Secara umum orang-orang awam maupun paranormal dan praktisi supranatural menyebut nama jenis mahluk halus berdasarkan penampakan sosoknya, misalnya semua sosok hitam besar berbulu di sekujur tubuhnya disebut gondoruwo. Atau yang bersosok ular disebut siluman. Atau yang bersosok perempuan berjubah putih panjang sampai ke tanah disebut kuntilanak. Tetapi seringkali penyebutan jenisnya berdasarkan sosok-sosok tersebut tidak selalu tepat, karena banyak mahluk halus yang sosoknya serupa, tetapi sebenarnya dari jenis yang berbeda.
Begitu juga terjadi di dunia manusia, misalnya manusia mengelompokkan jenis binatang berdasarkan anatomi tubuhnya, misalnya singa, harimau, phanter, macan tutul, macan kumbang, dsb, dikelompokkan sebagai jenis "kucing besar", walaupun perwatakan mereka sama sekali tidak mirip dengan kucing. Yang wataknya bisa dikategorikan mirip dengan kucing mungkin hanya hewan-hewan seperti cheetah, kucing hutan dan kucing gunung.
Berdasarkan hemat penulis, seringkali sikap berpikir dan generalisasi pengelompokkan mahluk halus berdasarkan sosok wujudnya, selain tidak selalu tepat, juga dapat menjadi kendala yang jika terjadi masalah dengan suatu mahluk halus tertentu menyebabkan penanganannya menjadi sulit, bahkan keliru.
Ada beberapa kriteria dasar pengertian yang Penulis gunakan dalam menilai mahluk halus untuk membedakan jenis-jenisnya, karakternya dan tentang pengaruh keberadaannya masing-masing terhadap manusia. Diperlukan suatu kemampuan kebatinan - spiritual khusus untuk dapat melakukan pembedaan ini ketika kita menemukan sesosok mahluk halus tertentu, sehingga mungkin apa yang Penulis tuliskan disini akan berbeda sekali dengan pengertian orang-orang lain pada umumnya.
Penulis membuat penggolongan besar mahluk halus bukan sekedar berdasarkan penampakkan sosok wujudnya saja seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan : Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus, tetapi juga berdasarkan pandangan dari sisi asal-usulnya, sifat energinya, sifat pengaruh energinya dan 'rasa' energinya, dan penilaian atas karakter dan perwatakannya yang merupakan bagian yang mendasar dari sisi kepribadian suatu mahluk halus yang akan membedakan antara suatu mahluk halus dengan mahluk halus lainnya, walaupun sosok wujudnya mirip.
Untuk belajar mendeteksi keberadaan mahluk halus, mencaritahu sifat perwatakannya, tujuan dan pengaruh keberadaannya, dapat dibaca dalam tulisan : Olah Rasa dan Kebatinan dan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.
Berdasarkan kriteria penilaian di atas, terhadap masing-masing jenis mahluk halus dilakukan penggolongan yang akan membedakannya antara satu jenis dengan jenis lainnya, sehingga jenis kuntilanak, gondoruwo, peri, sukma / arwah, dsb, akan berbeda dengan jenis bangsa jin dan berbeda juga dengan jenis bangsa buto. Sehingga walaupun sosok wujud penampakan bangsa jin banyak yang mirip dengan sosok dan wujud mahluk halus lain, tetapi rasa dan sifat energinya berbeda, kekuatan dan karakternya juga berbeda, sehingga bisa diketahui bahwa walaupun sosok penampakannya sama, tapi sebenarnya mereka tidak sama, berbeda jenisnya.
Penulis melakukan pembedaan mahluk halus
dengan penggolongan sbb :
1. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan asal-usulnya.
2. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan "rasa" energinya.
3. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan sifat energinya.
4. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan sifat pengaruh energinya.
5. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan sifat perwatakannya.
Semua penggolongan itu menggunakan kriteria dasar yang kita sendiri akan bisa juga mempelajarinya dan kriterianya didasarkan juga dari sisi pengaruhnya masing-masing terhadap manusia.
1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya
Berdasarkan asal-usulnya, semua mahluk halus dibagi dalam 2 kelompok pokok :
Pertama : Makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia.
Kedua : Makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus.
Yang termasuk dalam kategori pertama, yaitu makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia, adalah arwah manusia, roh manusia yang moksa, roh sedulur papat, roh manusia yang merogoh sukma, pocong, dan bangsa siluman.
Bangsa siluman disini asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin juga karena kutukan, setelah kematiannya kemudian wujud sukmanya berubah menjadi sosok lain yang tidak sama lagi dengan sosoknya dulu ketika masih hidup, atau mungkin karena kekuatan ilmunya, kemudian sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya (baca : Bangsa Siluman).
Yang termasuk dalam kategori kedua, yaitu makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus, adalah jenis-jenis mahluk halus lain yang sejak awal memang sudah tercipta sebagai mahluk halus, yang aslinya tidak berasal dari manusia yang dulu pernah hidup, seperti bangsa kuntilanak, gondoruwo, jin, buto, bidadari, dsb.
Pembedaan asal-usul sesosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus yang lain adalah pembedaan yang bersifat sangat mendasar dan penting (sekaligus juga sensitif), karena terkait dengan rahasia kehidupan manusia yang sudah meninggal dan rahasia kehidupan manusia di alam roh.
Banyak tabir rahasia yang tidak terungkap mengenai kehidupan manusia sesudah kematiannya. Sekalipun sebenarnya banyak manusia yang bisa mengetahuinya, namun seringkali justru manusia sendiri yang menutup-nutupinya, ditambah lagi adanya pandangan yang dengan sengaja membelokkan pemahaman manusia dan menjadikannya tabu untuk dibicarakan, menyebabkan rahasia ini menjadi semakin tersamar, yang kemudian justru memunculkan banyak cerita mitos dan tahayul, pengkultusan dan syirik, yang tidak jelas kebenarannya. Padahal sebenarnya inilah hakiki dari semua kepercayaan kepada Tuhan.
Kesalah-pemahaman dan salah penafsiran tentang rahasia itu telah banyak menyebabkan manusia yang telah berada di alam roh merasa bingung mendapati kondisi yang tidak pernah terbayangkan semasa hidupnya dan sama sekali berbeda dari apa yang pernah diketahuinya. Adanya kekeliruan pemahaman dan salah penafsiran telah membelokkan manusia dari pemahaman yang benar, padahal nantinya semua manusia juga akan membuktikan sendiri kebenarannya, karena semua manusia juga nantinya akan berpindah ke alam roh, yang juga menyebabkan manusia yang masih hidup, sekalipun tekun beribadah dan merasa beriman, tidak akan pernah siap menerima kematiannya dan tidak tahu nantinya akan kemana.
Secara spiritual sesosok mahluk halus sukma manusia / arwah bisa ditelusuri hubungannya dengan seseorang (perihal garis keturunan seseorang dengan leluhurnya), sedangkan mahluk halus dari jenis lain secara umum tidak ada kaitan keturunan dengan manusia.
Upaya penggolongan-penggolongan yang lain di bawah ini akan semakin memperjelas perbedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus lain yang aslinya bukan sukma manusia.
2. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan "rasa" energinya
Penggolongan mahluk halus berdasarkan rasa
energinya ini dimaksudkan untuk kita mendeteksi keberadaan mereka dari
keberadaan energi mereka, dengan cara merabanya dengan tangan atau mendeteksi
menggunakan kepekaan rasa batin, dan juga untuk merasakan hawa / suasana yang
ditimbulkan oleh adanya mereka, misalnya suasana teduh atau panas, angker atau
wingit, damai atau menakutkan, dsb.
Dalam cara merasakan keberadaan sesosok
mahluk halus dengan merasakan kehadiran energinya ini akan lebih baik bila kita
sebelumnya menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan
energi yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam
kepekaan rasa pada tangan kita atau dengan menggunakan kepekaan rasa batin
dapat dibaca di tulisan berjudul : Olah Rasa dan Kebatinan.
Mahluk halus, selain sukma manusia,
seperti jin atau gondoruwo, keberadaan energinya lebih terasa, lebih besar,
tebal dan padat, diibaratkan seperti rasa ketika kita menggerakkan tangan di
dalam air, lebih padat terasa. Hawanya ada yang terasa hangat, ada yang panas
menyengat, ada juga yang dingin seperti uap es.
Makhluk halus yang merupakan roh / sukma
manusia, keberadaan energinya, bila diraba dengan tangan, energinya sangat
halus, hampir tidak terasa. Bisa diibaratkan kita menggenggam atau menangkap
asap dengan tangan kosong, halus, hampir tak terasa. Bila terasa biasanya hanya
seperti gerakan angin saja. Hawanya biasanya terasa hangat, tetapi ada juga
yang dingin.
Bangsa siluman yang asal-usulnya adalah
sukma manusia, bila yang berubah hanya wujudnya saja, maka sifat energinya
masih sama dengan sukma manusia yang lain. Bila yang berubah adalah sifat
energinya, maka bila keberadaan energinya kita rasakan dengan telapak tangan,
maka rasanya tidak lagi seperti asap atau gerakan angin seperti umumnya sukma
manusia, tetapi sama seperti bila kita merasakan keberadaan energi jin atau
dedemit, yaitu lebih padat, lebih terasa, ibaratnya seperti menggerakkan tangan
di dalam air.
Kita perlu mengenal sifat dan rasa energi
masing-masing jenis mahluk halus. Masing-masing jenis mahluk halus memancarkan
suatu rasa energi tertentu sesuai sifat energinya dan sesuai perwatakannya
masing-masing. Misalnya, jenis kuntilanak atau gondoruwo memancarkan rasa
energi sendiri-sendiri dan mempunyai kekuatan dan kepadatan energi
sendiri-sendiri yang berbeda dengan jenis mahluk halus lainnya. Sehingga kalau
ada bangsa jin yang sosoknya serupa dengan kuntilanak atau gondoruwo, kita akan
bisa mengenali dengan rasa bahwa itu sebenarnya adalah bangsa jin, bukan
kuntilanak atau gondoruwo, karena rasa energinya berbeda.
Semua kuntilanak atau gondoruwo
kekuatannya dan sifat energinya sama sesuai jenisnya masing-masing. Jika ada
sesosok halus lain, walaupun sosok wujudnya mirip, tetapi jika kepadatan energi
dan kekuatannya berbeda, maka bisa dipastikan bahwa itu sebenarnya bukanlah
jenis kuntilanak atau gondoruwo, walaupun sosoknya mirip.
Roh / sukma manusia biasanya energinya
halus, tetapi tajam, sehingga kalau ada jenis bangsa jin, atau kuntilanak atau
dhanyang yang menyamar sebagai sukma seseorang yang sudah meninggal, kita akan
bisa mengetahui bahwa itu adalah tipuan, karena energi mereka lebih padat /
tebal tidak seperti energi sukma manusia.
Dalam melihat gaib mungkin akan lebih baik
kalau kita bisa meminta sosok halusnya untuk duduk atau berdiri di hadapan kita
atau di samping kita untuk berkomunikasi, sehingga akan lebih jelas tampilan
sosoknya dan lebih terasa hawa energinya, bukan hanya berupa gambaran sosoknya
saja.
Energi suatu roh halus apakah terasa
hangat, panas atau dingin, biasanya melambangkan juga perwatakannya.
Secara umum, hawa energi mahluk halus akan
terasa hangat pada tangan kita.
Bila hawanya terasa panas, ini
menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, sebagiannya
juga emosional dan mudah marah. Sebaiknya kita berhati-hati bila berada di
lingkungan gaib yang berhawa panas.
Bila hawanya terasa sejuk, ini
menggambarkan perwatakannya yang bisa menahan diri, tidak mudah marah.
Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan emosinya, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Hawa panas di atas tidak selalu menggambarkan perwatakan sosok gaib yang galak / ganas, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, tetapi sebagiannya memang juga emosional dan mudah marah.
Hawa dingin di atas juga bukan berarti menggambarkan perwatakan sosok gaib yang kalem / teduh, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang tidak mengedepankan emosi, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Banyak sosok gaib yang hawa energinya dingin seperti uap es, tetapi jauh lebih galak dan ganas dan jauh lebih berbahaya daripada yang hawanya panas. Contohnya adalah sosok-sosok gaib yang seperti macan kumbang (macan hitam), yang seperti ular, dan yang seperti ular naga jawa (berbadan dan berkepala seperti naga, tetapi tidak berkaki). Sosok-sosok itu biasanya jauh lebih ganas dan berbahaya daripada yang hawanya panas. Biasanya juga tidak emosional. Dari rasa / hawa energinya tidak terasa kondisi psikologisnya karena lebih mengedepankan naluri / instingnya yang sewaktu-waktu dapat menyerang tanpa ada sebab / alasan yang jelas.
Jadi dalam rangka mengenal kepribadian sesosok mahluk halus, selain hawanya, kita juga harus tahu dengan tepat sosok wujudnya, karena sosok wujudnya itu juga menggambarkan bentuk kepribadiannya.
Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan emosinya, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Hawa panas di atas tidak selalu menggambarkan perwatakan sosok gaib yang galak / ganas, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, tetapi sebagiannya memang juga emosional dan mudah marah.
Hawa dingin di atas juga bukan berarti menggambarkan perwatakan sosok gaib yang kalem / teduh, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang tidak mengedepankan emosi, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Banyak sosok gaib yang hawa energinya dingin seperti uap es, tetapi jauh lebih galak dan ganas dan jauh lebih berbahaya daripada yang hawanya panas. Contohnya adalah sosok-sosok gaib yang seperti macan kumbang (macan hitam), yang seperti ular, dan yang seperti ular naga jawa (berbadan dan berkepala seperti naga, tetapi tidak berkaki). Sosok-sosok itu biasanya jauh lebih ganas dan berbahaya daripada yang hawanya panas. Biasanya juga tidak emosional. Dari rasa / hawa energinya tidak terasa kondisi psikologisnya karena lebih mengedepankan naluri / instingnya yang sewaktu-waktu dapat menyerang tanpa ada sebab / alasan yang jelas.
Jadi dalam rangka mengenal kepribadian sesosok mahluk halus, selain hawanya, kita juga harus tahu dengan tepat sosok wujudnya, karena sosok wujudnya itu juga menggambarkan bentuk kepribadiannya.
Dari rasa energinya kita juga bisa
membedakan apakah sesosok mahluk halus itu adalah arwah manusia ataukah roh
lain seperti jin, dsb. Tetapi ini hanyalah patokan awal, tidak bisa dijadikan
patokan mutlak, karena ada juga mahluk halus lain yang rasa energinya halus
mirip seperti sukma manusia.
Masing-masing jenis mahluk halus mempunyai
sifat dan kepadatan energi sendiri-sendiri. Misalnya roh sukma manusia keberadaan
energinya terasa halus seperti hembusan angin saja. Jenis kuntilanak juga
terasa halus, tetapi energinya lebih terasa dibanding sukma manusia. Keberadaan
energi jenis gondoruwo lebih padat terasa daripada jenis kuntilanak dan
menimbulkan rasa yang tidak baik untuk kesehatan manusia, seperti rasa udara /
cuaca yang menyebabkan sakit panas dalam, nggreges-nggreges, dan keberadaannya
di sekitar tempat tinggal manusia dapat menyebabkan manusia menjadi mudah
sakit-sakitan, terutama anak-anak dan bayi.
Rasa keberadaan energi mahluk halus jenis
buto mirip seperti rasa keberadaan energi gondoruwo, tetapi kadarnya jauh lebih
padat dan bertekanan. Para mahluk halus, sekalipun tidak dapat melihat wujudnya
yang buto setelah mereka merasakan adanya kehadiran buto dari rasa energinya,
mereka akan segera menyingkir menyelamatkan diri, karena energinya sangat kuat
dan terasa penuh dengan sifat adigang-adigung sok kuasa penuh hawa kekerasan.
Rasa keberadaan energi bangsa jin sangat
bervariasi, lebih banyak dipengaruhi oleh perwatakannya yang keras atau lembut
dan tingkat kesaktiannya. Yang perwatakannya keras / emosional keberadaan
energinya akan lebih terasa daripada yang perwatakannya kalem / lembut. Semakin
tinggi kesaktiannya pancaran energinya lebih besar dan lebih kuat, tetapi
energinya itu semakin halus dan semakin sulit dirasakan (semakin sulit
dideteksi). Semakin tinggi kesaktiannya penampakan wujudnya juga semakin sulit
dilihat (dimensi gaibnya semakin tinggi), sehingga secara umum bangsa jin yang
kesaktiannya tinggi sulit sekali sosok wujudnya terlihat oleh manusia, bahkan
keberadaannya terdeteksi saja tidak, sehingga jarang sekali ada manusia yang
bisa melihat mereka, tetapi banyak orang yang sok tahu dan memunculkan dogma
dan pengkultusan yang tidak benar, yang tidak sesuai kesejatiannya.
Mahluk halus bangsa dewa sangat sulit
dirasakan kehadiran energinya, sangat halus, dan sangat sulit dilihat, bahkan
para mahluk halus sendiri pun banyak yang tidak bisa melihat bangsa dewa,
bahkan tidak menyadari keberadaan para dewa, walaupun ada dewa hadir di dekat
mereka.
Secara alami aura energi masing-masing
mahluk halus akan terpancar pada jarak tertentu sesuai kekuatan energinya.
Pancaran energi ini akan dirasakan manusia sebagai penyebab rasa merinding
takut, tetapi bagi yang pernah olah rasa atau melatih kebatinan tertentu
pancaran energi mahluk halus dapat dirasakan berupa rasa sesak di dada pada
jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.
Rasa merinding itu juga bisa dibedakan.
Jika rasa itu berasal dari adanya sesosok bangsa jin biasanya rasa merindingnya
terasa berat dan rasanya seperti "mencengkeram" dan ada juga yang
sampai menyebabkan orang lemas ketakutan. Tetapi jika rasa itu berasal dari
adanya sesosok sukma manusia biasanya rasa merindingnya hanya terasa tajam
menusuk.
Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka dengan sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu. Kalau tidak begitu maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding, mungkin terasakan saja tidak.
Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya besar, tetapi pancaran energinya semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit dilihat) dan keberadaan sosok itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan mahluk halus yang kesaktiannya tinggi akan sangat sulit dideteksi keberadaannya oleh manusia. Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran energinya, sehingga bila mereka merasakan kehadiran energinya, maka mereka akan berhati-hati dan menyingkir.
Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka dengan sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu. Kalau tidak begitu maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding, mungkin terasakan saja tidak.
Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya besar, tetapi pancaran energinya semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit dilihat) dan keberadaan sosok itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan mahluk halus yang kesaktiannya tinggi akan sangat sulit dideteksi keberadaannya oleh manusia. Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran energinya, sehingga bila mereka merasakan kehadiran energinya, maka mereka akan berhati-hati dan menyingkir.
Cara merasakan keberadaan sesosok mahluk
halus dengan merasakan kehadiran energinya ini dapat dilakukan dengan merasakan
getaran / setruman energinya di telapak tangan kita, akan lebih baik bila kita
sebelumnya menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan
energi yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam
kepekaan rasa pada tangan kita dapat dibaca di : Olah Rasa dan Kebatinan.
Selain belajar mempertajam kepekaan rasa
di tangan kita, tulisan di atas juga memberikan tuntunan untuk kita belajar
mempertajam kepekaan rasa batin, sehingga walaupun keberadaan sesosok mahluk
halus tidak terasakan kehadiran energinya, dan tidak dapat dilihat dengan
kemampuan melihat gaib, tetapi kita bisa mendeteksi keberadaannya dengan adanya
rasa berat di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.
Secara alami semua mahluk halus akan
memancarkan suatu hawa / aura energi dari tempat keberadaannya masing-masing
yang sesuai dengan sifat psikologis dan perwatakan mahluk halusnya. Bila kita
sudah cukup peka rasa dan batin, kita akan dapat mengenali dari hawa / aura
energinya itu apakah sesosok mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak,
sedang marah atau tidak, sedang sedih atau tidak, apakah sifat wataknya
menonjolkan kesaktian dan kegagahan, apakah sifat energinya baik atau tidak
untuk manusia, apakah keberadaannya berbahaya untuk kita, dsb.
Dan masing-masing rasa energi mahluk halus
itu berbeda, rasa energinya berbeda antara sukma manusia, bangsa jin,
kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb, dan juga berbeda rasanya bila energi itu
berasal dari adanya mustika dan pusaka di alam gaib bila ada keberadaannya di
dekat kita, sehingga tanpa melihat sosok wujudnya, dari pengenalan rasa itu
kita bisa mengenali sosok halus jenis apa yang ada di suatu tempat. Rasa energi
itu akan terasa ketika kita datang / berada di suatu tempat sebagai rasa gaib
dari suasana alam di tempat tersebut, sesudah itu barulah digunakan kemampuan
melihat gaib untuk menegaskan sosok wujudnya seperti apa.
3. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan sifat energinya
Para mahluk halus dapat membuat suatu
bentukan energi, yang dapat dijadikan perisai energi pagaran diri untuk
perlindungan dan bertahan dari serangan mahluk halus lain, atau menyalurkan
energinya untuk menyerang, atau untuk merubah penampilan wujudnya, atau untuk
banyak tujuan yang lain.
Kemampuan para mahluk halus dalam membuat
bentukan energi itu akan membedakan jenisnya bahwa mereka bukanlah roh manusia,
karena roh manusia tidak dapat melakukan itu.
Secara umum dipahami bahwa sifat fisik
mahluk halus adalah bersifat energi. Perbedaan sifat fisik energi ini akan
membedakan antara mahluk halus yang adalah sukma manusia dengan mahluk halus
lain yang bukan sukma manusia, walaupun menampakkan suatu sosok yang serupa.
Sudah dituliskan dalam tulisan Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus bahwa sosok
wujud mahluk halus tidaklah menggambarkan kesaktiannya.
Selain yang sengaja disalurkan keluar
tubuh, aura energi dari keberadaan sesosok mahluk halus juga akan terpancar
dalam jarak tertentu yang akan dirasakan oleh manusia sebagai bersifat baik
atau tidak baik, bersifat positif atau negatif, menyebabkan rasa tertekan di
dada, atau menimbulkan rasa merinding. Jika si mahluk halus dengan sengaja
membuat merinding manusia, bila asalnya dari jenis sukma manusia, maka rasa
merindingnya hanya akan terasa tajam saja, tetapi jika asalnya dari jenis
mahluk halus lain, selain merindingnya terasa tajam, juga akan memberikan rasa
berat di dada (karena adanya tekanan energi mereka).
4. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan sifat pengaruh energinya
Penggolongan ini didasarkan pada
pengaruh energi masing-masing mahluk halus terhadap manusia.
1. Golongan Berenergi Positif.
1. Golongan Berenergi Positif.
Adalah golongan mahluk halus yang
energinya selaras dengan energi tubuh dan psikologis manusia.
Jika manusia hidup berdekatan dengan mereka, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis. Kedekatan manusia dengan mahluk halus tersebut mungkin malah dapat dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan energinya.
Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk halus dapat hidup berdampingan.
Jika manusia hidup berdekatan dengan mereka, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis. Kedekatan manusia dengan mahluk halus tersebut mungkin malah dapat dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan energinya.
Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk halus dapat hidup berdampingan.
2. Golongan
Berenergi Negatif.
Adalah golongan mahluk halus yang
energinya tidak selaras dengan energi tubuh dan psikologis manusia (energinya
bersifat negatif bagi manusia).
Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis, pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.
Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis, pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.
Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Sebagai contoh, sudah biasa bila sebuah
rumah atau di sekitarnya ada berpenghuni mahluk halus. Bila para mahluk halus
tersebut energinya bersifat positif, maka manusia yang berdiam di rumah itu
akan baik-baik saja. Bahkan mungkin ada mahluk halus yang pancaran energinya
menjadikan manusia bersemangat dalam bekerja, menjadikan orang senang untuk
datang berkunjung (dan menambah jumlah pengunjung warung / toko), mendatangkan
suasana teduh, ceria, tenteram, dsb.
Dalam batasan ini dianggap bahwa pengaruh
energi keberadaan mereka itu bersifat positif bagi manusia dan manusia tidak
perlu merasa takut atau terganggu dengan keberadaan mereka. Dan juga tidak
perlu sampai mendatangkan orang pinter untuk melakukan pembersihan gaib, karena
justru nantinya malah bisa merubah keseimbangan alam yang ada, atau dikemudian
hari malah mengundang datangnya mahluk halus lain, yang mungkin ada yang
bersifat negatif, untuk tinggal disitu.
Tetapi bila di antara para mahluk halus
tersebut ada yang berenergi negatif, walaupun mahluk tersebut tidak berniat dan
tidak berbuat mengganggu ataupun menyerang, pancaran energi dari keberadaannya
dapat berpengaruh negatif bagi manusia di rumah itu.
Contohnya adalah mahluk halus jenis
dedemit gondoruwo, jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar, dan yang
sosoknya putih, berwajah menyeramkan, matanya mendelik keluar dan kuku-kukunya
panjang. Pengaruh negatif energinya terhadap manusia adalah menjadikan manusia
sakit atau mudah sakit-sakitan, dari sakit kulit, masuk angin, pegal-pegal,
mulas-mencret, sakit kepala sampai kanker atau yang penyakit lain yang sampai
menyebabkan kematian, atau bisa menyebabkan keguguran dan kematian anak di
dalam kandungan, atau jika ada jenis bangsa jin yang energinya berhawa panas
akan menyebabkan manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di
rumah, malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi
pengunjung, dsb.
Dari keterangan di atas dapat diketahui
bahwa sakit-penyakit kulit, sakit perut mulas-mencret, meriang, kepala pusing,
kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan ginjal,
liver, keguguran dan kematian anak di dalam kandungan, dsb, tidak semuanya
awalnya semata-mata bersifat medis, dan kondisi manusia mudah marah dan
bertengkar, tidak betah tinggal di rumah, malas bekerja, orang malas datang
berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb, tidak semuanya bersifat
psikologis asli manusia, karena asal-muasal penyebab terjadinya bisa juga
adalah akibat dari pengaruh energi keberadaan sesosok mahluk halus, bisa
sebagai efek dari keberadaan mahluk halus berenergi negatif di sekitar tempat
tinggal si manusia, atau kepemilikan jimat dan benda gaib yang tidak baik isi
gaibnya.
Bila seseorang telah beberapa kali
mengalami kejadian keguguran kehamilan, atau bayi meninggal di dalam kandungan,
atau sering sakit-sakitan (terutama anak-anak), selain orangnya memeriksakan
dirinya secara medis, perlu juga diperiksa kemungkinan adanya keberadaan mahluk
halus berenergi negatif di lingkungan tempatnya tinggal.
Sakit manusia yang disebabkan oleh adanya
mahluk halus di dalam tubuh manusia (ketempelan / kesambet / disantet), selain
dapat diketahui dengan cara penglihatan gaib, juga dapat diketahui bila diraba
/ dipijat / diurut pada bagian yang sakit akan terasa ada hawa yang berbeda,
atau ada rasa setruman listrik tipis, yang berbeda dengan bagian tubuhnya yang
lain (bila tangan yang meraba cukup peka). Untuk melatih / belajar cara
mendeteksinya silakan dibaca tulisan berjudul : Olah Rasa dan Kebatinan.
Penggolongan mahluk halus dari pengaruh
energinya terhadap manusia, berpengaruh positif ataukah negatif, dapat
dijadikan patokan untuk melakukan pembersihan gaib, yang dibersihkan hanyalah
yang bersifat negatif saja terhadap manusia.
Pengertian tentang mahluk halus berenergi
negatif di atas termasuk juga khodam jimat / benda gaib / pusaka dan khodam
ilmu / pendamping yang berenergi negatif dan yang energinya berhawa panas. Atau
juga yang semula normal, tetapi karena ada sugesti dari si manusia untuk
kewibawaan / penundukkan, atau sugesti untuk keselamatan / penjagaan gaib yang
sifatnya menyerang / agresif, maka kemudian khodam-khodamnya juga akan
terpengaruh mengikuti isi sugestinya menjadi galak dan berhawa panas, yang
akibatnya dapat merusak suasana nyaman dalam pergaulan / hubungan sosial,
membuat pembeli enggan datang, membuat orangnya dijauhi, atau mengganggu jalan
kerejekian dan hubungan kerja. Apalagi kalau orangnya juga sok berwibawa,
perilakunya tidak bersahabat, atau menjadi temperamental mudah emosi.
Contoh lainnya yang energinya bersifat
negatif terhadap kesehatan manusia adalah jenis halus sukma manusia yang
tinggal bersemayam di tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badannya atau di
dalam kepalanya (ketempatan mahluk halus). Jika sukma manusia itu berdiam di
dalam kepala, biasanya akan sering membuat kepala pusing, dan jika tinggal di
dalam badan bisa membuat banyak organ dalam tubuh manusia yang ditempatinya
rusak berat karena kebebanan energinya.
Ada sejenis bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, perabotan, atau tinggal di rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat memunculkan sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok jenis ini yang tinggal bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia sampai mengalami gangguan kejiwaan.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu
juga sebagian besar berintelijensi rendah yang sering dalam usahanya mencari
tempat tinggal mereka masuk bersemayam di dalam tubuh manusia. Akibatnya,
selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan dan pikirannya, juga
banyak yang sampai mengalami gangguan jiwa (gila).
Keberadaan mahluk halus tersebut di dalam
tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang
sengaja dipasang sebagai khodam ilmu / pendamping, atau khodam benda gaib,
karena mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu energinya dengan
energi si manusia.
Tetapi jika jenis itu datang sendiri
kepada manusia atau datang sendiri masuk menjadi "isi" benda gaib
kita, kemungkinan besar ia masih dalam kondisi aslinya yang memancarkan energi
negatif, sehingga si manusia tetap beresiko mendapatkan pengaruh negatif
energinya terhadap kesehatan dan psikologisnya dan beresiko suatu saat khodam
tersebut masuk bersemayam di dalam tubuhnya.
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam
ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam bagi si
manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian
si manusia.
Jika sosok jin hitam itu tinggal
bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam
kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.
Dalam kondisi aslinya memang sosok jin
hitam besar itu berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya
dengan mengoleskan minyak jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda sudah mempunyai
benda-benda gaib yang khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut,
sebaiknya dicoba dulu bendanya / khodamnya diwiridkan amalan gaib yang sesuai
dengan tuah yang anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah
kekuatan badan, pengasihan, penglaris dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa
dicari di internet). Mudah-mudahan sesudah tersugesti mengikuti isi
amalan gaibnya sosok hitam itu akan berubah karakter energinya, tidak lagi
berenergi negatif seperti aslinya dan nantinya intelijensi mereka menjadi lebih
baik sehingga tidak akan memberatkan dalam proses kematian manusia.
Tips lain. Jika anda mempunyai benda
berkhodam semisal batu akik yang isinya bangsa jin berbulu hitam tinggi besar
tersebut, jika benda itu bertuah biasanya tuah utamanya adalah untuk kekuatan
badan, dengan isi khodam jenis itu biasanya batu anda itu, jika dipakai,
tuahnya kuat dan terasa, bagus sebagai jimat, jadi mungkin bisa dipertimbangkan
untuk tidak diusir.
Cobalah dengan cara sambat persuasif atau
dengan cara-cara tayuhan seperti dicontohkan dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris. khodam batunya itu diperintahkan supaya
merubah energinya menjadi positif dan selalu positif, supaya tidak lagi
berenergi negatif dan tidak perlu lagi anda usir dengan jafaron.
Dengan cara-cara itu usahakan supaya
khodamnya benar-benar berubah menjadi berenergi positif dan selalu dipantau
apakah benar kondisinya selalu positif dan ditayuh juga apakah jika batunya
dioleskan minyak jafaron khodamnya itu masih akan pergi. Kalau masih berenergi
negatif maka khodamnya akan pergi jika batunya dioleskan minyak jafaron, tetapi
jika sudah benar-benar berubah menjadi positif dan selalu positif, khodamnya
tidak akan pergi oleh minyak jafaron. Coba juga anda rasakan apakah rasa energi
negatifnya atau rasa mengganggu ketika memakai cincin itu masih ada terasa.
Lebih baik lagi kalau dengan cara-cara
persuasif itu anda bisa juga mengsugesti khodam jin berbulu hitam itu untuk
merubah wujudnya secara permanen menjadi bersosok seperti manusia, sehingga
intelijensinya pun akan menjadi lebih baik, karena ia akan menjiwai kondisi
wujudnya yang sudah seperti manusia, tidak lagi seperti sebelumnya yang seperti
orang utan. Sampaikan juga jika nanti ia mempunyai pasangan dan anak, pasangan
dan anaknya itu pun supaya berubah wujud juga menjadi seperti manusia.
Jin berbulu hitam itu aslinya memang
berenergi negatif, entah dia baik ataukah jahat.
Kita bisa memerintahkannya untuk
memperbaiki kondisi energinya menjadi positif, tapi itu tidak langgeng,
sewaktu-waktu bisa kembali lagi negatif seperti aslinya.
Lebih baik kalau dia, pasangannya dan
anak-anaknya kita perintahkan merubah wujud menjadi seperti manusia.
Sesudah berubah kemudian disuruh juga supaya mereka merubah energinya supaya positif sesuai dengan wujudnya dan psikologisnya yang sudah seperti manusia. Dengan begitu perubahannya akan bersifat langgeng.
Sebaiknya berubahnya energinya menjadi positif sampai benar-benar mereka tidak terpengaruh lagi oleh minyak jafaron, karena kalau masih terpengaruh minyak jafaron berarti energi positifnya tidak 100% positif, masih ada negatifnya.
Sesudah berubah kemudian disuruh juga supaya mereka merubah energinya supaya positif sesuai dengan wujudnya dan psikologisnya yang sudah seperti manusia. Dengan begitu perubahannya akan bersifat langgeng.
Sebaiknya berubahnya energinya menjadi positif sampai benar-benar mereka tidak terpengaruh lagi oleh minyak jafaron, karena kalau masih terpengaruh minyak jafaron berarti energi positifnya tidak 100% positif, masih ada negatifnya.
Kalau benar kondisinya sudah positif dan selalu
positif, maka khodamnya itu tidak perlu lagi anda usir dengan minyak jafaron.
Batunya dioleskan dengan minyak jafaron pun sekarang khodamnya tidak akan
pergi, bahkan minyak jafaron itu sekarang bisa menjadi sesajinya.
Masukan-masukan di atas adalah untuk
orang-orang yang memiliki sosok jin hitam besar tersebut sebagai khodam benda
gaibnya, bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah ketempatan jenis
halus tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu
sebagai khodam ilmu / pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya mereka
melakukan pembersihan gaib.
Cara merubah negatif menjadi positif di atas bisa juga dilakukan terhadap khodam pendamping jenis itu, tetapi Penulis tidak merekomendasikan itu. Untuk khodam pendamping sebaiknya anda memiliki yang intelijensinya lebih baik daripada jenis itu.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron.
Cara merubah negatif menjadi positif di atas bisa juga dilakukan terhadap khodam pendamping jenis itu, tetapi Penulis tidak merekomendasikan itu. Untuk khodam pendamping sebaiknya anda memiliki yang intelijensinya lebih baik daripada jenis itu.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron.
Penggolongan positif dan negatif dalam tulisan ini adalah berdasarkan pengaruh energi dari sesosok mahluk halus terhadap manusia. Tetapi ada orang lain yang menyebutkan suatu mahluk halus bersifat positif atau negatif dari sifat mahluk halusnya apakah bertendensi menyerang manusia ataukah tidak. Perbedaan dalam menggolongkan sifat mahluk halus ini, yang berbeda dasar pengertiannya walaupun menggunakan istilah yang sama positif dan negatif, cukuplah untuk menjadi tambahan pengetahuan bagi kita.
5. Penggolongan mahluk halus
berdasarkan sifat perwatakannya
Penggolongan ini didasarkan pada sifat
perwatakan masing-masing mahluk halus dan pengaruhnya terhadap manusia (juga
pengaruhnya terhadap mahluk halus lain).
1. Golongan Putih.
1. Golongan Putih.
Adalah golongan mahluk halus yang
perwatakannya tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia. Bukan berarti
mereka tidak berbahaya dan tidak akan mencelakakan / menyerang manusia, tetapi
tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak bertendensi menyerang /
menyakiti manusia. Walaupun begitu, manusia tetap harus berhati-hati dan
waspada, karena dapat saja suatu saat mereka menyerang / menyakiti manusia,
tetapi selama tidak ada perbuatan manusia yang salah, manusia dan mahluk halus
tersebut dapat hidup berdampingan.
2. Golongan
Hitam.
Adalah golongan mahluk halus yang
perwatakannya berkecenderungan jahat terhadap manusia. Sifat jahatnya ini bisa
dalam bentuk perbuatannya yang sengaja menyakiti dan membuat manusia sakit,
membuat manusia celaka, bahkan sengaja membunuh manusia, bisa juga perbuatannya
yang sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi, manusia harus berhati-hati dan
waspada, karena dapat saja mereka mengganggu, mencelakakan atau menyesatkan
manusia, walaupun tidak ada perbuatan si manusia yang menyalahi mereka. Manusia
dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan.
3. Golongan Abu-Abu.
Di tengah-tengah antara golongan hitam dan
putih, ada mahluk halus yang aura kejiwaannya berwarna abu-abu. Biasanya mereka
adalah mahluk halus kelas rendah yang terpengaruh oleh yang golongan hitam.
Biasanya mereka suka usil, menakut-nakuti, mengganggu dan mencelakakan manusia,
dan suka dengan sengaja bersikap merendahkan manusia dan menipu / menyesatkan
manusia. Manusia dan mereka tidak dapat hidup berdampingan.
4. Golongan Yang
Harus Diwaspadai.
Ada golongan mahluk halus yang secara perwatakannya
tidak digolongkan sebagai putih, hitam, atau abu-abu, tetapi harus diwaspadai
dan dihindari.
Jenis-jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum, sehingga keberadaan mereka bisa mendatangkan bahaya bagi manusia, sehingga harus diwaspadai.
Contohnya adalah mahluk halus yang sulit dibaca jalan pikirannya dan lebih sering menggunakan insting atau nalurinya dalam bertindak, seperti yang sosoknya berwujud ular, gondoruwo, banaspati dan buto. Jenis-jenis ini bisa menyerang tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam.
Juga ada jenis bangsa jin yang sosoknya tinggi besar dan berbulu hitam di seluruh tubuhnya seperti gondoruwo. Jenis ini tidak mempunyai sikap berpikir seperti manusia, intelijensinya rendah, lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya. Dalam usahanya mencari tempat tinggal banyak mahluk halus jenis ini menjadikan tubuh manusia sebagai tempatnya tinggal yang sering sekali akibatnya menjadikan si manusia mengalami kelainan atau gangguan jiwa (gila).
Ada juga sosok-sosok halus tertentu yang harus diwaspadai karena perilakunya yang tidak bersahabat terhadap manusia (juga tidak bersahabat terhadap mahluk halus lain).
Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan yang tinggal / bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di dalam kepalanya.
Jenis-jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum, sehingga keberadaan mereka bisa mendatangkan bahaya bagi manusia, sehingga harus diwaspadai.
Contohnya adalah mahluk halus yang sulit dibaca jalan pikirannya dan lebih sering menggunakan insting atau nalurinya dalam bertindak, seperti yang sosoknya berwujud ular, gondoruwo, banaspati dan buto. Jenis-jenis ini bisa menyerang tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam.
Juga ada jenis bangsa jin yang sosoknya tinggi besar dan berbulu hitam di seluruh tubuhnya seperti gondoruwo. Jenis ini tidak mempunyai sikap berpikir seperti manusia, intelijensinya rendah, lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya. Dalam usahanya mencari tempat tinggal banyak mahluk halus jenis ini menjadikan tubuh manusia sebagai tempatnya tinggal yang sering sekali akibatnya menjadikan si manusia mengalami kelainan atau gangguan jiwa (gila).
Ada juga sosok-sosok halus tertentu yang harus diwaspadai karena perilakunya yang tidak bersahabat terhadap manusia (juga tidak bersahabat terhadap mahluk halus lain).
Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan yang tinggal / bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di dalam kepalanya.
Kecenderungan jahat atau tidaknya sesosok
mahluk halus tidak perlu ditunggu sampai benar mereka berbuat jahat, karena
dapat dilihat dari aura kejiwaannya. Bila aura kejiwaannya berwarna putih
bersih berarti dia berwatak baik, tidak berkecenderungan jahat, sebaliknya bila
aura kejiwaannya berwarna hitam seperti asap knalpot bus / truk, berarti sifat
dasar wataknya jahat.
Pengertian tentang mahluk halus golongan
hitam di atas tidak terbatas pada kondisi dan sifat-sifat asli mahluk halusnya
yang golongan hitam. Dalam pengertian ini, semua jenis mahluk halus, selain
yang berasal dari jenis sukma manusia (arwah / pocong / siluman) juga akan
berubah menjadi golongan hitam / abu-abu jika mereka mengeluarkan rasa jahat /
marah atau sering melakukan perbuatan jahat. Contohnya adalah mahluk halus
gol.putih yang sering diperintahkan untuk menyakiti seseorang (khodam teluh /
santet) atau jika kita kesambet. Dalam keadaan itu mereka akan berubah menjadi
golongan hitam / abu-abu.
Sebenarnya banyak sekali fenomena
perbuatan gaib yang tidak semuanya bisa kita sebutkan satu per satu
kejadiannya, baik yang dilakukan oleh gol.putih maupun gol.hitam, atau abu-abu,
entah perbuatannya ditujukan langsung kepada manusia ataupun menggunakan
manusia sebagai perantaraan perbuatan mereka, entah si manusia menyadarinya
ataukah tidak. Jika kita mengetahui / menyadarinya, maka kita harus berwaspada
terhadap tujuan dari perbuatan gaibnya itu dan efek resikonya, jangan sampai
perbuatannya itu dilandasi oleh tujuan yang negatif / jahat dan efeknya
merugikan kita.
Penulis mengelompokkan mahluk halus dari
sisi perwatakan mereka bukan hanya gol.putih dan hitam / abu-abu saja, tetapi
ada juga yang tidak digolongkan sebagai hitam atau putih, tetapi adalah
golongan mahluk halus yang harus diwaspadai.
Yang dari gol.putih bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataukah tidak, tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia, sedangkan yang gol.hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat / jahil / iseng terhadap manusia, banyak efek / potensi negatifnya bagi manusia. Juga ada pengelompokan golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena memang perbuatan mereka seringkali sebelumnya tidak terduga dan bisa merugikan / mencelakakan manusia.
Jadi terhadap suatu perbuatan mahluk halus
atau keberadaannya, bila kita mengetahui / menyadarinya, entah golongan putih
ataukah dari golongan yang lain, kita tetap harus waspada, terutama adalah pada
potensi efek pengaruh dan resikonya terhadap kita.
Selain yang dari perwatakannya digolongkan
putih, hitam atau abu-abu, ada mahluk halus yang dari sisi perwatakannya tidak
digolongkan putih atau hitam, tetapi harus diwaspadai dan dihindari.
Jenis-jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk
halus lainnya yang umum, keberadaan mereka berpotensi negatif bagi manusia,
bisa mendatangkan bahaya sehingga harus diwaspadai dan dihindari.
Misalnya mahluk halus yang sosoknya
berwujud ular, atau jenis gondoruwo, banaspati dan buto. Jenis-jenis itu sulit
dibaca jalan pikirannya, dan lebih sering menggunakan insting atau naluri dalam
bertindak. Jenis-jenis itu bisa menyerang setiap saat tanpa alasan yang jelas,
apalagi kalau kaget atau merasa terancam.
Banyak bangsa jin yang sosok wujudnya
ular. Ada yang besar, ada juga yang kecil. Ini berarti sosok mahluk tersebut
menggambarkan watak ular yang sulit ditebak jalan pikirannya, dan lebih banyak
menggunakan insting / naluri dalam bertindak, bisa menyerang tanpa sebab yang
jelas. Dan sudah pasti berintelijensi rendah. Jika menyerang manusia, mereka
tidak memperhitungkan akibat perbuatannya pada manusia itu, apakah akan
menjadikannya sakit atau mati. Sebagian mahluk halus berwujud ular ini ada yang
suka bertempat tinggal / bersemayam / membuat sarang di dalam badan manusia.
Aura kejiwaan sosok-sosok ular tersebut
kebanyakan berwarna putih, artinya secara psikologis mereka tidak
berkecenderungan berlaku jahat kepada manusia maupun kepada mahluk halus lain.
Tetapi karena mereka lebih sering menggunakan insting atau nalurinya dalam
bertindak, jenis ini harus diwaspadai, karena mereka bisa menyerang kapan saja
tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam. Artinya,
pada saat mereka menyerang itu mereka tidak bermaksud berbuat jahat, hanya
nalurinya saja yang membuat mereka melakukan itu. Karena itu jika mereka ada di
sekitar kita, maka keberadaannya harus diwaspadai dan harus dihindari.
Mahluk halus bersosok ular ini sering
sekali menyerang manusia, membuat sakit manusia (kesambet), karena tanpa
sadarnya si manusia sudah menendang / menginjak si ular yang posisinya memang
di bawah seperti ular sungguhan di dunia manusia.
Ada juga jenis mahluk halus yang
sebenarnya menurut pikirannya sendiri tidak bermaksud jahat terhadap manusia,
tetapi perilakunya begitu, dan aura perwatakannya memang juga abu-abu, misalnya
jenis Palasik, Wewe Gombel, Banaspati, dsb.
Ada sejenis bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, atau tinggal di perabotan dan rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat memunculkan sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok gaib jenis ini yang tinggal bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia sampai mengalami kelainan / gangguan kejiwaan.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu
harus diwaspadai, karena sebagian besar berintelijensi rendah, seperti orang
utan, yang sering dalam usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam
di tubuh manusia. Akibatnya, selain si manusia dapat mengalami gangguan
kesehatan, juga banyak yang sampai mengalami gangguan jiwa (idiot dan gila).
Keberadaan mahluk halus jenis tersebut di
dalam tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang
sengaja dipasang sebagai khodam pendamping atau khodam ilmu, atau khodam benda
gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu energinya
dengan energi si manusia.
Walaupun sosok jin hitam tinggi besar itu
sudah tinggal dan menjadi khodam benda gaib maupun khodam pendamping, karena
intelijensinya yang rendah, tetap saja ada resiko bahwa sosok halus itu suatu
saat akan masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, atau si manusia mendapatkan
pengaruh negatif energinya terhadap kesehatannya.
Jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar
dan berbulu di seluruh tubuhnya (mirip gondoruwo) itu sering menjadi penyebab
manusia ketindihan yang akhirnya bisa sampai menyebabkan si manusia mengalami
gangguan jiwa.
Sosok jin hitam besar tersebut tidak
dikategorikan putih atau hitam, tetapi dikategorikan sebagai jenis mahluk halus
yang harus diwaspadai, karena mereka tidak mempunyai sikap berpikir dan
perwatakan seperti manusia, intelijensinya rendah, perilakunya seperti orang
utan atau gorilla, lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya
daripada pikirannya.
Umumnya jenis mahluk halus tersebut
membutuhkan sesuatu sebagai tempat tinggalnya, bisa di pohon, di rumah
seseorang, batu kali, patung, batu akik, atau di tempat-tempat lain yang bahkan
mahluk halus lain tidak mau tinggal di dalamnya. Ada juga yang merasa cocok
untuk masuk dan tinggal di dalam tubuh manusia yang proses awalnya adalah apa
yang biasa disebut ketindihan yang akhirmya menjadikan si manusia sampai
mengalami gangguan jiwa.
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam
ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam bagi si
manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian
si manusia.
Jika sosok jin hitam itu tinggal
bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam
kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.
Sosok halus hitam besar itu adalah dari
jenis bangsa jin yang dalam kategori Penulis termasuk mahluk halus yang
kelasnya rendah dan daya pikirnya rendah. Sosok itu sendiri sebenarnya tidak
bermaksud mengganggu, tetapi kelas berpikirnya rendah, sehingga tidak bisa
membedakan mana tempat yang layak dan mana yang tidak untuk menjadi tempat
tinggalnya. Tetapi ada beberapa (sedikit) dari mereka yang kelihatannya tidak
berbahaya dan tidak suka masuk ke dalam tubuh manusia, sebagiannya tinggal di
dalam benda-benda seperti batu akik (yang khodamnya alami, bukan isian), sehingga
perilakunya sama dengan yang golongan putih.
Dalam kondisi aslinya sosok jin hitam
besar itu memang berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya
dengan mengoleskan minyak jafaron saja pada bendanya. Tetapi jika anda
mempunyai benda-benda gaib yang khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar
tersebut, sebaiknya dicoba dulu diberikan sesajinya misik putih dan bendanya
diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah yang anda inginkan, misalnya
diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan, kewibawaan, penglaris dagangan,
dsb (amalan gaibnya bisa dicari di internet). Mudah-mudahan sesudah
menerima sesajinya dan tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu
akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi negatif seperti aslinya dan
nantinya intelijensi mereka menjadi lebih baik lagi dan diharapkan tidak akan
memberatkan dalam proses kematian.
Masukan di atas adalah untuk orang-orang
yang memiliki sosok jin hitam besar tersebut sebagai khodam benda gaibnya,
bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah ketempatan jenis halus
tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu sebagai
khodam ilmu / pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya mereka melakukan
pembersihan gaib.
Untuk yang di badannya sudah ketempatan
mahluk halus tersebut sebaiknya segera membersihkan dirinya dengan menggunakan
minyak jafaron, sebaiknya jangan cuma mengoleskan minyaknya saja, lebih baik
mandi saja dengan campuran minyak jafaron supaya dengan cara mandi itu juga
akan membersihkan semua sisa energi negatif jin itu dari badannya.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dengan mudah dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dengan mudah dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron.
Selain itu ada juga golongan mahluk halus
yang perwatakannya tidak baik, yaitu mahluk halus yang bersikap tidak
bersahabat terhadap manusia maupun terhadap mahluk halus lain. Biasanya mereka
hidup sendiri atau tinggal di dalam komunitas yang perwatakannya sejenis.
Mereka tidak menyukai keberadaan mahluk lain di lingkungan keberadaannya.
Biasanya mereka memancarkan aura energi yang membuat mahluk lain tidak nyaman
berada di dekatnya. Biasanya mereka sangat menonjolkan kekuasaannya,
kekuatannya dan akan menyerang siapa saja yang dianggap mengganggu dan
"menghukum" siapa saja yang dianggap melakukan "kesalahan"
di lingkungan mereka.
Bila jenis mahluk ini berdiam di dalam
sebuah rumah, toko, bangunan atau di suatu lokasi tanah tertentu, maka rumah,
bangunan dan lokasi itu akan terasa tidak nyaman, orang akan merasa takut untuk
datang, apalagi untuk tinggal di situ, warung dan toko akan dijauhi orang.
Mereka akan mengusir mahluk halus lain yang tidak sehaluan dan akan membuat
berbagai macam gangguan kepada manusia, atau membuat manusia celaka atau sakit,
bahkan meninggal, supaya manusia tidak tinggal disitu. Beberapa dari jenis
mahluk halus ini akan merasa cocok mendampingi manusia yang menonjolkan
kekuatan, sok gagah, sok sakti, sok jagoan dan akan mengusir keberadaan khodam
pendamping manusia lain yang ditemuinya. Mereka juga akan memancarkan aura yang
membuat si manusia ditakuti dan menjadi tidak disukai oleh manusia lain.
Jenis-jenis mahluk halus yang
perwatakannya negatif seperti tertulis di atas umumnya aura kejiwaannya hitam
atau abu-abu. Beberapa dari mereka (tidak semuanya) berasal dari jenis bangsa
jin, kuntilanak, peri yang tubuhnya tinggi seperti manusia, banaspati dan buto.
Selain yang tinggal di darat, ada banyak
jenis itu yang merupakan jenis jin air. Jenis jin air ini tidak menyukai
kehadiran mahluk daratan, baik manusia maupun mahluk halus. Mereka bisa
mencelakakan siapa saja yang masuk ke lingkungan mereka. Karena itu kita,
manusia, yang adalah mahluk daratan, sebaiknya selalu berhati-hati ketika
berada di lingkungan air, terutama di lingkungan air yang tempatnya sepi dan
jarang didatangi manusia
Jenis halus lain yang harus diwaspadai
adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang tinggal di dalam
benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan jenis sukma / arwah yang
tinggal bersemayam di tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di
kepala manusia.
Ada jenis halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai, yaitu yang tinggal menghuni di dalam benda-benda gaib tertentu, seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan keberadaan mereka di dalam benda-benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal, menjadikan benda-benda itu sebagai rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang memberikan tuah bagi manusia pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang menjadi milik kita, maka sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan "menegur" atau "menghukum" kita.
Ada jenis halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai, yaitu yang tinggal menghuni di dalam benda-benda gaib tertentu, seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan keberadaan mereka di dalam benda-benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal, menjadikan benda-benda itu sebagai rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang memberikan tuah bagi manusia pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang menjadi milik kita, maka sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan "menegur" atau "menghukum" kita.
Ada juga mahluk halus sukma manusia
(arwah) yang harus diwaspadai karena wataknya yang jelek yang suka bersemayam
di dalam tubuh manusia yang masih hidup, bersemayam di dalam badan atau di
kepala manusia, yang selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia,
memberikan banyak bisikan gaib dan penglihatan gaib fiktif / ilusi /
halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian gaib lain yang negatif.
BERSAMBUNG....... (PENGGOLONGAN MAHLUK HALUS 2)
BERSAMBUNG....... (PENGGOLONGAN MAHLUK HALUS 2)
No comments:
Post a Comment
silahkan komen,share ilmu dan pengalaman nya di sini