatan, yang mengagung-agungkan kekuatan / kesaktian,
yang mengagung-agungkan keilmuannya dan khodamnya, dan orang-orang yang haus
kekuasaan / kekayaan / keduniawian justru banyak mencari yang golongan hitam,
bahkan banyak yang dengan sengaja memuja mereka dalam ritual-ritual pemujaan
mereka. Mahluk halus dan khodam golongan hitam terasa sangat ampuh melebihi
yang dari golongan putih, mampu mewujudkan apapun keinginan mereka dan doa-doa
mereka selalu terkabul, sehingga akan dianggapnya baik dan mereka akan memuja
dan memuliakan yang golongan hitam.
Khodam yang dari golongan hitam biasanya
kerjanya / tuahnya lebih ampuh daripada yang golongan putih. Tetapi dibalik itu
ada maksud lain dari khodamnya itu, yaitu supaya si manusia menjadi semakin
yakin dengan keampuhan khodamnya (dan yakin dengan kemuliaan dirinya sendiri),
menjadikannya semakin bergantung kepada khodamnya itu (kegaibannya), dan
pelan-pelan dan halus ia akan disimpangkan dari jalan yang lurus, menyimpang
dari budi pekerti dan kesusilaan dan menyimpang dari jalan ketuhanan yang
benar.
Karena itu sebaiknya kita berhati-hati,
harus bisa kita membedakan mana yang hitam dan mana yang putih, jangan hanya
menginginkan tuah dan keampuhannya saja. Jangan sampai nantinya tanpa disadari
kita juga ikut-ikutan menjadi golongan hitam. Dan jangan kita mengikuti anjuran
mendatangkan berkah Tuhan dengan cara-cara yang sekilas kelihatannya agamis,
tetapi sebenarnya itu adalah ajakan untuk "ngalap berkah", untuk
mendatangkan berkah duniawi, bukan berkat yang dari Tuhan. Itu adalah
penyesatan halus dari setan dan iblis yang akan menyimpangkan kita dari jalan
ketuhanan yang benar, terutama yang anjurannya berasal dari orang-orang yang di
belakangnya berkhodam (diikuti sesosok mahluk halus) golongan hitam.
Tidak semua orang mampu mengenal dan membedakan mahluk halus golongan putih dan
golongan hitam dan karakteristik perwatakannya dan tidak semua orang mampu
membedakan secara nyata pengaruh mereka terhadap psikologis dan perilaku
perbuatan manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan,
setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia agama /
kerohanian. Tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya
tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan
orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan hitam
ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan
pendapat pada dalil dan dogma agama saja, karena seringkali yang terjadi secara
nyata tidak semuanya tertulis dalam kitab suci agama dan kitab suci agama juga
tidak menuliskan semuanya itu.
Seseorang yang menjalani / menguasai ilmu
berkhodam, seringkali tidak mengetahui bahwa keilmuannya adalah menggunakan
jasa mahluk halus (khodam / prewangan), karena sepengetahuannya ilmunya adalah
ilmu gaib kebatinan atau ilmu berdasarkan keagamaan. Karenanya seseorang yang
mempelajari / diajarkan / diturunkan suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari
adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena dipikirnya ia hanya mengamalkan
saja ilmunya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai persyaratan ilmunya.
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu
berkhodam seringkali juga tidak menyatakan bahwa keilmuannya adalah menggunakan
jasa suatu mahluk halus, atau seandainya pun ia mengetahui dan sudah menyatakan
bahwa keilmuannya itu berkhodam, seringkali ia tidak dapat membedakan apakah
khodam gaibnya itu dari golongan putih ataukah golongan hitam, sehingga dengan
demikian ia juga bisa menjerumuskan orang lain.
Jika seseorang yang ilmunya berkhodam
tidak mampu membedakan khodam golongan putih dan hitam, apalagi orang-orang
yang belajar kepadanya. Dan jika ia menurunkan suatu keilmuan berkhodam kepada
orang lain, ia juga tidak akan bisa membedakan apakah ilmu dan khodam yang
diturunkannya itu dari jenis golongan putih ataukah hitam. Kebanyakan orang
memang tidak memperhatikan apakah khodamnya itu dari golongan putih atau hitam,
karena sesuai tujuannya berilmu, yang dipentingkannya hanyalah keampuhan ilmu
dan khodamnya saja.
Seorang guru mungkin tidak bermaksud
mencelakakan atau menjerumuskan muridnya atau orang lain yang belajar kepadanya
dengan memberinya khodam golongan hitam. Mungkin itu terjadi karena
ketidak-tahuannya saja.
Seseorang yang akan mempelajari suatu ilmu
gaib, atau sudah menyadari bahwa keilmuannya adalah jenis ilmu berkhodam,
sebaiknya bisa mengetahui jenis khodamnya, harus bisa membedakan mana yang
golongan putih dan mana yang golongan hitam, jangan menerima khodam dari
golongan hitam, karena dalam kehidupannya khodamnya itu akan cenderung
menyesatkan dan pasti akan menyulitkannya dalam proses kematian.
Selain yang merupakan khodam ilmu dan
khodam dari leluhur, atau khodam dari benda-benda gaib, khodam pendamping yang
datang kepada seseorang seringkali datang sendiri, tidak dengan sengaja
didatangkan, tidak sengaja diundang dan seringkali tidak disadari
keberadaannya. Banyak mahluk halus yang datang sendiri kepada seseorang yang
tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid. Biasanya seseorang yang tekun
bersemadi, meditasi, zikir dan wirid, tubuhnya akan mengeluarkan energi
tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi
tubuh dan gelombang pikiran inilah yang seringkali mengundang datangnya mahluk
halus kepada seseorang, walaupun kedatangannya itu tidak sengaja diundang.
Mahluk halus sering datang kepada manusia,
walaupun seringkali tidak disadari, apalagi kepada orang-orang yang sering
khusyuk berdoa, wiridan, dsb, yang dalam keadaan itu tubuh dan pikirannya
mengeluarkan gelombang energi tertentu yang dapat mengundang datangnya sesosok
mahluk halus yang kemudian akan mendampinginya menjadi khodamnya, bisa juga
masuk ke dalam badan / kepalanya.
Yang perlu diwaspadai adalah efek pengaruh
keberadaannya.
Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak
perlu terlalu was-was.
Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada
dan melakukan pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis golongan hitam dan sukma
manusia jahat akan cenderung menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap
memuliakan dirinya sendiri sebagai mahluk Tuhan yang mulia, atau ia kuat
mengejar keduniawian.
Untuk belajar mencaritahu apakah sesosok
gaib adalah dari jenis golongan putih ataukah hitam bisa diketahui salah
satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris seperti dicontohkan dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris. Di dalam tayuhan mahluk halus golongan
hitam biasanya akan mengakui bahwa dirinya adalah golongan hitam, tetapi jenis
sukma manusia jahat biasanya tidak akan mengakui, malah akan menyesatkan
tayuhan kita.
Atau dengan latihan olah rasa seperti
dalam tulisan berjudul Olah Rasa dan Kebatinan.
Mahluk halus golongan hitam belum tentu energinya negatif. Yang golongan putih
belum tentu energinya positif.
Mahluk halus golongan hitam pada rasa energinya kita akan bisa merasakan adanya
hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat). Tetapi pada jenis sukma
manusia jahat biasanya kita tidak bisa merasakan itu pada energinya. Kita akan
lebih banyak berpegang pada ketajaman insting dan naluri untuk bisa mendeteksi
apakah mereka sebenarnya termasuk jenis yang jahat.
Dalam kita latihan olah rasa sebaiknya
jangan hanya kita tujukan pada keinginan untuk bisa merasakan / melihat
sosok-sosok gaib mahluk halus / khodam saja, tapi dimatangkan untuk bisa juga
mendeteksi rasa energi dan watak mahluk halusnya.
Misalnya dari rasa energinya kita perkirakan sifat energinya, apakah mengandung
hawa kekerasan, kekuatan, kegagahan, keteduhan, keceriaan, dsb, sehingga juga
akan bisa dikira-kira tuahnya, apakah untuk kewibawaan, kekuatan, kekerasan dan
penjagaan gaib, ataukah untuk pengasihan, kerejekian, penglarisan, kesepuhan,
dsb,
Dari rasa energinya juga bisa diperkirakan apakah energinya itu bersifat
positif bagi manusia ataukah negatif (apakah selaras dengan energi tubuh
manusia, ataukah malah bisa mengganggu kesehatan / pikiran).
Nantinya kita juga akan bisa membedakan rasa energi dan perwatakan mahluk halus
/ khodam golongan putih dengan yang dari golongan hitam. Pada mahluk halus yang
golongan hitam kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan
kelicikan (tipu muslihat jahat).
Mahluk halus golongan putih tidak bergaul / berkomunitas dengan yang dari
golongan hitam, sehingga jika seseorang mendapatkan khodam pendamping baru dari
jenis golongan hitam, maka akan bisa dipastikan bahwa semua jenis khodam
golongan putih yang sebelumnya sudah dimilikinya, yang seharusnya menyatukan
diri dan mendampinginya, kemudian akan pergi semua, tidak akan mau lagi
menyatukan diri dan mendampinginya, bukan hanya khodam keris jawa, tapi juga
khodam batu akik dan mustika dan khodam ilmu / pendamping. Bahkan bisa jadi
semua benda gaib yang dipakainya atau yang dibawanya, seperti cincin batu akik
dan mustika, juga akan menjadi kosong isi gaibnya (khodamnya pergi).
Penyebabnya adalah selain karena mahluk halus dari golongan putih tidak mau
berdekatan / bergaul / campur dengan yang dari golongan hitam, juga karena
mahluk halus yang dari golongan hitam itu mengambil alih semua peranan dari
khodam yang lain (multi fungsi), sehingga ia akan menjadi satu-satunya tempat
bergantung si manusia. Dan mungkin juga semua benda-benda gaib yang sudah
kosong isinya itu kemudian akan diisi oleh khodam lain yang juga golongan
hitam, sehingga keampuhan keilmuan orang itu akan menjadi terasa semakin baik.
Kalau ada sesosok halus datang bukan untuk
menyerang, tetapi untuk mengikut kita, apalagi kalau sosok halus itu datang
karena terpanggil oleh adanya doa-doa atau amalan kita, maka khodam-khodam
pendamping kita biasanya tidak akan melarangnya. Tetapi, kalau yang datang itu
ternyata adalah dari golongan hitam, maka khodam-khodam kita yang golongan
putih kemudian akan mundur semua dan pergi, karena mereka tidak mau
bersama-sama / berdekatan dengan yang golongan hitam. Karena itu kalau kita
sudah mempunyai khodam pendamping, golongan putih, sebaiknya disugestikan untuk
memberikan pagaran gaib positif dan disugestikan mengusir semua mahluk halus
yang dari golongan hitam dan berenergi negatif, apapun tujuannya datang.
Ada juga orang / spiritualis yang
khodamnya adalah dari jenis golongan hitam. Biasanya spiritualisnya itu ampuh
ilmunya, dan khodamnya ampuh untuk semua urusan gaib. Tetapi jika khodamnya itu
digunakannya untuk ilmu penarikan gaib, maka bisa dipastikan bahwa semua benda
gaib yang ditariknya, baik mustika maupun pusaka, akan kosong isinya, bendanya
akan kosong tidak berkhodam, karena khodam benda gaib tarikannya itu tidak mau
berdekatan dengan khodam orang tersebut yang dari golongan hitam. Atau bisa
jadi semua benda-benda tarikannya itu di dalamnya menjadi berkhodam golongan
hitam juga. Jika orang itu memberikan / menurunkan / mentransfer suatu ilmu /
khodam kepada orang lain, maka kemungkinan besar orang lain itu akan juga
berkhodam golongan hitam (dan terasa ilmunya ampuh).
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu
banyak juga yang membangun komunitas di tempat-tempat orang "ngalap
berkah", tempat orang menuntut pesugihan (kekayaan, kepangkatan, jabatan,
karir, dsb) dan di tempat orang menuntut ilmu kesaktian (ngelmu gaib). Sebagian
anggotanya, bangsa jin atau dhanyang, ada yang ditugaskan untuk mencari
"pengikut baru". Ada di antara mereka yang mengikut kepada
orang-orang yang datang ngalap berkah ke tempat itu (menjadi khodamnya), atau
mengikut kepada orang lain yang tekun berdoa, ada juga yang mengikut manusia
dengan menjadi khodam dari benda-benda gaib. Biasanya orang-orang yang
diikutinya akan merasakan dirinya banyak keberuntungan, banyak keinginannya
yang terkabul, atau ilmunya ampuh bertuah, tetapi sesuai status mahluk halus khodamnya
itu yang golongan hitam penghuni tempat ngalap berkah, nantinya si manusia,
selain akan mereka sesatkan, juga akan menjadi tumbalnya, arwahnya nantinya
akan dibawa ke tempat mereka.
Ada juga kasus yang orang datang kepada
seorang spiritualis meminta ilmu gaib dan kesaktian, atau jasa penglarisan,
perbaikan rejeki, kekayaan atau untuk menaikkan wibawa / pangkat / karir, atau
kejayaan duniawi lainnya. Kadangkala ada spiritualis yang khodam ilmunya
berasal dari tempat-tempat orang ngalap berkah / ngelmu gaib. Dengan demikian
walaupun orang kliennya itu tidak datang dan tidak mencari pesugihan ke
tempat-tempat pesugihan, hanya datang berkonsultasi saja kepada seorang
spiritualis, tetapi karena khodam sang spiritualis untuk jasa yang dimintanya
itu terkait dengan tempat-tempat ngalap berkah / ngelmu gaib bisa saja orang si
klien itu kemudian akan juga berkhodam golongan hitam yang adalah transfer ilmu
/ jasa dari spiritualisnya. Biasanya ilmu / jasa dari spiritualis itu sangat
ampuh bertuah menaikkan kemuliaan si klien sesuai jasa yang dimintanya,
menjadikan si klien makmur berkelimpahan dari naiknya karir, pangkat dan
jabatan atau majunya usahanya, dan ilmunya ampuh terasa. Tetapi sesuai
asal-usul khodamnya itu yang berasal dari tempat-tempat ngalap berkah / ngelmu
gaib, maka jasa yang dimintanya itu sama saja statusnya dengan pesugihan, yang
nantinya orangnya akan menjadi tumbalnya atau sesudah meninggalnya arwahnya
akan dibawa ke tempat-tempat pesugihan itu.
Seringkali kepemilikan sebuah benda gaib
berkhodam atau jimat merupakan suatu kebanggaan bagi pemiliknya. Begitu juga
dengan keberadaan khodam pendamping, walaupun keberadaannya tidak dengan
sengaja diundang. Seseorang juga kadang merasa senang dan bangga, bila ada
orang yang bisa melihat gaib mengatakan bahwa ada sesosok gaib yang
mendampinginya, menjaganya, dsb.
Tetapi sebaiknya jangan kita terdorong
memiliki banyak khodam dan benda-benda berkhodam, karena dengan begitu sama
saja kita mengumpulkan mahluk halus. Satu hal yang perlu diwaspadai, sebaiknya
diperhatikan, apapun jenis gaibnya, bila khodamnya itu berasal
dari golongan hitam, entah gaibnya itu beragama ataupun tidak, pasti
akan menyesatkan jalan pikiran manusia dan pasti akan menyulitkan proses
kematian seseorang.
Selain mahluk halus golongan hitam yang keberadaannya adalah khodam keilmuan
gaib kita, mahluk tersebut bisa juga terpanggil datang karena adanya wiridan
amalan / doa kita. Seringkali terjadi pada orang-orang yang tekun dan khusyuk
berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan, meminta rejeki atau kesaktian, apalagi
pada orang-orang yang kuat doanya karena kondisi yang terpaksa. Sesudahnya
orang tersebut merasakan omongannya ampuh bertuah, kata-katanya manjur selalu
terjadi, atau rejekinya bukan hanya membaik, tapi meningkat drastis dan selalu
ada keberuntungan. Kondisi yang seperti itu sebaiknya dicermati, apakah semua
kesaktian, keberuntungan dan ampuhnya ilmunya itu berasal dari adanya sesosok
khodam golongan hitam.
Kadangkala khodam ilmu dari golongan putih
tidak mau menjalankan perintah seseorang untuk melakukan perbuatan yang tidak
baik atau perbuatan yang dianggapnya "berlebihan" (karena sosok halus
itu mempunyai kaidah kepantasan sendiri), sehingga orang tersebut merasa ilmu
dan khodamnya tidak ampuh. Kebalikannya dengan khodam ilmu dari golongan hitam,
mereka tidak peduli apakah tugas dan perbuatan mereka itu adalah jahat, baik
atau tidak baik. Selama mereka bisa memuaskan tuannya, bisa melakukan semua
perintah tuannya, menjadikan tuannya merasa ilmunya / khodamnya ampuh, tuannya
bergantung pada keampuhan kerja mereka, maka mereka merasa keberadaan mereka
bersama si manusia sangat dibutuhkan dan mereka akan terus menunjukkan kerja
yang lebih.
Melebihi mahluk halus dari golongan putih,
yang dari golongan hitam akan menunjukkan unjuk kerja yang lebih, lebih ampuh
tuahnya, bahkan mereka akan tetap bekerja walaupun tidak diperintah. Banyak
mahluk halus golongan hitam, dalam bentuk khodam ilmu / pendamping ataupun
jimat seseorang, seringkali dengan sengaja menyesatkan manusia dengan
menciptakan kejadian-kejadian yang menyebabkan manusia tuannya merasa ilmu /
jimatnya atau khodamnya ampuh atau merasa hidupnya penuh keberuntungan, atau
merasa doa-doanya selalu dikabulkan Tuhan. Bahkan ada di antara mereka yang
sengaja mendatangkan uang tunai atau makanan atau benda-benda pusaka dan jimat
secara gaib kepada tuannya, atau sengaja mengalirkan rejeki dari orang lain
yang datang. Banyak juga yang dengan sengaja menciptakan
"keberuntungan" dalam kejadian kecelakaan, tuannya itu selamat,
tetapi orang lain yang bersamanya celaka. Itu adalah kejadian-kejadian yang kejadiannya
sebenarnya disengaja (direkayasa) oleh khodamnya itu. Bahkan bila ada orang
lain yang bersikap negatif atau mencemooh si manusia tuannya, banyak di antara
mereka yang mencelakakan atau membunuh orang tersebut, diluar sepengetahuan
tuannya. Bahkan bila orang itu bertengkar dengan istri atau anaknya, kadangkala
istri dan anaknya itupun bisa menjadi korban, karena khodamnya itu menganggap
mereka sebagai manusia yang mengganggu / menyalahi tuannya itu.
Fenomena-fenomena di atas banyak terjadi
pada orang-orang tertentu yang memiliki keilmuan tertentu, atau pada
orang-orang tertentu yang mengamalkan suatu amalan gaib pribadi atau doa
pribadi, yang kemudian tanpa disadarinya perilakunya mengundang datang sesosok
khodam pendamping dari golongan hitam. Kejadian ini banyak terjadi pada
orang-orang yang sangat tekun mewirid suatu amalan keilmuan atau sangat tekun
berdoa memohonkan rejeki, apalagi dalam kondisi yang terpaksa. Bisa juga
terjadi pada jenis jasa spiritualis yang kita mintakan tuahnya untuk keberuntungan
/ kekayaan. Pada orang-orang itu, khodam yang dari golongan hitam akan bekerja
"lebih", sehingga terkesan ilmunya ampuh atau orangnya menjadi penuh
dengan keberuntungan. Malahan tanpa diminta pun khodamnya akan bekerja untuk
memenuhi kepentingan tuannya, apalagi kalau sengaja diperintahkan untuk itu.
Kejadian-kejadian di atas jarang terjadi pada orang-orang yang berkhodam
golongan putih, karena khodam-khodam golongan putih biasanya memiliki kaidah
kepantasan sendiri atas perilaku dan perbuatannya.
Orang-orang yang memiliki khodam gaib dari
golongan hitam, dalam bentuk benda-benda gaib maupun khodam ilmu dan khodam
pendamping, biasanya orang-orang tersebut akan mendapatkan banyak
"keberuntungan". Biasanya khodamnya bersifat multi fungsi, khodamnya
akan melakukan apa saja untuk menyenangkan tuannya, walaupun tidak diminta dan
tidak dibacakan amalan gaibnya. Khodamnya itu akan mendatangkan banyak
keberuntungan kepada tuannya, menjadikan tuannya selalu beruntung, rejeki
lancar mengalir, kaya raya, usahanya maju, karirnya tinggi, selalu mendapatkan
apa yang diinginkannya, selalu selamat dalam kecelakaan dan marabahaya,
menjadikan ilmu tuannya ampuh (apalagi jika orangnya menjadi spiritualis atau
praktisi ilmu gaib), dan akan "menghukum" orang-orang yang tidak suka
atau menyalahi tuannya.
Tanda-tanda di atas bisa dijadikan
petunjuk untuk kita berwaspada. Sekalipun seseorang tidak memiliki keilmuan
tertentu, tidak pernah belajar keilmuan gaib, tetapi ia akan dapat merasakan
bahwa ada "sesuatu" yang ampuh yang selalu menjaga dan melindunginya
dan memberinya keberuntungan.
Orang-orang yang sudah merasakan khodamnya
"ampuh" seperti di atas biasanya akan syok atau marah bila khodamnya
itu dikatakan golongan hitam, dan akan merasa berat dan tidak akan rela kalau
harus melepaskan khodamnya atau benda gaibnya itu. Dengan demikian secara
psikologis orang itu sudah masuk terjerumus ke dalam perangkap penyesatan
khodamnya itu. Bahkan ada juga orang yang menganggap khodamnya itu sebagai
"pemberian" Tuhan, karena khodamnya itu bersikap "baik",
menjaga dan melindunginya dan selalu memberinya "berkah" dan
keberuntungan, apalagi jika yang diamalkannya adalah doa / amalan bernuansa
agama.
Bila mahluk halus merasa sudah membantu manusia, maka si manusia 'harus'
memberikan 'sesuatu' sebagai upahnya (sesaji) karena mereka sudah
'bekerja'. Bila tidak diberikan, maka si manusia akan mendapatkan
beberapa 'teguran', yang bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, naas, kesialan,
atau pertengkaran keluarga. Tetapi tuntutan upah yang tidak diterima oleh
bangsa jin golongan hitam, akibatnya bagi manusia lebih menyakitkan.
Teguran dan hukuman yang diterima manusia
dari mahluk halus golongan hitam biasanya lebih berat dan lebih menyakitkan
dibandingkan teguran yang diterima manusia dari mahluk halus golongan putih.
Selain yang berupa sakit / penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran
keluarga, pancaran energi negatif teguran mereka, selain mengganggu secara
psikologis, juga bisa menyebabkan sel-sel tubuh manusia yang positif berubah
menjadi bersifat negatif dan yang sudah menjadi negatif akan memakan yang
positif dan merubahnya menjadi negatif juga (bisa mengakibatkan penyakit kanker
/ tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan organ ginjal, liver,
jantung, dsb). Banyak juga teguran mereka yang berupa kematian. Bila sosok gaib
tersebut adalah khodam pendamping seseorang, hukuman itu seringkali tidak
ditujukan kepada orang tersebut, tetapi kepada orang-orang terdekatnya, kepada
anggota keluarganya yang lain, bisa orang tua, istri / suami, anak-anak dan
anak di dalam kandungan. Mahluk halus golongan hitam tidak mengenal batasan
kepantasan atas perbuatan-perbuatan mereka.
Ini adalah salah satu perbedaan sifat
dasar mahluk halus dengan sifat dasar manusia. Manusia dapat berubah menjadi
baik dan berbudi pekerti setelah mengenal agama dan Tuhan (walaupun
banyak juga manusia yang tekun beragama dan beribadah, tetapi perilakunya tidak
menunjukkan budi pekerti dan akhlak yang baik).
Mahluk halus yang sudah "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama
sesuai aslinya. Hanya saja selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih
hidup, mereka akan menunjukkan perilaku rajin beribadah. Tetapi ketika manusia
itu sudah meninggal, berarti mereka telah terbebas dari kungkungan manusia
tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik ataukah kembali
menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh /
arwah orang tersebut sesudah meninggalnya sebagai pembalasan dendam).
Bila kita menyebutkan adanya Tuhan yang
menjadi penguasa atas seluruh kehidupan, termasuk berkuasa atas kehidupan
mahluk halus, mereka tidak akan percaya, karena sebagai sesama mahluk gaib
mereka akan mencari keberadaan Tuhan yang dikatakan juga bersifat gaib. Tetapi
karena si manusia tidak bisa menunjukkan keberadaan Tuhan, sehingga mereka
tidak dapat menemukan Tuhan, dan kekuasaan Tuhan juga tidak dirasakan dalam
sehari-harinya mereka, maka mereka tidak akan percaya bahwa Tuhan benar ada,
kecuali kita bisa menunjukkan keberadaan-Nya supaya mereka bisa pergi mencari
dan menemukanNya, kemudian percaya dan ikut menyembahNya. Dalam kondisi yang
seperti itu agama bagi mahluk halus seringkali hanya menjadi simbol saja dan
menjadi suatu hal yang bersifat pemaksaan (begitu juga sering terjadi di dunia
manusia).
Beragama ataupun tidak, yang perwatakannya
berkuasa, akan tetap memaksakan kekuasaannya kepada yang lebih lemah dan
menindas. Yang suka berbuat jahat akan tetap berbuat jahat. Yang suka usil dan
mengganggu akan tetap berbuat usil dan mengganggu. Tetapi pengertian keagamaan
pada mahluk halus bergolongan putih akan dapat menambah kebijaksanaannya.
Mahluk halus dari golongan putih,
diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan tetap sama, yaitu tidak
berkecenderungan jahat. Pengenalannya pada agama dapat menambah kebijaksanaannya
dan membuatnya semakin baik, sehingga dapat lebih mengenal budi pekerti dan
kesusilaan.
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu , yang watak
dasarnya berkecenderungan jahat, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan
selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka tidak mengenal akhlak yang
baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia. Yang mereka
lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadahnya saja sesuai yang
diperintahkan kepada mereka tanpa ada perubahan pada budi
pekerti mereka. Justru pengetahuan agama itu seolah-olah menjadikan mereka
seperti memiliki "ilmu" baru, memiliki kekuatan baru, sehingga pada
saat mereka ber-'ulah' dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi
mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara
adzan, malahan mereka dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca
ayat-ayat suci, dan selain tetap menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia
karena kebodohannya sendiri, karena telah mengajarkan mereka "ilmu".
Aturan dan hukum di dunia mahluk halus
hanya ada di wilayah dan di lingkungan komunitas mahluk halus yang di dalamnya
ada sosok penguasanya. Komunitas itu bisa berupa perkumpulan biasa saja atau
kerajaan mahluk halus. Di luar itu kondisinya sama saja seperti di dunia
manusia di tempat-tempat dimana tidak ada aturan yang mengikat, dan tidak ada
orang yang menjadi penguasa dan menegakkan hukum. Yang perilakunya baik akan
kelihatan baik, yang jelek akan kelihatan jelek. Dunianya penuh dengan
kekerasan, sehingga orang-orangnya juga akan berkarakter keras dan tidak
segan-segan untuk bertindak keras. Kekuatan (senjata dan kesaktian) akan
menjadi sesuatu yang utama harus dimiliki.
Dunia dan kehidupan mahluk halus berbeda
dengan dunia dan kehidupan manusia. Para mahluk halus, selain sukma
manusia dan dewa, tidak mengenal budi pekerti dan akhlak yang baik seperti di
dunia manusia. Kehidupan mereka sangat bergantung pada kekuatan dan kekuasaan.
Mereka bebas berbuat apa saja, karena tidak ada hukum, penguasa dan penegak
hukum yang harus mereka patuhi, kecuali hukum dan aturan yang ditetapkan oleh
atasan mereka dan mahluk halus lain yang lebih berkuasa yang harus mereka
patuhi. Berkelahi dan bertarung adu kekuatan dan menindas yang lemah adalah
hal yang biasa bagi mereka. Karena itu yang lemah harus mengalah dan
mengikut kepada yang kuat atau menyingkir supaya tidak menjadi korban.
Nyawa manusia tidak penting bagi mereka. Apapun perbuatan mereka
dan akibatnya terhadap manusia, tidak penting bagi mereka. Semua
akibat perbuatan mereka terhadap manusia berupa sakit / penyakit, keguguran
kandungan, bayi meninggal di dalam kandungan, bayi lahir cacat, sakit jantung,
buang-buang air, kanker otak, kanker rahim, gagal ginjal, gagal jantung,
kecelakaan, bahkan kematian, tidak penting bagi mereka. Sama dengan kondisi
bahwa manusia juga tidak menganggap penting nyawa seekor ayam, kambing, cicak,
kucing, anjing, dsb, dan membunuhi hewan yang dianggap mengganggu seperti
kecoa, tikus, ular, semut, nyamuk, dsb, adalah hal yang biasa, bukan sesuatu
yang jahat.
Ada manusia yang jahat atau suka iseng, menjepret cicak, mengikat burung,
capung, menembaki burung, menyakiti kucing / anjing, dsb. Begitu juga halnya
para mahluk halus, ada yang suka mengganggu, usil / jahil, menakut-nakuti,
mencelakakan atau bahkan membunuh manusia.
Semakin jahat watak mahluk halus, keberadaannya akan menyesatkan dan semakin
membahayakan manusia.
Semakin tinggi kekuatan mahluk halus, semakin fatal akibat perbuatannya bagi
manusia.
Manusia cenderung untuk tidak berhati-hati, karena manusia meremehkan pengaruh
keberadaan mereka, atau menjauhi mereka karena dorongan agama, atau karena
memaksakan rasionalisasi sikap berpikir manusia yang tidak mau
menghubung-hubungkan semua kejadian di dunia manusia dengan keberadaan mahluk
halus.
Meskipun sekarang ini sudah jaman modern,
bukan berarti kejadian supranatural dan para mahluk halus itu menghilang dengan
sendirinya tidak ada lagi. Di negara-negara yang sudah modern pun selalu saja
ada kejadian-kejadian supranatural atau sakit-penyakit yang sumber penyebab
awalnya adalah interaksi / perbuatan mahluk halus, walaupun manusia tidak
mengakuinya. Baik kita percaya ataupun tidak, mereka tetap ada, hanya
interaksinya dengan manusia saja yang terasa berkurang.
Pembersihan gaib menggunakan minyak
jafaron ini hanya efektif digunakan terhadap mahluk halus golongan hitam dan
yang berenergi negatif saja dari jenis gaib selain yang berasal dari sukma
manusia (arwah, pocong, siluman) jika ada di antara mereka yang dirasakan
mengganggu.
Penekanan penggolongan putih dan hitam di atas ada pada pembedaan sifat
perwatakan mahluk halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan dan
menyesatkan ataukah tidak.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib, sekaligus juga ahli dalam hal agama,
tetapi jarang sekali ada yang mampu mengenal dan membedakan karakteristik
perwatakan mahluk halus apakah dari golongan putih ataukah hitam dan menilai
pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia. Tentang mahluk halus yang
menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi
cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang
mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia
nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam ini sebagian terkait
dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai
yang golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya,
jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali
yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis di dalam kitab suci agama dan
kitab suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.
Ada jenis mahluk halus yang disebut iblis yang ceritanya dalam
kitab suci dulu sudah menyesatkan Adam dan Hawa, yaitu yang sosok aslinya
seperti ular tanah berwarna hitam dengan panjang tubuh + 2 meter. Sosok halus
ini beraura hitam dan kelicikannya luar biasa. Sekalipun tingkat kekuatan dan
kesaktiannya rendah, biasanya hanya antara 1 - 5 kalinya kekuatan gaib mustika
merah delima, tetapi ia tidak takut dengan lawan yang kekuatannya lebih tinggi,
karena ia bisa menggerakkan teman-temannya yang juga beraura hitam dan
berkesaktian tinggi untuk membantunya. Karena kekuatannya tidak cukup tinggi,
maka kelicikannya adalah senjata utama yang diandalkannya. Waspadalah bila anda
menemukan sosok gaib jenis ini.
Selain yang berwujud ular di atas, ada
banyak mahluk halus iblis yang sosoknya seperti manusia, tubuh dan wajahnya
seperti manusia, tetapi memiliki tanduk di kepalanya. Biasanya sosoknya tinggi
besar lebih dari 2 meter. Badannya kekar bertelanjang dada seperti manusia.
Badan dan wajahnya biasanya hitam gelap atau coklat kemerahan. Kesaktiannya ada
yang tinggi, ada juga yang rendah.
Tentang khodam/entitas yang di isikan ke benda/tubuh yang dalam istilah modern conjuration, itu kembali kepada si conjur nya... tapi yang pasti si conjurer yang baik pastinya sudah menyelaraskan energi khodam dengan si manusianya sehingga tidak akan bersifat negatif atau mengganggu namun sebaliknya malah membantu si manusia karena memang si khodam nya sendiri yang ingin membantu manusia dengan perantara penghulu yaitu si conjurer.
Intinya MAhluk halus yang harus di waspadai adalah setan dan Iblis
Semoga tercerahkan
Wassalam ....